Site icon nuga.co

Hebat! Cabai Bisa Bunuh Sel Kanker

Sebuah studi terbaru dari  sejumlah ilmuwan mengungkapkan bahwa  bahan aktif yang ada dalam cabai dapat membuatnya mampu melawan sel kanker dan sekalian membunuhnya.

“Temuan ini bisa membuka jalan untuk pembuatan obat kanker,” tulis “healtmeup.”.

Ilmuwan  belum lama ini menemukan bahwa makanan pedas ini bisa membuat sel penyakit membahayakan ini rusak dengan sendirinya, sehingga cabai dapat membantu melawan kanker terutama payudara.

Kapsaisin adalah salah satu kandungan aktif yang membuat cabai memiliki rasa pedas, dan dapat mengubah saluran khusus di sekitar sel kanker sehingga membuatnya mati.

Seperti ditulis media Inggris prestise Mirror, kanker lainnya termasuk kolon, dan pankreas juga bisa dimatikan dengan kandungan cabai ini.

Namun, kapsaisin tidak efektif jika dimakan, dihirup, atau disuntikkan. Menurut para peneliti, zat ini hanya dapat efektif apabila dibuat menjadi pil yang ditanamkan pada obat lain yang bisa menargetkan sel kanker.

Para ilmuwan dari Ruhr-University di Bochum, Jerman, telah melakukan percobaan mengobati sampel sel kanker payudara manusia dengan bahan pedas ini dan menemukan lebih banyak lagi kemampuan kapsaisin merusak sel kanker itu.

“Kapsaisin mampu menginduksi apoptosis sel kematian dan menghalang pertumbuhan sel kanker dalam berbagai tipe kanker berbeda, misalnya, sel kanker osteosarkoma, kolon, dan pankreas, sedangkan sel normal tetap aman,” tulis Dr Lea Weber dalam jurnal Breast Cancer.

Saat kapsaisin mencapai sel kanker, bahan pedas ini akan menempelkan dirinya ke tepi sel yang dikenal sebagai membran sel, kemudian menyalakan reseptor sel yang disebut dengan TRPV1.

Reseptor TRPV1 merupakan saluran yang mengendalikan zat tertentu seperti kalsium dan sodium keluar dan masuk sel kanker. Saat TRPV1 diaktifkan oleh kapsaisin, sel kanker dibuat bekerja keras sehingga mulai hancur dengan sendirinya.

Ketika semakin banyak sel kanker yang mati, tumor akan berhenti berkembang lebih besar lagi.

“Dalam penelitian ini, kami bertujuan untuk mengidentifikasi saluran TRP pada subtipe kanker payudara yang berbeda dan menginvestigasi efek ligan atau capsaicin TRPV1 pada pertumbuhan kanker payudara.“

“Dalam eksperimen kami, pengurangan signifikan dalam perkembangbiakan sel setelah stimulasi kapsaisin diobservasi,” kata Dr Weber.

Dr Weber menambahkan, penemuan ini selaras dengan hasil penelitian ilmuwan lain yang mendemonstrasikan pengurangan signifikan dalam pertumbuhan sel dengan angka sel kanker payudara MCF-7 setelah stimulasi kapsaisin.

Penelitian ini dilakukan oleh sejumlah ilmuwan di Ruhr-University di Bochum, Rumah sakit Herz-Jesu-Krankenhaus Dernbach, dan Centre of Genomics di Cologne, Jerman.

Sebelumnya dalam jurnal ilmiah American Chemical Society Journal of Physical Chemistry, ditulis bahwa cabai dipercaya dapat membantu membunuh sel kanker prostat.

Peneliti menemukan senyawa capsaicin yang mampu membunuh sel kanker. Capsaicin merupakan senyawa yang menyebabkan cabai terasa panas dan pedas di mulut.

Sebuah studi yang dipublikasikan di Cancer Research menemukan, senyawa tersebut dapat mengurangi ukuran tumor ketika dilakukan percobaan pada tikus.

Sebelumnya, telah dilakukan rekayasa genetik pada tikus tersebut, sehingga memiliki sel-sel kanker prostat manusia.

Penelitian menunjukkan, sensasi panas pada capsaicin dapat merobek sel membran sehingga akhirnya sel kanker akan mati.

Namun, untuk bisa berpengaruh pada manusia, diperkirakan butuh dosis yang cukup tinggi atau konsumsi cabai sangat banyak dalam satu hari.

Temuan ini membuat dokter Ashok Mishra dan dokter Jitendriya Swain dari Indian Institute of Technology ingin meneliti lebih lanjut bagaimana capsaicin dapat membantu membunuh sel-sel kanker, sehingga kemudian dapat dimanfaatkan dalam bentuk obat-obatan baru.

Adanya penelitian ini bukan berarti pasien kanker prostat bisa sembuh dengan hanya konsumsi banyak cabai. Pengobatan medis tetap harus dilakukan setiap pasien kanker.

Kanker prostat merupakan jenis kanker yang terjadi pada laki-laki. Menurut World Cancer Research Fund, terdapat lebih dari satu jutaa kasus kanker prostat tahun di empat tahun silam di seluruh dunia.

Penelitian sebelumnya pada tahun lalu, makan cabai juga bisa mengurangi risiko terkena kanker usus.

Cabe memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup banyak. Vitamin yang terdapat pada cabe adalah vitamin C dan betakaroten, terutama pada cabe hijau yang memiliki kandungan vitamin C lebih banyak.

Selain itu, kandungan mineral kalsium dan fosfor pada cabai juga dapat diperhitungkan manfaatnya bagi tubuh. Cabe terkenal dengan rasa pedasnya. Tahukan Anda zat apa yang dapat memberikan rasa pedas?

Ya betul, zat itu bernama capsaicin yang dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan.

Tidak heran jika Anda sedang menjalani program diet, maka pantangan bagi Anda untuk mengkonsumsi makanan pedas, dikarenakan nafsu makan Anda dapat meningkat, dan diet pun gagal.

Ada beberapa manfaat cabe yang dapat Anda rasakan selama dalam konsumsi seimbang, yaitu sebagai berikut:

Kandungan capsaicin pada cabe berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan. Kandungan capsaicin dapat mempengaruhi hormon endophrin sehingga sistem saraf merangsang sistem pencernaan untuk meningkatkan nafsu makan. Selain itu, kandungan ini juga berfungsi untuk membunuh sel kanker.

Ada beberapa jenis kanker yang menunjukkan perubahan signifikan saat diberikan capsaicin, yaitu kanker paru-paru, kanker usus, kanker prostat, dan kanker pankreas.

Percobaan yang dilakukan terhadap tikus, terbukti bahwa capsaicin mampu membasmi senyawa protein yang digunakan untuk mengembangkan sel kanker prostat.

Cabe dapat menghilangkan lemak jahat yang ada pada darah, oleh karena itulah kesehatan jantung dapat terjaga, dan terhindar dari serangan jantung koroner.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa serangan jantung terjadi akibat pembuluh darah arteri tersumbat oleh lemak jahat, sehingga tekanan yang ada di dalam jantung tidak sepadan dengan cairan darah yang dikeluarkan.

Exit mobile version