Site icon nuga.co

Wanita Itu Lebih Paham Isu Ranjang

Isu “ranjang?” Pria lebih paham dari wanita? Kalau Anda menjawab iya, berarti Anda membuat kesalahan besar. Anda kuno! Dan masih menganut paham konservatif dengan asumsi pria selalu paham tentang isu seksualitas.

Untuk itu balikkan pendapat Anda bahwa kaum hawa dianggap kurang tahu mengenai isu ranjang.

Sebuah penelitian terbaru yang ditulis oleh “metro.co.id,” Kamis, 30 Juli 2015, dan berasal dari University of Zurich, Swiss, wanita ternyata punya opini sendiri mengenai kaum adam, terutama soal organ intim mereka.

Dilansir Metro.co.uk, tim peneliti menegaskan wanita memiliki karakter yang lebih luas tentang organ intim pria. Mereka tak peduli dengan “perkakas” lelaki itu, berapa besar dan panjangnya.

“Ternyata, ukuran organ intim pria bukan termasuk faktor penting bagi para wanita, bahkan soal ukuran ini diletakkan di urutan terbawah,” tulis “metro.co.id”.

Selama ini pria selalu menganggap bahwa ukuran dan panjang organ vitalnya menentukan kepuasan pasangan saat bercinta. Namun fakta yang ada berbicara sebaliknya.

Ukuran dan panjang organ intim pria, ternyata bukan hal utama yang dipedulikan kaum hawa. Hal itu diungkap sebuah studi yang belum lama ini dilakukan.

Dilansir dari laman Mashable, sekelompok peneliti dari University of Zurich mempublikasi penelitian berjudul The Journal of Sexual Medicine. Di sana, seratus lima responden wanita, ditanya mengenai seperti apa “senjata” pria yang mereka anggap ideal.

Mereka diminta mengurutkan delapan faktor yang menentukan kondisi organ vital pria, bisa disebut ideal.

Hasilnya, kondisi “senjata” pria secara keseluruhan adalah hal yang dianggap wanita paling menentukan. Jadi bukan faktor ukuran panjang semata.

Tak hanya itu, tampilan pubic hair area intim, kondisi kulit, dan testis juga menjadi faktor yang memengaruhi penilaian mereka.

Sedangkan ukuran dan panjang dianggap tidak penting, karena hanya duduk di peringkat tujuh. Sementara uretra “senjata” pria adalah faktor yang berada di posisi terakhir.

Sebaliknya, yang dianggap penting bagi kaum hawa mengenai alat vital para adam adalah kebersihan di area tersebut.

Menurut wanita, pria harusnya bisa lebih bersih, seperti memerhatikan penampilan rambut selangkangan, serta kebersihan di area lipatan kulit.

Tidak hanya itu, wanita juga sebenarnya tidak rewel soal bentuk organ intim, yang terkadang justru membuat pria malu.

Bagi kaum hawa, bentuk yang sedikit melengkung dengan ukuran yang normal merupakan yang paling menarik.

Uniknya lagi, semakin tua usia wanita yang jadi responden, pendapat mereka tentang bentuk dan ukuran organ intim pria semakin tidak relevan. Mereka lebih mementingkan performa ‘senjata’ saat beraksi di atas ranjang.

Penilaian lainnya menyebutkan, pria yang melakukan operasi atau perbaikan di area organ intim, dianggap kurang menarik.

Urusan ranjang, biasanya pria tidak mau kalah.

Tidak peduli siapapun mereka, termasuk soal latar belakang, tingkat pendidikan, jenjang karir maupun status sosial, mereka pasti ingin dianggap nomor satu untuk urusan kamar tidur.

Tapi, penelitan terbaru yang dilakukan sebuah universitas di Inggris, menyebutkan bahwa pria yang punya status sosial rendah atau kurang mapan, justru merupakan golongan pencinta ulung.
Benarkah?

Selama ini, wanita dibuai dengan stigma bahwa pria mapan dengan harta melimpah dan pekerjaan sukses, pasti juga hebat di ranjang. Padahal, mereka justru merupakan kelompok egois yang hanya memuaskan diri sendiri.

Sementara, para pria yang masih mengejar mimpi, di sisi lain, lebih memanjakan pasangannya, terutama soal hubungan intim.

Masih tidak percaya?

Coba telusuri t penjabarannya, seperti di tulis pada laman situs Your Tango ini.

Para pria belajar sejak lama bahwa kaum hawa harus dimanjakan, jika bukan dengan materi, bentuk pemanjaan itu tentu saja dengan kasih sayang.

Mereka yang masih belum bisa menghujani pasangannya dengan materi, akan memandikan mereka dengan kasih sayang.

Begitu juga dengan urusan ranjang, mereka berusaha membuat pasangannya puas secara seksual, yang secara tidak langsung memastikan kesetiaan pasangan.

Sebuah studi menemukan bahwa lima puluh enam persen pria yang kurang mampu secara finansial, mengaku memiliki kehidupan seks lebih panas dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang memiliki penghasilan lebih tinggi. Ini karena mereka memiliki stres pekerjaan yang lebih rendah.

Dengan kata lain, stres pekerjaan tidak mengganggu kehidupan seksual mereka dibandingkan dengan pria yang punya posisi lebih tinggi.

Studi lain menemukan bahwa pria mapan lebih mungkin berselingkuh dan berbohong. Sementara mereka yang kurang mapan, akan memfokuskan diri pada karir dan pasangannya, sehingga kemungkinan selingkuh lebih kecil.

Exit mobile version