Site icon nuga.co

Ada Orang Mudah Terbangun Saat Tidur

Bagi sebagian orang, suara keras mungkin akan mengganggu tidurnya.

Namun sebagian lainnya, mungkin akan mudah terbangun jika mendengar suara yang pelan, seperti ketika lampu kamar menyala atau tersenggol sedikit.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Selama tidur, Anda mengalami siklus rapid eye movement  atau REM dan non-rapid eye movement aau dikenal dengan NREM secara bergantian dan berulang setiap sembilan puluh  menit.

Anda menghabiskan sekitar tujuh puluh lima persen malam dalam tidur NREM, yang terdiri dari empat tahap tidur.

Tahap pertama atau fase antara terjaga dan tertidur, yang dianggap tidur sebentar karena mudah terbangun.

Tidur yang lebih dalam dimulai pada tahap kedua, ketika pernapasan dan detak jantung Anda menjadi teratur dan suhu tubuh Anda turun.

Tahapan ketiga dan keempat adalah tahap tidur yang paling dalam, di mana pernapasan melambat, otot menjadi rileks, serta pertumbuhan dan perbaikan jaringan terjadi.

Setelah melewati tahapan siklus NREM, maka selanjutnya Anda akan memasuki siklus REM.

Siklus ini terjadi ketika mata Anda bergerak cepat dari kiri ke kanan dan sebaliknya.

Pada siklus inilah Anda mengalami mimpi, aktivitas gelombang di otak meningkat, denyut jantung dan tekanan darah kian bertambah mendekati keadaan saat terbangun.

Secara umum, orang dewasa memang mengalami lebih banyak tahap NREM yang membuatnya tidur sebentar dan tidak begitu nyenyak.

Sementara saat tidur anak-anak cenderung lebih banyak mengalami REM, sehingga mudah terlelap dalam tidurnya.

Namun, para ahli mengatakan perbedaan antara tidur sebentar dan nyenyak mungkin sebagian besar bersifat subjektif.

Seseorang yang tidur delapan jam semalam bisa saja tidurnya tidak lebih nyenyak ketimbang orang yang tidur enam jam.

Mudah terbangun saat mendengar suara pelan ini disebut dengan tidur sebentar atau light sleep.

Keadaan tidur seperti ini hanya terjadi pada sebagian orang, karena setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap suara dan rangsangan lain saat tidur.

Meski tidak semua orang yang mudah terbangun disebabkan oleh penyebab yang sama, tapi beberapa ahli menyatakan bahwa hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan gangguan tidur.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dalam aktivitas gelombang otak selama tidur juga dapat membuat seseorang menjadi tidur sebentar atau tidur nyenyak.

Penelitian yang diterbitkan pada delapan tahun lalu, menunjukkan bahwa respon orang terhadap suara bising sat tidur berhubungan dengan tingkat aktivitas otaknya (sleep spindle).

Peneliti menemukan bahwa orang yang selalu tidur mengalami aktivitas otak yang tinggi, akan lebih mungkin tidur dengan suara keras tanpa terbangun sama sekali.

Namun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut lagi.

Beberapa gangguan tidur, seperti obstructif sleep apnea, juga dapat berperan pada tidur sebentar atau light sleep dengan menyebabkan terbangun sepanjang malam karena napas yang tidak teratur.

Bila Anda punya gangguan tidur tertentu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter supaya jadwal tidur Anda tak terganggu dan berantakan.

Namun, dalam banyak kasus, faktor di bawah kendali Anda sendiri memengaruhi kualitas tidur yang Anda dapatkan.

Ada banyak masalah yang berkaitan dengan gaya hidup, obat-obatan, alkohol, dan kafein yang dapat membuat tidur menjadi hanya sebentar atau mudah terbangun.

Cobalah untuk memulai kebiasaan tidur yang sehat dengan mempertahankan jadwal tidur teratur, tidur dan bangun tidur di waktu yang sama setiap harinya.

Selain itu, batasi penggunaan kafein dan alkohol, serta tidur di ruangan yang tenang, gelap, dan sejuk.

Selain itu biasakan untuk mematikan televisi, telepon genggam tiga puluh menit sebelum tidur.

Ini dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan tidak mudah terganggu.

Exit mobile version