Site icon nuga.co

Ingat Ya, Makan Berdiri Itu Nggak Sehat

Apakah Anda punya kebiasaan makan atau  kinum sambil berdiri?

Ah, nggak sopan kok!

Bukan hanya nggak sopan tapi secara  anatomi, juga memberikan sejumlah dampak negatif

Ya, ada  orang menganggap makan sambil berdiri  itu dapat membakar kalori, sehingga bisa menurunkan berat badan.

Ah, abaikan itu. Yang benar  makan sambil berdiri bisa bikin nafsu makan tidak terkontrol.

Dan menurut media kesehatan India “time,” ada beberapa alasan mengapa makan sambil berdiri tidak dianjurkan untuk kesehatan

Lantas bagaimana pandangan medis terhadap kebiasaan makan sambil berdiri?

Hasil dari penelitian yang dilakukan pada tahun satu dekade lalu dan diterbitkan dalam Journal of Academy of Nutrition and Diabetics, menunjukkan bahwa wanita yang makan dengan perlahan akan mengonsumsi total kalori yang lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang makan dengan lebih cepat dan terburu-buru.

Sedangkan, posisi makan sambil berdiri akan membuat Anda tidak nyaman, rileks, dan tenang saat menikmati makanan.

Apalagi jika Anda dihadapkan dengan hidangan yang sangat banyak di depan Anda, hal ini tentu saja menimbulkan peluang Anda untuk ‘nambah’ makanan lebih besar dan sering daripada Anda makan sambil duduk.

Kebiasaan ini bisa membuat Anda tidak sadar dengan apa yang sudah dimakan, yang Anda tahu hanyalah makanan dihadapan terlalu banyak dan Anda harus cepat menghabiskannya.

Bahkan sebuat riset menemukan bahwa orang yang makan sambil duduk akan melahap makananya 34% lebih lama dibandingkan dengan orang yang makan sambil berdiri.

Selain itu, salah satu alasan mengapa makan sambil berdiri adalah hal yang tidak baik dilakukan karena Anda tidak akan bisa menikmati rasa yang ada di dalam makanan yang Anda makan.

Sementara, saat Anda duduk, maka Anda akan lebih bisa fokus dan konsentrasi terhadap apa yang Anda makan saat itu. Tentunya, rasa kepuasan terhadap makanan akan lebih besar apabila Anda makan dengan tenang dan rileks.

Rasa kepuasaan yang tinggi sudah terbukti dapat membantu seseorang untuk mengontrol berat badannya dan mencegah ia mengalami kenaikkan berat badan.

Saat Anda makan sambil duduk, maka Anda lebih mungkin untuk tenang, rileks, serta dapat menikmati makanan secara perlahan.

Menurut Medline Plus, saat perut Anda telah terisi dengan makanan, maka membutuhkan waktu sebanyak dua puluh menit untuk mengirimkan sinyal rasa kenyang ke otak.

Makan dengan perlahan-lahan dapat mempercepat rasa sinyal tersebut sampai ke otak, sehingga Anda juga akan merasa cepat kenyang.

Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menyatakan hal sama, bahwa orang yang makan sambil duduk akan makan dengan perlahan dan mengunyah lebih banyak dibandingkan makan sambil berdiri.

Penelitian lain yang melibatkan orang-orang dewasa di Jepang, menemukan bahwa mengunyah lebih banyak dan makan lebih lambat dapat menurunkan risiko diabetes mellitus.

Oleh karena itu, bila Anda masih tetap mempertahankan kebiasaan makan sambil berdiri bukan tidak mungkin Anda akan mengalami berbagai penyakit degeneratif.

Makan sambil duduk yang dapat membuat proses pencernaan menjadi lambat, sehingga mampu meningkatkan perasaan kenyang.

Cara termudah untuk mengetahui apakah masih lapar atau kenyang adalah dengan merasakan berapa banyak makanan yang ada di perut.

Menurut para ahli, makan dalam posisi berdiri dapat membuat sistem pencernaan tiga puluh persen lebih cepat dalam mencerna makanan. Hal ini akan menimbulkan rasa lapar hanya setelah beberapa jam makan.

Proses pencernaan yang cepat bisa berdampak buruk bagi perut. Sebab, usus hanya memiliki sedikit waktu untuk menyerap makanan. Hal ini dapat menghasilkan gas yang menyebabkan kembung.

Terbukti bahwa ketika karbohidrat tidak dicerna dengan baik, mereka cenderung berfermentasi di usus dan menyebabkan gas dan kembung.

Exit mobile version