Site icon nuga.co

“Kuala Namu Itu Tercanggih di Klasnya”

Kuala Namu, bandara internasional yang menjadi hub untuk Indonesia bagian bBarat, akan terus dikembang lewat komitmen Angkasa Pura II. Itu diperlukan penyempurnaan pelayanan dan melakukan berbagai pengembangan.

Peresmian yang dilakukan kemarin menjadi pelecut bagi PT Angkasa Pura II untuk terus meningkatkan citra Bandara Internasional Kualanamu di tingkat nasional maupun internasional.

“Peningkatan pelayanan dilakukan terus menerus, tidak ada batasnya. Menghadirkan pelayanan prima di Bandara Internasional Kualanamu adalah tujuan kami supaya bandara ini terlihat semakin baik dan elok,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko.

Berbagai fasilitas untuk menunjang pelayanan prima sudah diterapkan di Bandara Internasional Kualanamu, salah satunya adalah sistem penanganan bagasi yang terintegrasi atau disebut integrated baggage handling system dengan tingkat keamanan tertinggi.

Bandara berkode KNO ini juga menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan kereta guna menghadirkan pilihan moda transportasi bagi masyarakat.

Di samping itu, PT Angkasa Pura II juga selalu memperhatikan kondisi serta kebersihan dari fasilitas publik seperti toilet, tempat ibadah, dan sebagainya. Adapun di Bandara Internasional Kualanamu juga sudah tersedia toilet khusus lansia dan penyandang catat.

Bandara kebanggaan Sumatra Utara dan Indonesia ini juga memiliki klinik emergency yang diperkuat 2 unit ambulans.

“Kami akan selalu melakukan penyempurnaan di setiap pelayanan. Kebersihan di setiap sudut Bandara Internasional Kualanamu adalah salah satu fokus kami,” papar Tri.

Untuk pengembangan, PT Angkasa Pura II telah menjalin kerjasama dengan pengelola Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan.

Pengembangan yang dilakukan di Bandara Internasional Kualanamu akan dimulai selambatnya pada awal 2016 untuk meningkatkan kapasitas terminal dari saat ini sebanyak 8 juta penumpang menjadi 16 juta penumpang.

Adapun pengembangan di bandara tersebut sampai saat ini sudah direncanakan hingga tahap III dimana akan meningkatkan kapasitas terminal menjadi 24 juta penumpang.

Konsep pengembangan yang diusung PT Angkasa Pura II untuk Bandara Internasional Kualanamu ini adalah aetropolis atau suatu kawasan bandara yang menyediakan fasilitas penunjang untuk berbagai kegiatan bisnis maupun wisata.

“Dana investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan tahap II khusus pembangunan terminal baru berkisar Rp2 triliun hingga Rp2,4 triliun. Kami menyiapkan Bandara Internasional Kualanamu untuk dapat bersaing dengan bandara-bandara di negara tetangga yang telah beberapa kali meraih penghargaan internasional,” jelas Tri.

Dipilihnya Bandara Internasional Incheon sebagai mitra Bandara Internasional Kualanamu dengan mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya adalah Bandara Internasional Incheon berhasil menjadi bandara langganan pemenang penghargaan di tingkat internasional.

“Bandara Internasional Incheon berhasil menjadi bandara terbaik di dunia, padahal dulunya bandara ini bukan apa-apa. From nothing to something. Oleh sebab itu, kami bekerjasama dengan pihak Bandara Internasional Incheon dalam pengembangan Bandara Internasional Kualanamu,” ungkap Tri.

Kami akan memastikan operasional Bandara Internasional Kualanamu terus berjalan lancar dan menghadirkan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang pesawat, sehingga bandara ini dapat menjadi kebanggaan Sumatra Utara dan Indonesia,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko.

Sejumlah fasilitas modern diimplementasikan oleh PT Angkasa Pura II, menjadikan Bandara Internasional Kualanamu saat ini sebagai yang tercanggih diantara bandara lain di Indonesia.

“Fasilitas check-in bagi penumpang di Bandara Internasional Kualanamu juga sangat modern dengan area yang sangat luas. Pendeteksian bagasi penumpang demi alasan keamanan dilakukan oleh IBHSS, sehingga penumpang tidak perlu melalui proses pemeriksaan bagasi melalui x-ray sebelum check in,” papar Tri.

Di samping itu, Bandara Internasional Kualanamu juga merupakan bandara pertama di Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan kereta.

Dari Medan ke Bandara Internasional Kualanamu, maupun sebaliknya, masyarakat bisa menggunakan kereta dengan jarak tempuh sekitar 37 menit.

“Jaringan kereta ini memberikan alternatif moda transportasi bagi masyarakat yang ingin bepergian atau baru datang di Bandara Internasional Kualanamu. Penumpang dapat menunggu kedatangan kereta dengan nyaman di stasiun yang didesain modern,” jelas Tri.

Sebagai pendukung operasional, area komersial di Bandara Internasional Kualanamu juga didesain untuk memberikan kenyamanan penumpang pesawat atau pengantar.

Area komersial yang sangat luas dengan tenant ternama mulai dari makanan & minuman hingga butik pakaian menjadikan Bandara Internasional Kualanamu tidak kalah dengan mal di kota-kota besar.

Exit mobile version