Site icon nuga.co

Sperma Lelaki Modern Makin Sedikit

Laman kesehatan “menshealth,” hari ini, Jumat, 28 Juli,  menulis tentang terjadinya pengecilan volume sperma yang dimiliki oleh lelaki “modern “

“Walau lelaki dewasa akan memiliki tubuh yang semakin besar, ternyata ada satu hal yang kian mengecil: jumlah sperma mereka,” tulis “menshealth” dalam salah satu topik beritanya.

Dalam empat dekade terakhir, menurut tulisan itu, yang mengutip hasil studi  yang dipublikasikan di Human Reproduction Update concludes, ditemukan jumlah sperma pria semakin turun.

Peneliti mengumpulkan data dari seratus delapan puluh lima penelitian yang memuat sekitar empat puluh tiga ribu responden pria yang memberikan sampel sperma selama tiga puluh delapan tahun.

Selama periode tersebut, mereka menemukan bahwa jumlah sperma total dan konsentrasi sperma secara signifikan menurun bagi pria di daerah “Barat”, termasuk Amerika Utara, Eropa , Australia, dan Selandia Baru.

Konsentrasi sperma menurun sekitar satu koma empat persen setiap tahun, dengan penurunan total lima pulouh dua persen selama periode tersebut.

Sementara jumlah sperma total turun satu komaenam persen setiap tahunnya, untuk keseluruhan penurunan lima puluh sembilan persen.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa kualitas sperma tidak sama lagi dalam beberapa tahun terakhir.

Akibatnya, semakin banyak pria yang memiliki jumlah sperma yang kurang bagus untuk kesuburan.

Studi terbaru juga menghubungkan jumlah sperma yang lebih rendah dengan masalah kesehatan pria, termasuk penyakit dan kematian dini.

Sayangnya, penelitian ini tidak menyelidiki penyebabnya, namun beberapa hal perlu menjadi catatan, seperti pengaruh lingkungan—termasuk bahan kimia pengganggu endokrin, serta menu makanan tidak sehat, merokok, dan tingkat obesitas yang meningkat.

Pola makan wajib diperhatikan, karena faktanya sebuah studi dua tahun silam dari Taiwan menemukan bahwa pria yang memiliki pola makan ala Barat yang tinggi konsumsi protein hewani, makanan olahan, lemak dan gula tinggi, mengalami penurunan konsentrasi sperma.

Seperti juga dirilis oleh penelitian Mayo Clinic, ketidaksuburan pria disebabkan oleh rendahnya produksi sperma

Selain itu juga terjadi adanya fungsi sperma abnormal, penyumbatan pada saluran sperma, penyakit, cidera, dan masalah kesehatan kronis.

Pilihan gaya hidup ternyata juga memainkan peran sangat besar.

Menurut sebuah studi dari Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine, sekitar dua puluh tiga persen kasus disfungsi ereksi pada pria dapat dihubungkan dengan merokok.

Jurnal Psychiatry India juga menemukan, minum alkohol secara rutin dapat mengurangi libido Anda, meningkatkan risiko disfungsi ereksi, dan meningkatkan potensi pria untuk impotensi.

Namun, Deborah Anderson-Bialis, pendiri FertilityIQ, sebuah layanan yang menghubungkan pasien dengan dokter dan klinik kesuburan terkemuka di AS menyoroti, tak hanya merokok dan alkohol yang dapat merusak kesuburan pria, beberapa kebiasaan sehari-hari ini juga dapat membuat pria lebih sulit mendapatkan keturunan.

“Sementara tabir surya melindungi kulit dari efek sinar UV yang berbahaya, sebuah studi baru menunjukkan bahwa bahan kimia yang ditemukan di beberapa tabir surya, seperti benzofenon, dapat mengganggu fungsi sel sperma,” Anderson-Bialis mengatakan.

“Itu karena filter di dalam tabir surya dapat menembus kulit, masuk ke aliran darah, dan meniru dampak hormon seks wanita progesteron.”

“Sehingga saya akan merekomendasikan menggunakan tabir surya dengan filter UV fisik yang dapat memberi perlindungan tanpa efek samping. Filter UV fisik termasuk seng atau zinc oksida dan titanium dioksida yang merupakan mineral yang ditemukan secara alami di lingkungan.”

Anda mungkin mengidamkan tubuh seperti Hulk, tapi latihan yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma, kata Anderson-Bialis.

Olahraga hingga kelelahan dapat menciptakan stres oksidatif yang merupakan pendorong utama disfungsi sperma, menurunkan testosteron, dan meningkatkan hormon stres kortisol.

Jadi, pastikan Anda memprogram latihan dengan tepat

Obat-obatan penumbuh atau kesuburan rambut memang dapat meningkatkan jumlah folikel rambut Anda, tapi sayangnya dapat mengurangi jumlah sperma.

Sejumlah kandungan dalam suplemen atau obat penumbuh rambut dapat memodulasi kadar hormon pria, yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menghasilkan sperma.

Terlebih lagi, beberapa obat antihipertensi dan antidepresan juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, jadi pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obat tersebut.

Pakaian ketat atau pakaian yang tidak mampu menyerap keringat dapat menyebabkan testis terlalu panas, yang dapat menyebabkan turunnya jumlah sperma dan berpotensi menyebabkan masalah kesuburan.

Jadi, pastikan celana atau celana dalam Anda memberikan sirkulasi udara yang baik, serta pergerakan kaki yang nyaman.

“Jika Anda stres, air mani mungkin juga merasakannya.”

Anderson-Bialis mengatakan. “Pria yang melaporkan tingkat stres tinggi cenderung memiliki kualitas air mani yang buruk, sebaliknya, pria yang menikmati hidup cenderung menghasilkan sperma yang lebih berkualitas.”

Exit mobile version