Site icon nuga.co

Kopi Mampu Menjinakkan Radikal Bebas

Kopi, ternyata, bukan hanya sebuah kenikmatan, tapi juga memiliki segudang efek sehat bagi tubuh.

Selama ini mengonsumsi minuman berkafein tinggi seperti kopi dianggap sebagai kebiasaan buruk.

Dibalik reputasi buruk yang kini terlanjur melekat pada kopi, ternyata kopi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Salah satunya sebagai antioksidan eksogen.

Kemampuan antioksidan dari kopi tergolong hebat, bahkan melebihi kemampuan antioksidan alami glutathione yang dimiliki rata-rata orang sehat.

Kapasitas antioksidan dari biji buah tropis yang sarat dengan zat aktif kafein ini juga mengungguli kapasitas antioksidan buah-buahan, sayuran, dan sayuran yang secara umum tersohor sebagai sumber antioksidan.

Hal ini terbukti dengan tingginya kadar antioksidan yang terkandung di dalam plasma darah pada penggemar kopi.

Apa yang membuat kopi menjadi sumber antioksidan yang hebat?

Tentu saja, karena kopi mengandung bioaktif yang memiliki efektivitas sebagai antioksidan.

Zat yang excellent sebagai antioksidan tersebut adalah asam klorogenat atau ester dari asam kuinat dan asam kafeat.

Para ahli menduga, selain asam klorogenat, kopi juga memiliki zat aktif lain yang berkhasiat sebagai antioksidan.

Perlu ketahui, kopi mengandung sekitar seribu macam senyawa kimiawi di mana tiga ratus macam di antaranya merupakan fitokimia.

Belum ada penelitian sahih yang mengulas tentang efek dari masing-masing fitokimia yang terdapat pada kopi, namun secara meyakinkan para ahli sepakat bahwa semua fitokimia yang dikandungnya bermanfaat bagi kesehatan kita.

Setelah berbagai penelitian menemukan manfaat kafein bagi tubuh, temuan terbaru itu terasa mengejutkan. Paling tidak dipastikan, kopi, dengan zat kafein-nya, mampu menjinakkan radikal bebas.

Temuan itu berhasil memperoleh manfaat kopi dengan sifat antioksidan, yang berguna untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh kita.

Para peneliti dari Monash University di Australia, bekerja sama dengan perusahaan kopi Illycaffe di Italia, telah melakukan studi yang komprehensif tentang bagaimana hubungan antara fungsi antioksidan dan radikal bebas di dalam secangkir kopi.

“Penelitian kami mempelajari biji kopi itu sendiri dan apa yang terjadi pada sifat stabil radikal bebas, serta antioksidan selama proses pembuatan minuman,” kata pemimpin peneliti Gordon Troup dari Monash University, seperti dilansir Timesofindia

Troup mengatakan, temuan studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat kesehatan potensial dari kopi, serta pengetahuan yang lebih dalam proses roasting, hingga pada akhirnya menjadi minuman kopi berkualitas nan unik.

“Tujuan yang paling penting dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami perkembangan radikal bebas stabil selama proses roasting kopi. Kami juga ingin bukti mungkin akurat tentang kebenaran bukti kopi memiliki sifat antioksidan yang baik untuk tubuh manusia,” ujar ahli kimia dari Illycaffe, Luciano Navarin

Seperti diketahui, jika tubuh kita tidak mampu menangkal radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan DNA dalam tubuh manusia. Inilah yang menyebabkan beragam penyakit menyerang tubuh kita kapan saja.

Sebelumnya kafein yang dikandung kopi, berdasarkan penelitian lainnya, merupakan minuman berkhasiat yang dapat menurunkan risiko stroke yang menjadi kekhawatiran Anda.

Dalam sebuah jurnal neurologi terbitan Amerika disebutkan, kafein memberi perlindungan yang baik kepada sel-sel otak dari kerusakan akibat pengaruh radikal bebas yang memaparnya.

Kinerja senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antioksidan dari kopi terbilang efektif.

Efektivitas tersebut terbentuk karena kafein merupakan pelindung otak yang baik dari kekurangan oksigen yang menimbulkan kerusakan iskemik pada otak saat radikal bebas menyerangnya.

Pendapat tersebut dikuatkan oleh pernyataan Prof. James Grotta dari bagian neurorologi Universitas Texas Medical School yang menyatakan bahwa kafein merupakan zat pelindung sistem saraf yang dapat membantu mencegah kerusakan otak yang menyebabkan terjadinya stroke.

Kebiasaan mengonsumsi kopi juga memberi efek positif dalam meredakan nyeri.

Kemampuan tersebut terjalin melalui beberapa mekanisme yang mampu dilakukan oleh kafein, yakni menghambat pusat nyeri dengan cara menghambat kerja adenosine, menekan nyeri dengan mengaktifkan jalur noradrenergik pusat, dan menstimulasi saraf pusat yang mengatur timbulnya rasa nyeri.

Dengan efektivitas ini, kopi dapat digunakan sebagai pereda nyeri yang dialami oleh penderita migrain.

Selain itu secangkir kopi pahit dapat meningkatkan euphoria karena meningkatnya produksi serotonin di otak kita. Peningkatan kadar serotonin merupakan kabar baik bagi penderita migrain. Suasana kegembiraan akan menurunkan ketegangan saraf yang pada gilirannya mengurangi rasa nyeri yang semula muncul.

Bahkan sebuah studi lain menyatakan bahwa asam klorogenat juga mampu mengaktifkan kerja insulin sehingga sangat bermakna untuk membantu mengatasi problem gula darah tinggi pada penderita DM tipe 1.

Minum kopi dapat meningkatkan kepekaan terhadap hipoglisemia sehingga dapat mengontrol bilamana kadar darah mereka menurun saat terjadi lonjakan insulin.

Konsumsi kopi dapat menentramkan otak sehingga mengurangi tradisi mengidam makanan manis yang biasa dialami para penderita DM. Efeknya akan terasa jika kopi dikonsumsi tanpa gula. Gula bukan saja mengikat bioaktif kopi, namun juga menjadi biang kerok kenaikan kadar gula bagi penderita DM.

timeofindia, healtmeup dan daily mail

Exit mobile version