Site icon nuga.co

Jadi “Ibu RT” Bisa Berumur Panjang

Beruntunglah wanita yang menempatkan dirinya sebagai ibu rumah tangga tulen.

Dan keberuntungan itu,  seperti ditulis “yahoo news,” hari ini, Rabu, 18 Januari 2017, adalah “mendapatkan” tambahan usia lebih dibanding dari kaumnya yang tak pernah “menyentuh” pekerjaan sebagai “nyonya” rumah.

Menurut studi University Medical Centre Rotterdam, wanita yang rajin melakukan pekerjaan rumahtangga tiga tahun hidup lebih lama ketimbang wanita yang jarang membersihkan dan mengurus rumahtangga.

Studi yang digagas  mengambil sampel data dari tujuh ribu responden.Ribuan responden tersebut wajib mendokumentasikan aktivitas harian mereka selama lebih dari lima tahun.

Berdasarkan dokumentasi data dan studi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa wanita berusia lima puluh lima tahun yang tidak pernah mengerjakan tugas rumahtangga hidup sampai dengan usia delapan puluh tiga tahun.

Namun, wanita usia lima puluh lima tahun yang rajin melakukan tugas rumahtangga hidup sampai dengan usia delapan puluh enam tahun.

Hasil penelitian ini tidak memberikan hasil serupa pada pria.

Pekerjaan rumahtangga tidak memengaruhi panjang dan pendeknya usia pria.

Hasil penelitian ini tidak perlu dikhawatirkan oleh pria.

Sebab, peneliti menemukan, pria yang hobi berkebun dan bercocok tanam hidup dua koma tujuh  tahun lebih lama dibandingkan pria yang tidak menyukai kegiatan serupa.

Tidak ada penjelasan valid yang bisa diuraikan peneliti mengapa adanya perbedaan kegiataan dan perbedaan efek dalam hasil penelitian.

Bisa jadi rasa bahagia pria saat berkebun lebih tinggi ketimbang mereka cuci piring.

“Wanita pun juga sama, mereka merasa lebih bahagia ketika mengurus tugas rumahtangga daripada menyiram tanaman dan sejenisnya,” ujar Dr Klodian Dhana, Ketua Penelitian.

Makanya jangan pernah menyepelekan pekerjaan perempuan sebagai ibu rumah tangga.

Karena, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga memberikan banyak keuntungan bagi perempuan.

Salah satunya dalam hal kesehatan. Perempuan yang menjadi ibu rumah tangga mempunyai harapan hidup lebih lama atau panjang umur dibanding laki-laki.

Berikut alasannya menjadi ibu rumah tangga meningkatkan kemungkinan untuk panjang umur seperti dikutip Boldsky.

Perempuan memiliki lobus frontal lebih maju di korteks serebral.

Hal ini adalah salah satu alasan utama mengapa perempuan hidup lebih lama daripada laki-laki.

Karena lobus frontal yang lebih maju, perempuan mengambil keputusan lebih matang dan terukur dibanding laki-laki, sehingga kurang terpengaruh gaya hidup tidak sehat.

Rata-rata populasi wanita yang merokok lebih rendah dibanding laki-laki. Asupan nikotin selalu berdampak negatif terhadap kesehatan, sehingga mengurangi kesempatan hidup lebih lama.

Kita mungkin berpikir laki-laki banyak melakukan lebih banyak pekerjaan fisik daripada wanita. Tetapi, ternyata wanita lebih aktif secara fisik dan mental.

Tidak seperti pekerjaan kantoran pada pria, wanita perlu terus aktif untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Tentu, hal ini memberi perempuan keuntungan untuk panjang umur.

Perempuan memiliki antioksidan alami dalam tubuh mereka yang membantu mengurangi stres. Jadi, di situasi yang sama, seorang pria memiliki tingkat stres lebih tinggi dibanding perempuan.

Hal ini mengurangi harapan hidup pada pria dan memberikan kesempatan hidup lebih lama terhadap perempuan.

Selain berbagai faktor di atas, tidur juga menjadi salah hal yang menyebabkan wanita memiliki umur lebih lama.

Seperti dilansir Genius Beauty, menurut Daniel J. Bice, seorang profesor ahli kejiwaan dari University of Pittsburgh, kualitas tidur, kesehatan wanita dan usia yang panjang saling berhubungan.

Lebih lanjut, pada keluarga yang memiliki jumlah anak yang sedikit, maka sang ibu akan mendapatkan tidur yang lebih baik ketimbang suaminya.

Sehingga wanita tersebut akan mendapatkan durasi tidur yang lebih lama, dalam hal ini, kehidupan mereka sehari-hari terkait dengan kualitas tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita tak hanya mendapatkan kesehatan dari tidur berkualitas, tetapi juga usia yang lebih panjang ketimbang pria.

Hal tersebut masih diselingi fakta bahwa wanita lebih sering mengalami insomnia dan gangguan tidur lain.

Hasil lain adalah fakta bahwa para wanita yang memiliki anak berusia muda) memiliki jam tidur yang lebih dibandingkan suami mereka.

Hal ini terjadi karena perbedaan alami pola tidur wanita dan pria.

Wanita membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk masuk ke dalam fase tidur lelap.

Karena itulah gangguan tidur tak terlalu berpengaruh banyak pada wanita dibandingkan para pria.

Exit mobile version