Site icon nuga.co

Sensasi Orgasme Seorang Wanita

Orgasme adalah sensasi yang dirasakan saat berhubungan seksual dengan intens dan mencapai klimaks. Sensasi ini tidak hanya dapat dirasakan pria tetapi juga dinikmati oleh wanita.

Saat mencapai orgasme, umumnya napas wanita akan makin cepat dan kuat serta detak jantung makin cepat.

Orgasme itu tidak jauh berbeda seperti kapasitor listrik, membangun gairah sampai batas tembak tercapai. Berhenti, lalu kembali lagi ke dasar, dan akan mulai lagi dari awal.

Nah, apa sih yang risakan wanita saat orgasme?

Tahap pertama, tubuhnya mulai melumasi saluran vagina dan labia bagian dalam.

Otak memerintahkan pelepasan kimia vasoaktif peptida usus, yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul, pembengkakan labia dalam dan luar, dan menyebabkan ia merasakan ketegangan seksual.

Selanjutnya bagian-bagian otak yang memproses rasa takut dan kecemasan mulai bersantai, ujung rahim naik, membuat vagina lebih panjang.

Klitoris membengkak, seperti halnya jaringan spons sekitar uretra, yang membuat beberapa wanita seolah-olah merasa ingin buang air kecil saat terangsang.

Menyentuh klitorisnya akan membuatnya menginginkan rangsangan langsung, dan semakin bergairah.

Detak jantung dan pernapasan semakin cepat, sehingga memompa lebih banyak darah ke ekstrim, warna labia semakin gelap, dan klitoris semakin sensitif, meluas, membesar penuh, menunggu kontak dengan penis.

Dengan stimulasi stabil dan lambat akan membantu tubuhnya ke arah ambang klimaks.

Semakin banyak yang dirasakannya, maka akan semakin meresponlah ia.

Jika telah sampai pada aambang batas bagian dari otaknya lalu tenggelam dalam neuro-transmitter, dan memasuki keadaan seperti kerasukan.

Sebelum orgasme, alam bawah sadar yang menangani hal-hal seperti pernapasan dan detak jantung memberi sinyal saraf pada vagina untuk memulai kontraksi otot.

Meski hanya sepertiga bagian luar vagina yang terkena penis, tetapi gairah bisa memudar dan akan kembali ke tahap 1 jika stimulasi berhenti atau berubah

Ketika mencapai orgasme  kontraksi ritmik atau sporadis dalam vagina, rahim, dan orgasme anus biasanya berlangsung sepulouh hingga enam puluh detik detik.

Pada titik ini, beberapa wanita lebih memilih rangsangan lebih intens yang cocok untuk respons orgasmik mereka.

Kimia oksitosin dilepaskan dalam otak, mendorong perasaan kedekatan. Menurut beberapa penelitian, inilah mengapa si wanita ingin berpelukan setelah berhubungan seks.

Tidak seperti pria, beberapa wanita bisa mengalami beberapa orgasme tanpa mengalami periode mereda setelah masing-masing orgasme.

Tanpa stimulasi, mereka akan kembali ke tingkat dasar. Kontraksi berhenti, rahim turun, dan klitoris kembali ke bentuknya.

Denyut jantung dan pernapasan melambat, dan aliran darah kembali normal.

Klitoris bisa jadi terlalu sensitif jika langsung terkena stimulasi, tetapi bagian tubuh lainnya ingin diperhatikan.

Saat tubuh wanita kembali ke kondisi semula, ia dapat merasakan lebih dari satu kali orgasme dalam durasi waktu yang singkat.

Pada sebagian kecil wanita, orgasme dapat terlihat dari keluarnya cairan jernih dari kelenjar Skene’s di dekat saluran kencing.

Cairan ini biasanya keluar selama aktivitas seksual yang intens atau selama orgasme.

Sebagian orang merasa kesulitan mencapai orgasme.

Sementara sebagian lain lebih mudah mencapainya melalui masturbasi, tapi sulit lewat penetrasi seksual.

Kesulitan orgasme dapat diatasi dengan terapi seks.

Pada dasarnya orgasme dibangun di atas dasar intimasi antara kedua orang yang berhubungan seksual.

Ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk membangun intimasi, antara lain berbicara tentang hal-hal pribadi yang disukai masing-masing, saling memijat, mandi bersama, mencium, memeluk, atau seks oral sebagai pemanasan.

Exit mobile version