Site icon nuga.co

Kartunis Penghina Rasul Alami Siksaan

Renald Luzier, atau populer dengan insial “Luz,” yang sebelumnya bekerja di surat kabar satire “Charlie Hebdo,” dengan aksi kartunnya yang selalu menghina Nabi Muhammad benar-benar mengalmi siksaan dengan mengatakan mundur dari seluruh pekerjaannya.

Sebelumnya, Luz telah mengundurkan diri dari kartunis di Charlie Hebdo. Luz merupakan satu-satunya kartunis majalah Charlie Hebdo yang selamat dari serangan berdarah oleh dua militan yang menyerang kantor majalah itu di Paris beberapa tahun lalu..

Ketika itu ia selamat karena terlambat datang ke kantor ketika ketika dua orang bersenjata menyerbu masuk ke gedung majalah satir itu, dan menembak mati lima kartunis yang sedang ada di dalamnya pada Januari.

Luzier kemudian menarik karyanya berupa kartun Nabi Muhammad yang mengis dan berkata “Semua telah dimaafkan, yang akan menjadi sampul depan Charlied Hebdo edisi pertama setelah serangan mematikan itu.

Dalam kartun karya Luzier ini, Nabi memegang poster bertuliskan “Je suis Charlie”, slogan bagi mereka yang membela majalah itu setelah serangan terjadi.

Kartunis yang mempergunakan nama Luz untuk karya-karyanya ini mengatakan kepada koran Liberation bahwa dia tidak bisa terus bekerja di Charlie Hebdo.

“Tidak ada kartunis lain di sana,” katanya dalam wawancara yang dimuat di situs koran itu. “Saya harus membuat tiga gambar sampul depan dari empat edisi.”

Ketika edisi pertama setelah insiden itu terbit, Luzier mengatakan dia merasa “bersih” setelah menggambar kartun itu. Namun, bulan lalu dia mengatakan tidak akan menggambar kartun nabi lagi karena dia “bosan dengan Dia.”

Charlie Hebdo seringkali menggambar dan menyindir Nabi Mohammad, yang dianggap tabu oleh sebagian Muslim, dan pelaku serangan diduga termotivasi oleh kemarahan terhadap karya parodi tersebut.

Luzier mengatakan kepada Liberation bahwa keputusan meninggalkan Charlie Hebdo “sangat peribadi” dan dia berniat “membangun kembali dirinya agar bisa kembali mengendalikan hidup.”

“Menyelesaikan setiap edisi menjadi siksaan karena kartunis lain sudah meninggal. Tidak tidur bermalam-malam karena memikirkan gambar yang mungkin dibuat oleh Charb, Cabu, Honore, dan Tignous sangat melelahkan,” ujarnya merujuk pada rekan-rekannya yang tewas dalam insiden itu.

“Charlie Hebdo” dengan desain sampulnya yang selalu menampilkan karikatur Nabi Muhammad dengan berbagai versi yang menghina

Rasul Allah itu diperlakukan semena-mena lewat karikatur penghinaan yang membangkitkan “gairah” jihad umat Islam sedunia.

Nah. Semua orang, mungkin tahu tentang karikatur itu bersama nama majalahnya. Tapi sangat sedikit orang yang tahu siapa pembuat karikatur pelecehan itu.

Nama si karikaturis itu adalah Renald Luzier atau Luz.

Dialah sosok yang mendesain sampul Charlie Hebdo pasca serangan teror di kantor redaksi majalah satir itu, yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad, yang berwajah sedih dan meneteskan air mata, serta memegang kertas bertuliskan, ‘Je Suis Charlie’. Saya Charlie.

Tepat di bawah nama Charlie Hebdo, tertera kalimat Tout est Pardonne — semua telah dimaafkan.

Wartawan Charlie Hebdo, pada saat itu, membela keputusan memasang kartun Nabi Muhammad di edisi pertama mingguan ini setelah diserang oleh dua orang bersenjata pekan lalu.

Para wartawan majalah itu mengatakan sampul tersebut lembut, jenaka, dan menggambarkan semangat yang ingin dibawa oleh Charlie Hebdo.

Sepuluh wartawan Charlie Hebdo, termasuk pemimpin redaksi, tewas dalam serangan yang dilancarkan dua pria bersenjata.

“Ini bukan sampul yang diinginkan dunia tetapi yang kami inginkan. Bukan yang diinginkan para teroris, sebab tidak ada teroris di dalamnya,” kata kartunis Charlie Hebdo yang dikenal dengan nama Luz.

“Hanya ada gambar orang yang menangis. Itu gambar Mohammad. Saya minta maaf kami harus menggambarnya lagi. Tetapi Mohammad yang kita gambar sedang menangis. Tak lebih dari itu,” jelasnya.

Karikaturis ini pula yang merancang halaman muka majalah yang terbit setelah sejumlah serangan Paris
Lantas, ada apa dengan Renald Luzier atau Luz!

Kini Luz telah sadarkan dan menemukan jalan kebenaran berpikir.

Seperti dikuti “nuga” dari BBC News, Kamis, 30 April 2015, Luz mengatakan, ia tak akan menggambar Nabi junjungan umat Islam itu lagi.

“Saya tak lagi tertarik menggambarnya Nabi Muhammad.”

“Saya lelah menggambar kartun Nab.. Lelah menggambar Sarkozy mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Aku tak akan menghabiskan hidupku dengan menggambar mereka lagi,” kata dia.

Penggambaran para nabi — termasuk Nabi Muhammad dilarang dalam ajaran Islam. Pelarangan itu untuk mencegah pemujaan.

Namun, atas nama “kebebasan” yang menjadi milik “barat” dan terutama Perancis, beberapa kali Charlie Hebdo melakukannya.

Pada November 2011, kantor majalah tersebut juga pernah diserang bom molotov tak lama setelah menerbitkan kartun Rasulullah.

Seperti diketahui, dalam bulan Januari lalau lalu, kantor Charlie Hebdo diserang sekelompok teroris secara membabi buta.

Dua belas orang tewas dalam peristiwa berdarah ini termasuk pemimpin redaksi majalah yang bermarkas di Paris, Prancis ini dan juga seorang polisi.

Majalah ini memang kerap menimbulkan kontroversi karena menggambar kartun Nabi Muhammad.

Sepekan setelah serangan brutal itu, awak redaksi Charlie Hebdo yang selamat, termasuk Luz kembali memuat kartun Nabi Muhammad pada sampul majalah.

Mereka mengerjakannya di kantor majalah Liberation.

Terbitnya Charlie Hebdo kembali, pada saat itu, tak menyurutkan keangkuhannya untuk memasang karikatur Nabi Muhammad lagi.

Dan peristiwa itu kembali menyulut kemarahan negara-negara Islam. Edisi ini sendiri disebut ludes hingga delapan juta eksemplar, yang merupakan rekor bagi pers Prancis.

Namun, seperti yang dikatakan Luz tadi, dirinya tak akan lagi menggambar karikatur Nabi Muhammad.

paris match, guardian dan bbc news

Exit mobile version