Site icon nuga.co

Olahraga Bisa Bikin Sehat dan Awet Muda

Banyak orang memercayai bahwa olahraga dapat membantu menjaga kebugaran dan menurunkan berat badan.

Hal itu adalah fakta yang sudah dibuktikan sejumlah penelitian.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan University of Birmingham, Inggris dan King’s College London mencoba melihat seberapa banyak orang sehat yang benar-benar menjalani olahraga seumur hidup.

Hasil yang diterbitkan dalam jurnal Aging Cell, Jumat, 09 Maretr, membenarkan fakta bahwa kebugaran adalah kunci untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar bisa awet muda dan sehat.

Dengan catatan, olahraga disiplin dilakukan seumur hidup.

Penelitian ini melibatkan seratus dua puluh lima  orang berusia lima puluh lima hingga tujuh puluh sembilan tahun yang memiliki hobi bersepeda.

Peneliti tidak melibatkan perokok, peminum alkohol, atau orang yang memiliki masalah kesehatan lainnya dalam penelitian ini.

Pesepeda pria mampu menempuh jarak enam puluh dua  mil atau sembilan puluh sembilan kilometer dalam waktu kurang dari enam setengah jam, sementara pesepeda perempuan mampu mengayuh sepeda sejauh tiga puluh tujuh mil atau enam puluh kilometer dalam lima koma lima jam.

Peneliti kemudian memeriksa kesehatan peserta, meliputi tekanan darah, massa otot, kolesterol dan sel T yang penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat.

Hasil pemeriksaan tersebut lalu dibandingkan dengan data dari tujuh puluh lima peserta berusia lima puluh tujuh sampai delapan puluh delapan tahun dan lima puluh lima peserta berusia dua puluh sampai tiga puluh enam tahun yang rutin melakukan olahraga setiap hari sepanjang hidupnya.

Hasilnya, olahraga seumur hidup bisa membantu untuk mempertahankan massa otot, menurunkan lemak tubuh, dan menurunkan kolesterol.

Selain itu, orang yang rutin berolahraga di gym memiliki sistem kekebalan tubuh yang jauh lebih muda.

Sephen Harridge, pakar fisiologi manusia dari King’s College London yang menulis laporan ini percaya bahwa peserta dari kelompok penelitian yang sama tidak akan mendapat manfaat keuntungan yang sama tanpa olahraga.

“Bagi mereka yang tidak disiplin olahraga, artinya mereka telah mengijinkan tubuhnya untuk lebih mudah menua, dan memiliki masalah kesehatan yang memburuk karena tidak aktif olahraga,” ujar Harridge dilansir Newsweek

Sebuah penelitian lainnya yang dimuat jurnal Cell Metabolism, latihan interval juga  bisa menunda proses penuaan pada manusia.

Latihan interval sendiri adalah jenis olahraga yang menggabungkan latihan fisik yang intens dengan latihan fisik sedang hingga ringan.

Sebagai contoh, Anda olahraga jalan cepat tetapi diselingi juga dengan lari  yang cukup intens.

Dalam penelitian tersebut, para ahli membagi peserta penelitian yang berusia 18-80 tahun menjadi tiga kelompok besar.

Kelompok yang pertama diminta untuk melakukan latihan interval. Sementara itu, kelompok kedua melakukan latihan ketahanan.

Kelompok yang terakhir melakukan kombinasi latihan interval dan ketahanan.

Setelah menjalani latihan rutin selama dua belas minggu, ketiga kelompok tersebut menunjukkan peningkatan kebugaran tubuh.

Namun, kelompok pertama yang melakukan latihan interval rupanya mendapatkan manfaat yang paling besar.

Menurut dr. Sreekumaran Nair yang mengepalai penelitian ini, ada alasan khusus mengapa latihan interval bisa bikin awet muda.

Rupanya latihan interval paling ampuh mendorong sel-sel dalam tubuh untuk memproduksi lebih banyak protein, terutama pada peserta penelitian yang berusia enam puluh lima hingga delapan puluh tahun.

Protein ini bertugas untuk mengganti kerusakan pada sel akibat penuaan.

Dengan latihan ini, kerusakan yang terjadi pada sel dapat “diperbaiki” dengan lebih cepat sehingga sel akan lebih “awet muda” dalam jangka yang lebih lama.

Selain bisa bikin awet muda, latihan interval juga menawarkan berbagai manfaat bagi tubuh.

Dibandingkan dengan latihan ketahanan misalnya push-up atau squat, penelitian yang diterbitkan pada Maret tahun lalu ini menunjukkan bahwa latihan interval lebih manjur dalam meningkatkan kerja insulin. Insulin sendiri diperlukan tubuh untuk mengolah gula dalam darah jadi sumber energi. Ini berarti orang yang rutin latihan interval bisa mengurangi risiko diabetes tipe dua atau kencing manis.

Latihan interval juga terbukti sangat baik bagi orang lanjut usia

Berdasarkan pengamatan dr. Sreekumaran, latihan ini mampu meningkatkan kemampuan tubuh menghasilkan energi enam puluh sembilan persen lebih banyak pada peserta penelitian lansia.

Sementara pada orang muda, kemampuan tubuh menghasilkan energi meningkat sebanyak 49 persen.

Jangan tunggu sampai Anda memasuki usia senja baru memulai latihan interval. Justru semakin muda Anda rutin latihan interval, hasilnya makin baik.

Anda bisa memulainya dengan  menyiapkan timer untuk menandai interval waktu latihan intens, latihan sedang, dan latihan ringan.

Interval waktu yang ideal untuk menyelingi intensitas latihan adalah dua puluh hingga enam puluh detik.

Bila Anda memilih untuk lari di treadmill, mulailah dengan empat puluh detik berlari pelan.

Kemudian tambah kecepatannya dalam waktu dua puluh detik. Perlahan-lahan, kurangi lagi kecepatan lari Anda selama empat puluh hingga enam puluh detik.

Bila Anda memilih lari di luar rumah, mulailah dengan lari di jalan yang rata. Kemudian perlahan-lahan, pilih lintasan lari ada tanjakan atau turunannya. Lalu akhiri sesi lari Anda di jalan yang rata lagi.

Exit mobile version