Site icon nuga.co

Kelebihan Kafein Sebabkan Kematian

Laman situs “livescience,” hari ini, Kamis, 03 November 2016, mempertanyakan hubungan kebanyakan mengasup kafein dengan kematian.

Sebagai zat  peningkat mood, kafein memang dikonsumsi banyak, tidak hanya  dalam bentuk kopi,tapi juga  teh, soda, atau minuman energi.

Untuk Anda tahu trimethylxanthine adalah istilah kimia untuk bubuk pahit yang lebih dikenal dengan kafein.

Zat ini menurut berbagai penelitian membantu kita tetap terjaga, awas, dan meningkatkan energi.

Nah, di balik segudang manfaatnya, kafein tetaplah zat yang bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Karena itu ada batasan aman kafein perhari, yaitu sekitar empat ratus miligram atau dua cangkir kopi perhari.

Meski jarang, tetapi jika kafein dikonsumsi dalam dosis yang tinggi, efeknya dapat mematikan.

Kematian akibat overdosis kafein bubuk dan pil sebagai suplemen pelangsing pernah dilaporkan.

Dua tahun silam, dua orang pria berusia muda di Georgia, mengalami overdosis kafein murni dalam bentuk bubuk.

Kematian mereka menggambarkan bahaya dari produk konsentrat.

Satu sendok teh kafein murni bubuk setara dengan  dua puluh delapan cangkir kopi.

Menurut badan pengawas obat AS  atau FDA, tak sedikit anak muda yang menggunakan kafein bubuk yang dijual ilegal, untuk meningkatkan level energi agar mereka bisa belajar lebih lama, meningkatkan performa atletik, dan menurunkan berat badan.

Karena terbuat dari seratus persen kafein, bubuk itu merupakan stimulan yang sangat kuat.

Dengan demikian, dalam jumlah kecil pun bisa memicu overdosis yang fatal. Selain itu, sulit mengukur dengan akurat batasan aman kafein bubuk menggunakan sendok teh dapur.

Gejala keracunan kafein yang perlu diwaspadai antara lain detak jantung cepat, berkeringat, kejang, muntah, tremor otot, dan terkadang gagal pernapasan.

FDA, badan kesehatan makanan Amerika, pernah memberikan surat peringatan kepada lima perusahaan yang menjual bubuk kafein dan mengatakan bahwa produk mereka menimbulkan “risiko penyakit dan luka kepada para konsumen”.

Bubuk kafein dianggap lebih kuat dibanding kafein biasa yang terdapat pada beberapa minuman seperti kopi.

Mengapa bubuk kafein berbahaya?

Alasannya, karena sangat mudah bagi orang mengonsumsinya dalam jumlah yang bisa mengakibatkan kematian.

FDA mengatakan, hanya satu sendok bubuk kafein setara dengan kafein biasa yang terdapat pada dua puluh delapan  gelas kopi.

Faktanya, berdasarkan data Centers for Science Public Interest, dua sendok bubuk kafein bisa membunuh orang dewasa.

Sebenarnya, jumlah kafein pada sendok makan bisa berbeda-beda tergantung produk bubuk kafein itu sendiri.

Satu sendok bubuk kafein di beberapa produk mengandung lima gram kafein; sebagai perbandingan.

“Bubuk kafein sangat pekat,” ujar Henry Spiller, Direktur Central Ohio Poison Center di Nationwide Children’s Hospital. Kebanyakan orang terlalu nyaman dengan efek dari minuman berkafein seperti kopi atau soda dan tanpa sadar bahwa yang mereka konsumsi cukup banyak.

Masalah lain dari bubuk kafein adalah para konsumen biasanya tidak punya alat untuk mengukur dosis kafein yang mereka konsumsi.

Dosis kafein yang tinggi bisa menyebabkan efek samping serius termasuk menaikkan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kejang dan bahkan kematian.

Selama ini kopi  memang dicari karena mengandung kafein yang memiliki kemampuan, seperti  menahan kantuk.

Masih mengantuk dan ingin mendapat tambahan energi di pagi hari, biasanya kopi yang dicari. Ingin begadang?

Pasti kopi juga yang akan dicari pertama kali.

Dalam hal menahan kantuk, kafein bekerja menghambat kerja reseptor A2A yang bertanggungjawab atas rasa kantuk. Ketika reseptor ini diganggu, rasa kantuk pun hilang.

Tapi, sebenarnya kerja kafein tak sebatas penghilang kantuk.

Kafein meluruhkan lemak lewat dua cara.

Yang pertama, kafein memiliki efek thermic.

Efek tersebut meningkatkan produksi panas tubuh. Panas meningkat, lemak pun minggat.

Yang kedua, kafein memiliki efek lipolitik yang membuat trigliserida melepaskan asam lemak yang kemudian digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar.

Kafein membantu produksi adrenalin dan dopamine. Keduanya membuat tubuh merasa nyaman dan otak terasa lebih jernih.

Hasilnya, si pemilik tubuh merasa lebih termotivasi dan lebih fokus terhadap apa yang dikerjakan.

Tak heran jika banyak orang mencari kopi dengan alasan sebagai mood booster. Mereka merasa lebih bisa berkonsentrasi setelah minum kopi.

Suplemen kafein bisa digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan tenaga ketika beraktivitas. Misalnya, untuk meningkatkan performa ketika latihan aerobik. Kafein juga membantu tubuh memulihkan diri setelah aktivitas fisik yang panjang dan berat.

Kombinasi kafein dan karbohidrat akan memberi efek yang lebih signifikan.

Perlu dicatat, untuk mendapat hasil optimal, Anda harus membiasakan diri mengonsumsi kafein selama beberapa minggu. Manfaatnya tak akan terasa begitu saja ketika Anda menenggak suplemen atau menyesap kopi.

Exit mobile version