Site icon nuga.co

“Hijrah Cinta” Inspirasi Kehidupan Uje

Film “Hijrah Cinta” yang menceritakan perjalanan hidup Ustadz Uje tidak akan menitipkan pesan komersil yang kental, tetapi lebih memberi nuansa pembelajaran terhadap kehidupan sang dai gaul itu. Kehidupan seseorang yang berpijak pada kesehajaan dan bisa menginspirasi banyak orang tentang keikhlasan, kedermawanan, persahabatan dan tetap tidak mengenyahkan kehangatan pribadi yang terkadang kontroversi.

Dengan mengusung tema besar tentang “hijrah” yang dipenuhi dengan nuansa “cinta,” Produser Eksekutif Multi Vision Plus Pictures, Raam Punjabi, mengaku deg-degan dengan pesan yang dititipkan dalam film layar lebar ini.

“Istri Uje, Pipik Dian Irawati Popon, berharap orang-orang bisa belajar dari isi film Hijrah Cinta, yang mengisahkan kehidupan mendiang suaminya. Saya deg-degan, karena kata keluarga film ini harus jadi panutan sepanjang masa,” ujar Raam dalam acara syukuran produksi film Hijrah Cinta, di kediaman Uje.

Atas alasan itu, Raam tak mau asal-asalan memilih sutradara Hijrah Cinta. “Kami seleksi yang betul ideal. Bukan anak baru, tapi sutradara yang sudah punya jam terbang. Minggu depan akan kami umumkan sutradaranya. Film ini bisa jadi film yang membanggakan,” kata Raam.

Disamping selektif mencari sutradara untuk pameran Uje pun Raam mengatakan, sangat berhati-hati. “Hijrah Cinta” bukan proyek film komersil. Saat ini, sudah ada tiga calon aktor yang akan menjalani proses casting.

“Kami sudah ada beberapa calon. Karena film ini bukan film komersil, tapi film yang setiap waktu ditonton. Kami harus hati-hati memilih pemain yang memerankan Uje,” ujar Raam. “Ada tiga calon, akan diumumkan minggu depan,” lanjutnya.

Sulit menemukan pemeran Uje dibandingkan dengan mendapatkan izin dari pihak keluarga almarhum untuk pembuatan film Hijrah Cinta. “Yang sulit adalah mencari sosok yang memerankan sosok Uje,” kata Raam.

Untuk penulisan skenario film itu, Raam memercayakannya kepada Musfar Yasin. “Saya yakin beliau bisa bikin skenario lebih baik,” kata Raam lagi.

Film yang dijadwalkan akan ditayangkan akhir 2013 atau awal 2014 tersebut, jika tak sukses di pasar, Raam mengaku siap kehilangan muka. “Bukan kerugian materi, tapi dari harapan keluarga mengumpulkan banyak penonton, itu juga tidak tercapai. Saya akan malu dan tidak enak kepada keluarga yang dalam kondisi berduka sudah memberikan izin film ini,” ujar Raam.

Keluarga Uje, terutama istri almarhum Uje, Pipik Dian Irawati Popon, memang akan banyak dilibatkan dalam memantau proses produksi film tersebut. “Sangat dilibatkan. Saya sudah bicara dengan Mbak Pipik untuk setiap shooting, karena beliau yang paling dekat selama hidup Uje,” kata Raam.

Exit mobile version