Site icon nuga.co

Israel Berulah, Langgar Genjatan Senjata

Memang Yahudi!! Tiga jam setelah diberlakukannya gencatan senjata berdurasi tujuh puluh dua jam, Jumat siang WIB, 01 Agustus 2014, militer Israel itu membuka serangan dengan tembakan mortir dan ini menjadi pelanggaran pertama dari jeda perang.

Kantor berita “Reuters” yang mengutip pemerintah Gaza, memberitakan, tank Israel kembali menembaki wilayah mereka, menewaskan empat warga dan melukai lima belas lainnya di Rafah.

Sumber lainnya mengatakan, tiga warga Gaza tewas ditembak sniper zionis.

Serangan terjadi selang tiga jam setelah Jumat, pukul 08.00 waktu setempat, 01 Juli 2014, titik dimulainya gencatan senjata selama tiga hari. Terdengar bunyi alarm roket dari wilayah Eshkol di Israel, menandakan serangan balasan oleh Hamas.

Reporter “Al-Jazeera” di distrik Shujayea, Rafah, melaporkan: “Beberapa menit lalu, sekitar satu kilometer dari tempat saya berdiri, ada suara ledakan dan kami melihat gumpalan asap tebal. Diperkirakan ada serangan udara Israel atau drone.”

Sebelum dimulainya gencatan senjata, Israel habis-habisan membombardir Kamis malam tadi. Sebanyak empat belas orang tewas. Israel mengaku, lima tentaranya terbunuh akibat bom mortir dari Gaza.

Ini bukan kali pertama Israel melanggar gencatan senjata. Perjanjian tidak saling serang pada hari Idul Fitri juga dilanggar zionis, ratusan nyawa di Gaza melayang. Alasan Israel sama, Hamas memulai menyerang duluan. Tapi saat diminta menjabarkan serangan tersebut, Israel enggan.

Padahal, saat gencatan senjata hari ini dimulai, warga Gaza mulai bisa bernafas lega. Jalan-jalan kota dipenuhi warga yang mulai keluar dari persembunyian. Mereka menuju rumah-rumah mereka yang hancur lebur untuk mengambil sisa-sisa harta benda. Anak-anak mulai bisa bermain.

“Kami akan kembali ke Beit Lahiya (utara Jalur Gaza). Kami berharap gencatan senjata ini akan permanen dan kami tidak akan kembali ke penampungan PBB,” kata seorang warga Asharaf Zayed.

Jumlah korban tewas di Gaza memilukan, sebanyak 1.459 orang, termasuk ratusan di antaranya anak-anak. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding agresi Israel lima tahun lalu. Sementara di kubu Israel 64 tentara tewas, di tambah tiga warga sipil.

Juru bicara Hamas sebelumnya mengatakan bahwa suksesnya gencatan senjata tergantung dari Israel. “Hamas dan seluruh pergerakan perlawanan menerima gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh puluh dua jam dari pukul 8 Jumat ini dan akan menghargainya jika pihak lain Israel juga melakukannya,” kata juru bicara Hamas Fawzi Barhum.

Israel sendiri menuduh Hamas yang justru melanggar gencatan senjata. Media Israel sendiri melaporkan, ada orang bersenjata menyerang tentara Israel di Rafah.

Exit mobile version