Site icon nuga.co

Cepat Saji Kesehatan

Makanan siap saji?

“Ya, kalau bisa hindarilah,” tulis rubric kesehatan dari “newsweek” di edisi terbarunya..

Penyebabnya adalah karena bisa membuat sel imun tubuh mengembangkan respon persis seperti saat menghadapi bakteri. Itu bertahan lama.

Selain itu, umum diketahui, makanan cepat saji dapat menaikkan berat badan dengan mudah akibat tingginya kalori dan lemak dalam satu sajian.

Morgan Spurlock membuktikannya melalui film dokumenter Super Size Me yang membuatnya mengalami kerusakan hati dan disfungsi seksual.

Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Universitas Bonn menambah alasan untuk tak mengonsumsi makanan cepat saji.

Mereka menemukan bahwa cara kerja tubuh merespon makanan tinggi lemak dan kalori sama seperti saat menangkis infeksi bakteri ketika sakit.

Temuan ini akan dipublikasikan di jurnal Cell.

Dengan menggunakan tikus model, para ilmuwan menemukan bahwa hewan yang makan makanan cepat saji mengembangkan respons inflamasi akut

Makanan yang tidak sehat menyebabkan peningkatan jumlah sel kekebalan tertentu yang tidak terduga dalam darah tikus dan terjadi peradangan akut,” kata Annette Christ, salah satu penulis penelitian seperti dilansir Newsweek.

Christ dan koleganya memberi diset sereal pada tikus selama empat minggu. Dalam rentang waktu tersebut, peradangan akut berkurang. Namun sel imun yang diprogram oleh makanan yang tidak sehat tetap sama. Artinya, dampak dalam level sel dari konsumsi makanan tidak sehat bertahan lama.

“Baru-baru ini ditemukan bahwa sistem kekebalan bawaan memiliki ingatan,” kata penulis penelitian lainnya, Dr. Eicke Latz, seorang Direktur Institut Imunitas Anak Universitas Bonn.

“Setelah infeksi, pertahanan tubuh tetap dalam keadaan siaga, sehingga mereka bisa merespons lebih cepat serangan baru,” sambungnya.

Ginger Hultin, ahli gizi dan juru bicara ahli gizi terdaftar untuk Academy of Nutrition and Dietetics berkata mengonsumsi makanan cepat saji terkadang tak berdampak negatif dalam jangka panjang.

Meski demikian, ia membenarkan bahwa mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan dapat menyebabkan inflamasi.

Dr. Frank Lipman, penulis buku Be Well dan pendiri Pusat Kesehatan Eleven Eleven di New York City mengatakan, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell pada Kamis (11/1/2018) tak terlalu mengejutkan. Sebab hal itu telah Lipman lihat saat praktek.

“Penelitian ini mengkonfirmasikan apa yang saya lihat dalam praktek saya setiap hari. Memakan makanan cepat saji, menyebabkan masalah kesehatan,” kata Lipman.

Ginger Hultin, ahli gizi dan juru bicara ahli gizi terdaftar untuk Academy of Nutrition and Dietetics berkata mengonsumsi makanan cepat saji terkadang tak berdampak negatif dalam jangka panjang.

Meski demikian, ia membenarkan bahwa mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan dapat menyebabkan inflamasi.

Dr. Frank Lipman, penulis buku Be Well dan pendiri Pusat Kesehatan Eleven Eleven di New York City mengatakan, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell pada Kamis (11/1/2018) tak terlalu mengejutkan. Sebab hal itu telah Lipman lihat saat praktek.

“Penelitian ini mengkonfirmasikan apa yang saya lihat dalam praktek saya setiap hari. Memakan makanan cepat saji, menyebabkan masalah kesehatan,” kata Lipman.

Selain itu makanan siap saji  dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Selain itu obesitas juga bisa menyebababkan berbagai penyakit lainnya dalam tubuh.

Hal ini dikarenakan kandungan gula dan garam yang sangat banyak yang berpotensi untuk meningkatkan berat badan atau obesitas. Kandungan minyak dan bahan pengawet yang terdapat dalam kandungan makanan cepat saji juga membuat tubuh sulit untuk mengurai lemak.

Selain menyebabkan obesitas, kerusakan hati juga sering dikatkan dengan seringnya seseorang mengonsumsi makanan cepat saji.

Hal ini dikarenakan makanan cepat saji yang banyak mengandung sodium dan minyak jahat membuat hati bekerja lebih ekstra untuk membersihkan zat yang beracun bagi tubuh.

Jika kondisi tersebut sering terjadi maka kesehatan hati pun akan terganggu dan hingga dapat menyebabkan kerusakan hati.

Makanan cepat saji memang banyak menjadi sebuah solusi bagi orang yang sibuk. Kandungan gula dan garam yang sangat tinggi dalam makanan cepat saji selain dapat menyebabkan obesitas dan kerusakan hati juga dapat menyebabkan penyakit diabetes tipe 2 .

Seperti yang kita ketahui bahwa tubuh sangat memperlukan sekali nutrisi untuk menunjang kondisi kesehatan.

Tapi dengan seringnya makan makanan cepat saji membuat nutrisi dalam tubuh menjadi berkurang hal itu dikarenakan makanan cepat saji tidak mengandung vitamin, mineral dan zat lainnya yang pastinya sangat berguna bagi kesehatan tubuh.

Efek samping dari kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan pada organ-organ dalam tubuh.

Setelah mengetahu tentang bahaya makanan cepat saji bagi kesehatan tubuh, ketahuilah beberapa bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya.

Tanpa disadari banyak dari kita yang seringkali mengonsumsi makanan instan. Padahal seperti yang kita ketahui makanan instan bersifat aditif dan sangat rendah nutrisi. Dan tentu saja makanan-makanan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan kita.

Untuk lebih mengenal mengenai bahan yang berbahaya dalam makanan instan ataupun makanan cepat saji, simak ulasan berikut ini.

Tiga perempat salt atau garam yang kita konsumsi setiap hari tidak berasal dari garam dapur, melainkan berasal dati makanan instan ataupun makanan olahan, seperti mie instan, saus, sup instan dan lainnya.

Tahukah Anda bahwa kelebihan garam atau sodium dapat menyebabkan berbagai macam penyakit?

Akibat kelebihan garam dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, jantung hingga stroke. Organisasi kesehatan dunia  menganjurkan bahwa mengosumsi garam maksimal lima gram sehari. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi makanan instan dan olahan pabrik agar tubuh tidak kelebihan sodium.

Jika dibandingkan dengan lemak jenuh, lemak trans sangatlah berbahaya dan merupakan pemicu utama penyakit jantung.

Hal ini dikarenakan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik

Umumnya jenis lemak yang satu ini terdapat dalam kue kemasan seperti kerupuk, muffin, microwave popcorn, cracker serta makanan cepat saji.

Jika ingin membeli makanan instan, pastikan Anda memeriksa label komposisi terlebih dahulu. Jika terdapat high fructose corn syrup atau sirup jagung fruktosa tinggi sebaiknya jangan membelinya.

Hal ini dikarenakan fruktosa yang Anda konsumsi tidak bisa secara langsung digunakan oleh tubuh menjadi sumber energi sebelum diubah menjadi glukosa.

Dan hal tersebut harus melewati jalan yang panjang dan memakai energi.

Efek jangka panjang mengonsumsi fruktosa secara berlebih dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol tinggi, masalah insulin, diabetes tipe 2 hingga kerusakan hati.

Exit mobile version