Site icon nuga.co

Usai Mendepak Anas, SBY Akan Tata Demokrat

* Lupakan Pemilu 2014

TAMPIL dengan percaya diri dalam konferensi pers Jumat malam di Cikeas, usai mendepak Anas dan memotong jalur kepemimpinannya di semua lini  Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengambil alih kepemimpinan atas nama Majelis Tinggi  mengatakan, akan melakukan penataan  partai dan penertiban organisasi meski pemilihan umum 2014 sudah dekat. Ia yakin suatu saat nanti rakyat akan lebih menyukai partai yang kadernya pandai menjaga amanah.

“Prinsip saya, lupakan dulu pemilu 2014. Saya ulangi. Prinsip saya, lupakan dulu pemilu 2014,” kata SBY di kediaman  dengan lugas yang mengulang sampai tiga kali pernyataannya itu.  Upaya ini merupakan salah satu langkah konkrit yang diprioritaskan SBY untuk menata kembali Demokrat.

Menurut SBY, Demokrat akan memfokuskan pikiran, waktu, dan tenaga untuk menata, membersihkan, serta mengkonsolidasikan partai agar bisa kembali ke prinsip politik dan jati diri seperti saat ia menggagas dan mendirikan Demokrat bersama sesepuh partai lainnya.

“Kami tata dan kami bikin baik terlebih dahulu partai ini dan setelah itu kami akan meningkatkan apa yang kami bisa lakukan untuk rakyat Indonesia,” ucap SBY.
Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bakal mereposisi sejumlah personel pengurus partai untuk mencegah terjadinya penyimpangan baru, termasuk untuk kader yang menjadi anggota Badan Anggaran DPR RI,.. Menurut dia, acuan penggantian pengurus partai adalah kapasitas dan integritas.. “The right person in the right place,” katanya.

Selain itu, SBY meminta setiap kader utama Demokrat menyerahkan laporan harta kekayaannya ke Komisi Pengawas partai. “Kami akan menganut dan mengikuti format yang berlaku di Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujar dia. “Sama (persis) format dan pengisiannya.”

Dia juga mewajibkan semua anggota partai memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Menurut SBY, ia ingin menegakkan manajemen, aturan, disiplin, dan etika partai yang baik ke setiap kader Demokrat.

Penegasan lain yang juga sempat dikatakannya adalah masalah  public relation Partai Demokrat. Menurutnya, public relation Partai Demokrat selama ini kurang cerdas.”Saya melihat public relation yang dijalankan Partai Demokrat selama ini kurang cerdas, sering saling menyudutkan,” kata SBY seusai memimpin rapat majelis tinggi yang diperluas, Jumat (8/2/2013) malam.

Oleh karena itu, SBY menyatakan, pihaknya akan menertibkan public relation Partai Demokrat. Termasuk siapa saja yang memegang otoritas untuk memberikan penyataan pers, hadir di talkshow televisi, dan kegiatan sejenis lainnya sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.

Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan mengambil langsung seluruh kendali Partai Demokrat, Jumat (8/2/2013). Dalam jumpa pers yang digelar pukul 22.30 malam, di Cikeas, Jawa Barat, SBY mengeluarkan delapan solusi, yang semuanya dipimpin dan dikendalikan oleh Majelis Tinggi Partai.

“Ketua majelis tinggi partai bertugas, berwenang, dan bertanggung jawab untuk memimpin penyelamatan dan konsolidasi partai,” ujar SBY, sebagai solusi pertama untuk mengatasi kisruh internal Partai Demokrat. Keputusan tersebut diambil dalam rapat majelis tinggi yang diperluas di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat.

Dalam tujuh butir solusi lain, selain mengambil alih pemulihan kondisi internal partai, SBY juga mempersilakan semua kader dan pengurus yang tak sepakat dengan solusi ini untuk keluar dari partai. Baik yang gelisah dengan turunnya elektabilitas maupun langkah penyelamatan partai. Langkah penyelamatan dimulai dengan penandatanganan pakta integritas.

Exit mobile version