Site icon nuga.co

Presiden Iran Rouhani Dilempari Sepatu

Usai berbicara lewat telepon dengan Obama, Jumat waktu Washington, yang disambut gempita dunia sebagai saat bersejarah dalam hubungan Amerika Serikat-Iran, Presiden Rouhani dilempari sepatu oleh kelompok radikal sekembalinya di Bandara Mehrabad, Teheran.

Momen bersejarah percakapan telepon antara Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden AS Barrack Obama ternyata tidak disukai oleh sebagian kalangan di Iran yang sangat dendam terhadap perilaku Amerika Serikat yang mengucilkan Iran selama tigapuluh tahun lebih.

Sekembalinya Rouhani dari bandara, dia dilempar sepatu oleh kelompok radikal tulis i AFP. Menurut kantor berita itu, saat rombongan Presiden Rouhani meninggalkan bandara Mehrabad, Teheran, sekitar 60-an orang berkumpul di luar bandara. Massa yang dijaga ketat oleh polisi berteriak “Matilah Amerika” dan “Matilah Israel”, saat Rouhani melintas.

Tak jauh dari kelompok penentang itu, juga terdapat sekitar 200-an kelompok pendukung Rouhani. Kedua kelompok pengunjuk rasa ini dibatasi oleh pasukan polisi.

Lalu saat atap mobil terbuka dan Presiden Rouhani muncul dari bawah, sebuah sepatu melayang ke arah orang nomor satu di Iran itu. Namun beruntung, sepatu tersebut tak mengenai sasaran. Mobil Rouhani pun lantas berlalu meninggalkan kerumunan massa.

Percakapan telepon antara Rouhani dengan Obama memang cukup bersejarah. Kontak itu merupakan yang pertama kali sejak lebih dari tiga dekade terakhir, terkait tensi tinggi ketegangan kedua negara.

Percakapan telepon kedua mereka disambut hangat oleh media Iran dan menyebutnya sebagai akhir dari 35 tahun yang tabu.

Harian “Arman” terbitan Teheran menulis kembali soal putusnya hubungan diplomatik menyusul aksi penyanderaan di kedutaan AS di Teheran saat Revolusi Islam tahun 1979. “Dunia terperanjat. Media internasional kaget soal panggilan telepon itu,” tulis media reformis tersebut seperti dilansir kantor berita AFP..

Percakapan telepon itu terjadi saat Rowhani tengah berada di limosinnya dalam perjalanan menuju bandara usai berkunjung ke markas besar PBB di New York, AS. Rowhani sendiri yang berinisiatif menelepon Obama.

Sementara surat kabar Etemad memajang foto Rowhani dan Obama. “Historic contact on way home,” demikian judul headline di halaman depan itu.

Namun profesor hubungan internasional Mohammad Ali Bassiri mengingatkan, membaiknya hubungan Teheran dan Washington akan mendapat penolakan besar dari Israel dan lawan-lawan domestik masing-masing negara.

“Banyak negara, khususnya rezim Zionis (Israel), yakin bahwa kepentingan mereka akan terancam dengan normalisasi hubungan antara Iran dan AS, dan akan berupaya menghentikannya,” cetus Bassiri.

Exit mobile version