Site icon nuga.co

Darin Menghilang, Kabarnya Diungsikan Ibunya ke Cirebon

Darin Mumtazah betul-betul menjadi “perburuan” media. Tiga hari sudah wartawan mencari jejak kebaradaannya,  sejak dari Cipinang Cempedak, Kebun Nanas hingga kini dikabarkan sudah diungsikan ke Cirebon, kampung bundanya.

Kamis pagi, kontributor “nuga.co” di Jakarta, Afrida, juga mendapat order dari media tempatnya bekerja untuk berburu Darin, gadis cantik bak artis sinetron berwajah Arab itu, ke Cirebon. “Ini betul-betul sudah gila,” keluh Afrida tentang pencarian remaja SMK yang, kabarnya, sudah dinikahsiri oleh Luthfi Hasan Ishak, mantan presiden PKS, yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kuota daging sapi impor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Darin Mumtazah, sejak jejaknya tercium sebagai “istri siri” Luthfi memang menghilang bagaikan ditelan bumi. Wartawan tak menemukan secuil pun informasi keberadaannya.

Ia dikejar bagaikan “teroris” dengan satu maksud,”mendapatkan wawancara ekslusif.” Para awak media selama tiga hari ini di”tipu” oleh puluhan informasi membingungkankan. Mulai dari masih beradanya Darin di rumahnya di Cipinang Cempedak hingga bersembunyi di rumah lainnya di Kebun Nasa. Tapi semuanya berita sampah.

Benarkah  Darin di Cirebon itu? Ibunda Darin yang akrab disapa Umi yang ditemui di Cipinang Cempedak, Jaktim kemarin malam hanya menggeleng. Dia tak mau berbicara. Hanya keadaan Darin saja yang dia sampaikan.

“Alhamdulillah baik,” jawab Umi singkat. Lebihnya dia tak mau bicara. Kabarnya keberadaan Darin di Cirebon ini terkait adanya informasi yang masuk ke KPK.  Nah, keberadaan Darin di Cirebon ini karena ibundanya berasal dari sana. Umi berdarah Arab-Cirebon.

Umi yang dikonfirmasi soal hubungan Darin dan Luthfi lagi-lagi tak mau bicara. Termasuk soal panggilan KPK pada Darin. “Kenapa nggak ke istrinya yang lain. Kan ada istri pertama, kedua, dan ketiga,” terang Umi.

Sedang Luthfi Hasan yang ditanya soal Darin saat ditemui wartawan di KPK tak mau bicara. Dia hanya pasang senyum.

Darin Mumtazah, seorang pelajar SMK yang memiliki hubungan dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, tidak terlihat lagi di rumah kontrakannya di kawasan Jatinegara Jakarta Timur. Dia ternyata sempat kembali ke rumah lamanya di Kebon Nanas Jakarta Timur. Namun, kini dia tidak terlihat lagi.

Penelusuran berbagai media ke rumahnya  di Kebon Nanas yang ditinggali Darin dan keluarganya. Saat didatangi wartawan usai maghrib, rumah yang memiliki lebar sekitar 2,5 meter dengan cat tembok merah jambu dan pintu putih tanpa garasi itu dalam keadaan sepi. Rumah kecil itu diapit dua toko di sebelah kanan dan kirinya. Sebuah lampu menyala dan lima pot bunga kecil tertata di depan rumah. Rumahnya sangat sederhana, sangat berbeda dengan rumah kontrakan di Jatinegara.

Menurut seorang perempuan yang tinggal di depan rumah itu, Darin dan ibunya sudah tinggal di rumah itu sejak dua bulan lalu. Ini bertepatan sejak Luthfi ditangkap KPK. Darin memang menjadi salah satu saksi dalam kasus dugaan pencucian uang Luthfi Hasan.

“Ini rumah umi ya, Bu?” tanya detikcom kepada perempuan yang dipanggil Bude sambil menunjukkan foto ibu Darin. Selama ini, ibu Darin dikenal dengan sebutan Umi. “Iya, benar,” jawab perempuan yang biasa disapa Bude. Bude membenarkan Darin dan ibunya tinggal di rumah tersebut. “O iya iya, ini anaknya,” kata Bude saat ditunjukkan foto Darin.

Menurut Bude, setelah meninggalkan rumah di Kebon Nanas, Darin dan keluarganya memang tinggal di sebuah rumah di Jatinegara. Rumah yang ditinggalkan, kemudian dikontrakkan. Namun entah mengapa sejak dua bulan lalu Darin dan keluarganya pindah lagi ke rumah lama di Kebon Nanas.

Informasi terbaru yang berkembang di lingkungan media, Tim KPK pernah mendatangi Darin Mumtazah di sekolahnya di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur. Mereka hendak menjemput pelajar yang dekat dengan Luthfi Hasan Ishaaq itu untuk diperiksa. Namun ditolak pihak sekolah.

Kepala sekolah SMK tersebut yang tak mau namanya disebutkan menjelaskan, tim KPK datang pada awal Mei lalu saat hari terakhir Ujian Nasional. Mereka mau membawa Darin untuk diinterogasi terkait pencucian uang Luthfi.

“Memang benar, Darin Mumtazah adalah siswa sini, tapi sekarang kan sudah bukan dan sudah selesai ujian dan udah pengumuman,” terang kepala sekolah tersebut saat ditemui di sekolahnya, Kamis.

Menurut sang kepsek, ada tiga orang dari KPK. Mereka menunjukkan surat pemanggilan Darin. Namun pihak sekolah meminta surat itu difotokopi, sementara pihak KPK tak mau. Akhirnya, penjemputan pun tak terlaksana.

“Saya minta surat itu difotokopi, sebagai bukti ke yayasan, jika sekolah ini diblow up media, yayasan sudah tahu, akan tetapi KPK tidak bersedia memfotokopi alasan mereka menyalahi prosedural,” jelasnya.

“Setelah iu saya tidak mau memberi informasi lagi, penyidik KPK itu kembali,” sambungnya.

Exit mobile version