Site icon nuga.co

Gigi Tidak Rata? Itu Akibat Perilaku

Bentuk dan posisi gigi yang sempurna menjadi impian hampir semua orang. Namun, tanpa disadari ada sejumlah perilaku yang dapat menyebabkan gigi tidak rata atau tidak teratur.

Ketidakteraturan gigi geligi dalam lengkung rahang ini disebut maloklusi. Beberapa jenis ketidakteraturan gigi ini antara lain gigi berjejal, protrusi, malposisi dan hubungan tidak harmonis antar gigi atas dan bawah.

Keadaan itu bisa disebabkan oleh faktor intrinsik dan eksintrik.

Faktor intrinsik biasanya meliputi anomali jumlah dan bentuk gigi, gigi berlebih, kehilangan prematur gigi sulung, dan erupsi gigi permanen

Untuk faktor ekstrinsik biasanya karena kebiasaan buruk yang dilakukan sejak dini

Ada lima perilaku yang bisa menyebabkan maloklusi, yaitu mengisap jari, menjulurkan lidah, bernapas melalui mulut, menggigit kuku, dan mengisap bibir.

Kebiasaan mengisap jari akan membuat gigi jadi maju.

Ibu jari yang dimasukkan ke dalam mulut akan menekan gigi rahang atas sehingga tak bisa bergerak. Hal yang sebaliknya akan terjadi pada rahang bawah.

Ibu jari ini akan membuat rahang bawah bergerak ke belakang.

Sedangkan untuk kebiasaan menjulurkan lidah, hal ini disebabkan berhubungan dengan pola mengunyah makanan sejak kecil.

Saat kecil hanya memiliki gusi, sehingga dia akan mengunyah makanan dengan gusinya. Kebiasaan itu bisa terbawa sampai giginya tumbuh.

Kebiasaan itu dapat membuat gigi depan bagian atas menjorok ke depan. Akibatnya, gigi atas dan bawah tidak rata dan memberikan sedikit ruang di antaranya.

Penyebab maloklusi ke-tiga adalah bernapas lewat mulut. Tekanan angin yang berembus lewat mulut lama-kelamaan akan menggoyahkan pertahanan gigi. Akibatnya ada beberapa gigi yang bisa berubah posisi.

Selain itu, anak-anak yang bernapas lewat mulut juga harus dicurigai memiliki penyakit lain seperti hambatan saluran pernapasan. Maka itu, orang tua, harus tahu apa penyebabnya.

Selain membuat susunan gigi tidak teratur, bernapas melalui mulut dapat membuat pertumbuhan wajah jadi vertikal.

Wajah tampak memanjang dan tidak proporsional, dagu seolah memendek dan rahang atas akan menyempit. Anak pun akan semakin sulit untuk menutup mulutnya.

Kebiasaan buruk lainnya yang bisa membuat proporsi susunan gigi jadi tak teratur adalah kebiasaan menggigit kuku dan mengisap bibir.

Kedua kebiasaan buruk ini akan menyebabkan gigi atas dan gigi bawah tidak berpadu dengan selaras.

Selain itu, orang yang akan menggigit bibir bagian bawah yang menyebabkan gigi atas maju dan gigi bawah mundur.

Kebiasaan-kebiasaan itu harus dihindari oleh anak-anak. Dan orang tua harus memberikan contoh perilaku yang tepat

Lantas bagaimana dengan penggunaan kawat gigi?.

Penggunaan kawat gigi sebenarnya bertujuan untuk merapikan dan merawat gigi agar terlihat lebih rapi dan indah dipandang.

Salah satu penyebab masalah yang membutuhkan perawatan dengan kawat gigi adalah karena terjadinya malukosi.

Malukosi berasal dari dua kata mal dan okusi. Ini adalah suatu kondisi di mana gigi atas dan gigi bawah bertemu

Malukosi ini bisa berarti baik dan bisa berarti buruk. Yang harus pakai kawat gigi adalah orang yang malokusinya abnormal.”

Dia menambahkan bahwa malukosi abnormal yang kerap dialami antara lain gigi berantakan, gigi tonggos, gigi renggang, gigi cameh, dan gigi gingsul.

Gigi gingsul seringkali dianggap sebagai pemanis tapi sebenarnya itu adalah malokusi abnormal.

Malokusi pada dasarnya ada dua tipe yaitu malokusi dental karena masalah yang ada pada gigi. Sedangkan tipe yang kedua adalah malokusi skeretal atau malokusi yang terjadi pada rahang.

“Malokusi skeretal lebih susah diperbaiki dibanding malokusi dental,” ucapnya.

Malokusi abnormal ini disebabkan karena banyak hal.

Ada karena faktor keturunan adalah salah satu hal yang berperan aktif jadi penyebab malokusi. Faktor genetik ini bisa menyebabkan seseorang memiliki rahang yang besar atau kecil, atau pun ukuran gigi yang besar atau kecil.

Juga karena  kebiasaan yang dilakukannya setiap saat. Mungkin sudah tak lagi dilakukan sampai dewasa, namun nyatanya kebiasaan masa kecil ternyata punya pengaruh besar untuk pertumbuhan gigi Anda.

Beberapa kebiasaan yang berpotensi menyebabkan malokusi adalah menghisap jari, terlalu lama ngedot, menjulurkan lidah saat bicara, suka mengigit kuku atau pensil.

Selain itu berhati-hatilah kalau anak-anak Anda suka nonton tv dengan mulut yang terbuka. Ini akan menyebabkan anak-anak lebih senang berpas dengan lewat mulut bukan hidung.

Lama-lama akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan giginya. Demikian juga kalau anak-anak sering pilek

Selain itu, cara makan juga berpengaruh.

Orang yang cara makanannya cenderung hanya terpusat di satu bagian gigi saja akan menyebabkan gigi dan rahangnya tidak simetris.

Faktor lingkungan juga adalah salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan gigi.

Salah satunya jika anak-anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang suka makanan manis, susah gosok gigi dan lainnya sampai malas memeriksakan gigi

Exit mobile version