Site icon nuga.co

Perut Buncit? “Nggaklah,” Kata Para Wanita

Media terkenal Inggris terbitan London, “daily mail,” dalam edisi terbarunya, Sabtu, 09 Januari 2016, di rubrik, “health and stylish,” menulis tentang tipe perut buncit yang dimiliki oleh para wanita.

Dalam pembuka artikelnya, “mail, “ menulis dengan sedikit bercanda, apakah perut Anda mencerminkan musim liburan yang sangat memanjakan kemarin?

Jika iya, Anda tidak sendirian.

Namun, sebagian besar perut yang buncit terjadi karena gaya hidup sehari-hari.

Perut buncit ternyata memiliki berbagai bentuk dan ukuran, serta tentunya penyebab yang berbeda-beda.
Ketahui bagaimana tipe perut Anda dan bagaimana cara efektif untuk mengencangkan bentuknya.

Bentuk perut ini gendut dan menonjol terutama di bagian depan sampai batas pinggang, sementara bagian bawah dan pinggul tidak terlalu gemuk.

Penyebab bentuk perut seperti ini adalah pesta – yang diisi dengan minum alkohol – serta terlalu banyak makan makanan karbohidrat olahan.

Penelitian menyebutkan, wanita yang sering menenggak alkohol, termasuk wine, beresiko 4 kali lipat mengalami tumpukan lemak di perut.

Alasan dari terbentuknya perut ini terkait dengan cara alkohol ini diproses oleh tubuh.

Lemak terbentuk dalam dua bentuk; bisa menambah lapisan lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit atau dapat menambah omentum Anda – lapisan yang lebih dalam dari jaringan lemak di balik otot dinding perut.

Lemak ini ada mulai dari perut ke panggul dan juga dapat menelusup di antara organ-organ dalam di area ini, seperti isi perut, usus dan hati. Lemak visceral ini adalah penyebab utama dari perut gendut karena dapat mendorong keluar dinding perut Anda.

Alasan lemak mengumpul di sini adalah karena sel-sel lemak di daerah ini sangat sensitif terhadap efek insulin.

Ketika gula secara cepat terlepas dari minuman keras, insulin akan memberi tahu tubuh untuk menyimpannya sebagai lemak dalam lapisan yang lebih dalam tersebut, terutama jika lapisan atas subkutan sudah “terpenuhi”.

Alkohol juga bersifat menunda pembakaran lemak di dalam tubuh karena organ yang mengatur proses ini – hati – harus secara cepat bekerja untuk menghancurkan racun di dalam minuman keras.

Alkohol diketahui akan merangsang nafsu makan sehingga Anda akan makan lebih banyak dan kelebihan kalori tersebut akan disimpan jauh di dalam tubuh.”

Masih dalam tulisan yang sama, daily mail, menulis, perut buncit dikenal sebagai faktor risiko dari penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan diabetes mellitus tipe 2.

Namun ternyata tidak hanya itu, sebuah penelitian terbaru menunjukkan pemilik perut buncit juga cenderung lebih cepat pikun.

Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Cell Reports tersebut, orang yang membawa lemak yang banyak di perutnya tiga setengah kali lebih mungkin mengalami pikun daripada mereka yang tidak buncit.

Para peneliti menemukan, orang dengan perut buncit memiliki kadar protein lebih rendah, sehingga kontrol terhadap metabolisme lemak di hati pun cenderung rendah pula.

Protein tersebut dikenal dengan istilah PPARalpha yang berfungsi mengontrol metabolisme lemak di hati.

Di samping itu, protein tersebut juga memiliki peran di pusat memori otak yang disebut hipokampus.

Para peneliti mencatat, orang yang kelebihan berat badan memang awalnya banyak kehilangan PPARalpha pada hati mereka, namun kemudian mereka juga kehilangan protein tersebut di seluruh tubuhnya, termasuk di otak.

Ilmuwan saraf di Rush University Medical Centre di Chicago bersama dengan National Institute of Health percaya temuan mereka dapat menjadi landasan pengembangan terapi baru bagi penderita demensia.

Dr Kalipada Pahan dari Rush University Medical Centre mengatakan, diperlukan pengetahuan lebih baik dalam memahami hubungan antara lemak dan kemampuan mengingat. Dengan begitu, dapat dikembangkan pendekatan efektif untuk melindungi kemampuan mengingat dan belajar dari otak.

“Pada tikus, kekurangan PPARalpha dapat mengurangi kemampuan belajar dan mengingat, sementara suntikan protein tersebut ke otak dapat memperbaikinya,” ujar Pahan.

Kendati demikian, imbuh dia, metode menyuntikan PPARalpha tidak serta merta dapat langsung diterapkan pada manusia. “Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk hal ini,” tegasnya.

Lantas bagaimana caranya mengatasi perut buncit?

Latihan untuk perut ternyata tidak akan kontan menghilangkan perut buncit. Latihan crunches hanya akan memperkuat otot-otot perut di bawah lapisan lemak.

Ternyata lapisan lemak ini harus dienyahkan dulu agar otot perut yang kencang jadi kelihatan.

Cara menghilangkan lemak ini harus bersifat menyeluruh. Olahraga terbaik untuk melenyapkan lemak ini adalah dengan latihan kardio.

Bila olahraga yang sudah dilakukan tak juga berhasil menghilangkan perut buncit, mungkin sekarang saatnya mengubah strategi.

Pastikan olahraga yang dilakukan adalah kardio dengan intensitas tinggi yang membakar kalori seperti lari, berenang, lompat tali, atau hiking.

Olahraga intensitas tinggi ini juga membantu membakar lemak tubuh secara keseluruhan.

Strategi lain untuk membakar lemak itu adalah dengan meningkatkan interval kecepatan dalam olahraga yang dilakukan. Cara ini terbukti ampuh membakar lemak di perut.

Anda juga dapat mengatasi gundukan di perut itu dengan mengatur pola makan. Hindari makanan yang mengandung lemak trans seperti cookies siap saji, cracker, margarin, dan roti manis.

Sebaliknya, konsumsilah makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal seperti alpukat, kacang-kacangan dan lemak zaitun.

Makanan lain yang bermanfaat mengatasi lemak misalnya nanas, protein seperti susu rendah lemak, dan makanan berserat tinggi pir dan sayur-sayuran berwarna hijau.

Hal yang tak kalah penting dalam melangsingkan perut adalah stres. Stres memicu produksi kortisol, hormon stres yang ada hubungannya dengan peningkatan nafsu makan dan lemak perut.

Lakukan tindakan yang dapat mengatasi stres seperti latihan yoga, meditasi, pijat atau sekedar minum teh hangat atau mandi air hangat.

Semua itu merupakan cara pereda stres yang ujungnya bakal membantu melangsingkan perut.

Exit mobile version