Site icon nuga.co

Heboh Tentang Sehatnya Susu Kental Manis

Heboh sehat dan tidak sehatnya  susu kental manis menyeruak di jagar pemberitaan media tanah air dan menjadi “diskusi” panjang di antara mereka yang punya kepentingan dengan bisnis itu.

BPOM sendiri, sebagai otoritas terhadap makanan, menjelaskan bahwa susu semacam  SKM bukan produk berbahaya, hanya saja ada pelanggaran iklan yang menyebabkan salah persepsi pada masyarakat.

Karena hal ini, BPOM berencana membuat peraturan baru mengenai label informasi gizi.

Akan ada tanda khusus yang menunjukkan tiga kandungan nutrisi yang dapat menyebabkan masalah jika terlalu banyak, yaitu gula, garam, dan lemak.

“Kita harus memberikan label yang user friendly. Dibuat lebih mudah lagi dibaca. Apa mungkin dengan warna seperti traffic light, apa merah kuning hijau, yang baik hijau,” ujar Kepala BPOM, Penny K

Warna merah menandakan adanya kandungan gula, garam, atau lemak yang cukup tinggi sehingga menandakan produk pangan tersebut tidak boleh dikonsumsi berlebihan dan secara terus-menerus.

Sedangkan warna kuning menandakan konsumen harus waspada terhadap ketiga kandungan itu. Sementara warna hijau menandakan produk pangan yang aman.

Selain itu, Penny menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih makanan dan minuman.

“Konsumenlah yang harus cerdas membaca label. Konsumen yang cerdas akan pandai memilih,” tandasnya.

Gagasan senada sempat dinyatakan Ketua Pelaksana Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi.

Menurutnya, penanda dalam bentuk warna seperti traffic light tersebut harus mencerminkan peringatan bagi konsumen, khususnya yang sensitif terhadap kandungan tertentu.

“Informasinya harus lebih informatif, apalagi konsumen kita rada malas membaca label. Jadi harus dengan logo yang eye catching,” kata Tulus kepada detikHealth, dihubungi dalam kesempatan terpisah.

BPOM menyatakan bahwa susu kental manis merupakan susu. Namun kandungan susunya ditambah dengan gula. Lantas, apa bedanya dengan krimer?

Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru, Tetty Helfery Sihombing mengatakan bahwa krimer kental manis bisa mengandung krim maupun susu.

“Krimer kental manis berarti dari krim yang bisa bukan susu, jadi dari nabati. Ada juga krimer kental manis yang memasukkan susu tapi kandungan susunya lebih kecil dari pada di SKM,” ujarnya

Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, Adhi S. Lukman, susu yang digunakan untuk membuat SKM berasa dari dua sumber susu.

“Susu ada dua sumber, sumber susu segar dari ternak dan susu bubuk. Susu kental manis mereka menggunakan susu, jadi ada gizi makro dan mikronya,” ungkap Adhi.

Seharusnya, semua kandungan nutrisi baik di SKM maupun KKM tertera pada label informasi gizi di kemasan produk. Masyarakat diimbau untuk lebih cerdas dan selalu membaca label tersebut sebelum mengonsumsinya.

Exit mobile version