Site icon nuga.co

Segelas Kopi Mengusir Depresi

Benarkah segelas kopi bisa mengusir depresi?

“Ya,” jika pertanyaan itu ditujukan pada penelitian para ilmuwan China.

Menurut para penliiti kopi atau minuman dan makanan yang mengandung kafein lainnya,  tidak hanya sekadar membantu Anda bangun di pagi hari tapi bisa meningkatkan aktivitas.

Sejumlah penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Tiongkok sepanjang tiga puluh lima tahun ditemukan bahwa mengonsumsi kafein, termasuk minum secangkir kopi, secara rutin juga dapat membantu menurunkan depresi.

Seperti dimuat dalam situs Medical News Today,  penelitian yang melibatkan ratusan ribu partisan dan secara teliti menganalisis kurang lebih delapan ribuan kasus depresi.

Studi  tersebut juga membuktikan bahwa mengasup kafein secara rutin juga ampuh dalam membantu mencegah mereka yang tidak menderita dari potensi mengalami depresi semasa hidupnya.

Namun, kafein pada kopi dinilai lebih efektif melawan depresi dibanding yang terdapat di teh.

Sebab, kafein dalam kopi memiliki komponen-komponen penting seperti, asam chlorogenic, asam ferulic dan asam caffeic.

Tiga jenis asam tersebut bersifat anti-inflamasi atau melawan peradangan yang ada, khususnya pada sel saraf otak orang yang depresi.

Selain tiga jenis asam tersebut, kandungan antioksidan alami dalam kafein juga membantu meringankan beberapa ketidaknyamanan dan penderitaan yang disebabkan oleh depre

Penelitian terbaru lainnya juga mengungkapkan bahwa kopi dapat menghindari risiko penyakit jantung dan penyakit mematikan lainnya, yang tentu menjamin Anda panjang umur.

Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian yang dilaporkan dalam jurnal American Heart Association, Circulation. Menurut penelitian itu, orang-orang yang minum kopi secara tidak berlebihan — kurang dari 5 cangkir sehari, mampu mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung, penyakit saraf, diabetes tipe 2, dan hasrat bunuh diri.

Keuntungan ini terbukti pada kopi reguler maupun decaf, membuktikan bukan kafein yang bermanfaat bagi kesehatan, tapi diduga zat kimia yang terkandung dalam biji kopi tersebut.

“Senyawa bioaktif dalam kopi dapat menurunkan daya tahan insulin dan pembengkakan jaringan sistematis,” ungkap Ming Ding, MD, penulis utama studi dan mahasiswa doktoral di  Harvard TH Chan School of Public Health, Boston, Massachusetts.

“Senyawa ini juga bertanggung jawab atas asosiasi berbalik antara kopi dan kematian. Namun, studi lanjutan harus dilakukan dalam meneliti mekanisme biologis yang menyebabkan efek tersebut,” ujarnya.

Dikutip Live Science,  penemuan ini berdasarkan data dari tiga penelitian yang hingga kini masih berjalan.

Ilmuwan mendapatkan hasil kebiasaan orang minum kopi selama empat tahun melalui angket makanan, lalu mengikuti perkembangan mereka selama tiga puluh tahun..

Umumnya, orang-orang yang minum kopi secara rutin adalah mereka yang suka merokok dan minum alkohol.

Untuk memisahkan efek kopi dari rokok, periset mengulang analisis mereka terhadap yang tidak merokok– dan menemukan bahwa keuntungan kopi lebih terlihat.

“Konsumsi rutin kopi bisa masuk ke dalam diet yang sehat dan seimbang,” ungkap penulis senior Frank Hu, MD, PhD, dosen Nutrisi dan Epidemiologi di Harvard.

“Bagaimanapun, populasi tertentu seperti wanita hamil dan anak-anak harus berhati-hati terhadap asupan kafein tinggi dari kopi atau minuman lain.”

Penelitian ini tidak memperlihatkan hubungan dan efek langsung konsumsi kopi dengan kematian sehingga tidak boleh diintrepretasikan sembarangan.

Salah satu potensi kekurangan dari pembelajaran ini adalah partisipan diminta melaporkan berapa banyak kopi yang mereka konsumsi, meskipun periset menemukan jawaban mereka dapat dipercaya.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa asosiasi yang tidak konsisten antara peminum kopi dan total risiko dan penyebab kematian spesifik.

Studi ini menambahkan bukti tertulis bahwa konsumsi kopi secara cukup bisa memberikan keuntungan bagi kesehatan.

Dan ini memerlukan penelitian lanjutan untuk menentukan secara mendetail tentang bagaimana kopi bisa mempengaruhi tubuh, dan berbagai jenis kopi berbeda yang memiliki turut andil.

Exit mobile version