Site icon nuga.co

Selingkuh Itu Candu, Ia Bisa Berulang

Selingkuh? “Itu candu dan bisa berulang dan berulang.”

Makanya, jangan pernah mendekati selingkuh. Sekali selingkuh, menurut penelitian yang dirilis dalam Journal of Reseach in Personality, Anda akan ketagihan dan bisa sepanjang hidup terus jadi i tukang selingkuh.

Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam Journal of Research in Personality, wanita yang mendapatkan kekasih dengan merebutnya dari wanita lain, besar kemungkinan akan kembali diselingkuhi oleh pria yang sama.

Para ilmuwan menganalisa data dari tiga penelitian tentang hubungan asmara yang dilakukan secara terpisah.

Dari tiga studi tersebut, mereka menemukan adanya kesamaan. Sebanyak tujuh puluh persen pria dan wanita di Amerika Serikat pernah, setidaknya satu kali mencoba merusak hubungan asmara seseorang atau menjauhkannya dari kekasih agar bisa bersamanya.

Sekitar lima puluh persen dari mereka mengaku berhasil ‘mencuri’ kekasih orang lain untuk berhubungan asmara dengannya.

Namun setelah berhasil merebut kekasih orang lain, tidak menutup kemungkinan bahwa pria dan wanita perebut itu juga akan mengalami hal yang sama.

Seperti dikutip dari Women’s Health, penelitian tersebut juga menungkapkan bahwa orang yang menjalani hubungan asmara karena hasil dari berselingkuh cenderung kurang bisa berkomitmen, kurang puas dan kurang berusaha pada percintaannya yang sekarang.

Orang yang berselingkuh cenderung mengharapkan hubungan yang dijalaninya saat ini bisa lebih baik dari hubungan asmara sebelumnya. Alhasil mereka pun berharap kekasihnya yang sekarang yang didapat dari hasil selingkuh juga memiliki kualitas lebih baik dari kekasih sebelumnya yang telah diselingkuhinya.

Masalahnya, ketika kekasih baru tersebut ternyata tidak sesuai ekspektasi maka dia bisa dengan mudah berpaling ke wanita atau pria lain. Risiko terjadinya perselingkuhan pun cenderung lebih tinggi ketimbang pasangan dengan masa lalu asmara yang ‘bersih’ tidak pernah berselingkuh.

Hal ini karena orang yang pernah atau suka berselingkuh cenderung memiliki pandangan ‘rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari rumput sendiri’. Rasa tidak puas itulah yang memicu seseorang untuk cenderung tidak setia dalam hubungan.

Tanpa bermaksud menghakimi atau memukul rata, penelitian tersebut bisa menjadi ‘pecutan’ agar pria maupun wanita lebih selektif dalam memilih pasangannya dan tidak dibutakan oleh cinta.

Khusus untuk para wanita, sebelum memutuskan untuk mengikat hubungan permanen dengan seorang lelaki, selidikilah latar belakangnya. Penelitian di atas juga bisa menjadi semacam peringatan agar tidak ‘bermain api’ dalam hubungan asmara, jika tidak mau dikecewakan.

Jika sebelumnya si dia memiliki track record playboy, tukang selingkuh dan memiliki banyak pacar, sebaiknya pikirkan ribuan kali untuk menerima pria yang pernah menyelingkuhi Anda tersebut.

Meski Anda menyayanginya dan si dia tampak begitu menyesal, tapi tidak ada yang bisa menjamin jika ia tidak akan lagi melakukannya. Lihat saja dari masa lalunya itu.

Kalau Anda sudah menyatu dengannya, maka harus diperhatikan apakah dia merasa benar sendiri. Kalau iya, misalnya, sikapnya yang selalu menyalahkan wanita selingkuhannya dengan menyebutnya sebagai penggoda, ini boleh dijadikan tanda bahwa si dia masih kekanakan.

Ingat, jangan terpancing emosi karena seolah wanita selingkuhannya lah yang salah. Kalau memang dia tipe pria yang setia, meski wanita lain menggoda maka dia tidak akan tergoda, apalagi sampai melanjutkan hubungan.

Dari sekian lama hubungan yang terjalin, hingga saat ini belum ada pembahasan tentang komitmen. Ini tanda mungkin saja memang si dia masih ingin bermain-main dalam hubungan asmara. Kalau begini, Anda tidak perlu terlalu serius dengannya dan pikirkan masa depan Anda jika harus menghabiskan waktu dengan orang yang tidak bisa berkomitmen.

Pertemanan bisa saling mempengaruhi. Ketika teman-temannya juga bukan tipe pria setia, bisa jadi kekasih Anda pun mengikuti trik-trik dari kawan-kawannya itu. Ia menganggap perbuatannya tersebut merupakan hal yang wajar karena teman-temannya pun melakukan itu. Selain itu, egonya meningkat ketika dia juga bisa menaklukan wanita lain di hadapan teman-temannya. Ya, begitulah sifat kompetisi pria.

Exit mobile version