Site icon nuga.co

Betulkah “Ngopi” Efektif Menahan Kantuk

Kopi menahan kantuk?

Ya, itulah yang selama ini dikesankan terhadap manfaat kopi.

Biasanya seseorang akan segera meminum kopi yang bisa membuat tubuh menjadi segar kembali.

Kafein di dalam kopi memang bersifat stimulan yang bisa “membangunkan” tubuh. Hanya saja, sebenarnya berapa lama kopi bisa menahan kantuk seseorang?

Pakar kesehatan menyebut kopi sebagai salah satu minuman yang paling baik bagi kesehatan. Jika kita rutin mengonsumsinya, maka risiko terkena penyakit diabetes, alzheimer, dan demensia bisa ditekan.

Kopi telah terbukti bisa membantu menurunkan berat badan karena meningkatkan proses penyerapan serat di dalam saluran pencernaan, mengatasi depresi, dan membuat suasana hati semakin membaik.

Hanya saja, berbagai manfaat kopi baru kita dapatkan jika konsumsi kopi tidak berlebihan dan tidak diberi tambahan krimer atau gula.

Pakar kesehatan menyebut efek dari kandungan kopi yang kita minum bisa bertahan hingga  lima jam lamanya. Hanya saja, efek dari kafein ini juga tidak selalu stabil.

Pakar kesehatan menyebut efek paling kuat dari kopi terjadi sekitar lima belas hingga  empat puluh lima menit setelah kita meminumnya

Setelahnya, efek samping kopi semakin menurun, sehingga bisa membuat kita mengantuk seperti sebelum minum kopi.

Meskipun begitu, beberapa jenis kopi yang kuat memang bisa membuat kita bertahan hingga beberapa jam lamanya.

Setelah masuk ke dalam tubuh, kandungan kafein di dalam kopi akan segera dimetabolisme oleh liver. Setelah dimetabolisme inilah kita akan menjadi lebih waspada dan lebih berenergi.

Bahkan, sebagian orang mengalami sensasi lebih mudah gelisah atau cemas dan lebih sering buang air kecil akibat terkena efek diuretik dari kandungan ini.

Meskipun kopi bisa menahan kantuk, pakar kesehatan tidak menyarankan kita untuk mengonsumsi kopi dengan berlebihan untuk mengatasi rasa kantuk tersebut.

Hal ini disebabkan oleh efek kafein dalam jumlah banyak yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh John Hopkins University, Amerika Serikat menghasilkan fakta bahwa mengonsumsi kafein lebih dari lima ratus miligram dalam sehari atau sekitar lebih dari lima cangkir bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, atau badan lemas.

Selain kopi, asupan minuman berkafein lain seperti teh, minuman bersoda, dan minuman energi juga bisa memberikan efek yang sama jika dikonsumsi dengan berlebihan.

Pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk membatasi asupan kopi maksimal empat cangkir saja setiap hari. Jika kita mengonsumsinya hingga tujuh atau lima cangkir, efeknya sudah cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Jika kita memiliki kondisi sensitif dengan kafein atau memiliki penyakit asam lambung, ada baiknya kita membatasi asupan kopi maksimal  satu  atau dua cangkir saja.

Bahkan, jika dengan hanya minum secangkir kopi kita sudah mengalami gejala asam lambung atau perut tidak nyaman, ada baiknya kita tidak meminumnya sama sekali.

Orang yang jarang minum kopi juga sebaiknya tidak sembarangan meminumnya dalam jumlah banyak karena dikhawatirkan bisa mendapatkan efek buruk dari kafein.

Selain itu, penderita hipertensi juga sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi kopi karena kemampuan minuman ini dalam menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah dengan signifikan.

Melihat fakta ini, jangan minum kopi terlalu malam karena bisa jadi efek kafeinnya bisa bertahan hingga beberapa jam yang tentu akan membuat kita mengalami masalah susah tidur.

Konsumsilah di siang hari demi mendapatkan manfaat sehatnya.

Exit mobile version