Site icon nuga.co

Pelukan Itu Tak Hanya Sekadar Nyaman

Kapan terakhir Anda berpelukan dengan pasangan?

Kemarin. Kemarin lagi. Dan kemarin lagi!

Kalau iya, berarti Anda sudah mendapatkan efek ganda. Kenyamanan dan kesehatan.

Selain memeluk pasangan apakah Anda juga berpelukan dengan ibu, ayah atau sahabat terdekat?

Ya. Kerjakanlah dengan rutin saat bertemu pasangan, ibu, ayah dan sahabat. Sebab, aktivitas berpelukan memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh Anda. Tidak hanya dari sisi emosional tapi bisa bermanfaat untuk kesehatan fisik.

Anda tentu merasakan kenyamanan kala memeluk dan dipeluk oleh orang yang disayangi. Pasti Anda merasa terlindungi.

Dan Prof Sheldon Cohen, seorang psikologi dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, khusus melakukan penelitian soal manfaat pelukan dan hubungannya terhadap pencegahan infeksi penyakit.

Hasilnya menunjukkan bahwa ternyata ada kaitan erat antara frekuensi pelukan yang didapat seseorang dengan risiko tertular penyakit.

“Penelitian kami menemukan bahwa mereka yang lebih sering dipeluk memiliki level stres yang lebih rendah, sehingga risiko kemungkinan mereka terserang infeksi penyakit pun semakin kecil,” tutur Prof Cohen, dilansir “Daily Mail” dan ditulis pada edisi Minggunya.

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa seseorang dengan level stres yang tinggi lebih mudah terinfeksi penyakit seperti flu. Prof Cohen lalu melanjutkan penelitian tersebut untuk melihat sejauh apa pelukan dapat mempengaruhi level stres seseorang dan kaitannya dengan risiko penyakit.

Penelitian ini dilakukan kepada empat ratus orang orang. Mereka ditanya soal frekuensi pelukan dalam satu hari serta kondisi terkini keluarganya. Setelah itu, mereka dimasukkan ke dalam ruang karangtina dan sengaja dipaparkan kepada virus influenza.

Hasilnya, mereka yang lebih sering dipeluk, mempunyai kondisi keluarga yang baik serta memiliki hubungan baik dengan rekan dan temannya lebih sulit terinfeksi virus. Sementara yang jarang dipeluk dan sedang dalam kondisi stres diketahui lebih mudah terinfeksi.

“Kita tahu bahwa dukungan dari rekan, sahabat dan keluarga sangat memabantu mengurangi risiko stres. Ternyata berpelukan merupakan cara termudah dan hemat biaya untuk melakukan hal tersebut,” ungkapnya.

Dikatakan Prof Cohen bahwa berpelukan membuat seseorang merasa dilindungi dan disayangi. Hal ini memicu perasaan bahagia dan mengusir hormon-hormon jahat yang memicu stres.

Selain “Daily Mail,” laman “eharmony,” juga mengungkapkan studi berpelukan selama beberapa detik saja sangatlah penting untuk diri Anda.

Faktanya, “segala aktivitas seksual seperti berciuman, berpegangan tangan, dan berpelukan, dapat membuat tubuh kita melepaskan hormon oksitosin yang membuat perasaan jadi lebih bahagia,” ungkap Elizabeth Lombardo, seorang psikiater.

Selain itu, berpelukan, bisa menghilangkan tekanan dan beban yang ada di pikiran. Karena, pada saat berpelukan, terjadi semacam reaksi kimiawi yang terjadi pada hormon oksitosin tersebut yang berpengaruh pada berkurangnya tekanan darah. Selain itu, berpelukan dapat memperkecil risiko sakit jantung dan dapat meredakan emosi dan rasa panik.

Untuk ibu dan anak, berpelukan adalah hal yang sangat penting. Karena, pada saat itulah sang ibu mendekatkan diri dengan buah hatinya, lewat sentuhan tangan. Dengan begitu, ikatan emosional antara sang ibu dengan anaknya akan mudah terjalin dan menjadi tak terpisahkan.

Selain itu, jangan lupakan kenyataan bahwa berpelukan membuat kita berkomunikasi lebih baik dengan pasangan maupun dengan anak.

“Berpelukan dapat mengirim rasa empati yang dirasakan seseorang kepada orang yang dipeluknya. Karena, semua orang ingin dimengerti dan dipahami, berpelukan dapat mengirim sinyal tersebut pada tubuh yang dipeluk”.

Jadi, berpelukan sangatlah dibutuhkan oleh semua orang. Selain membuat kita merasa istimewa, pelukan hangat adalah simbol kasih sayang dan kepercayaan yang harus selalu dijaga

Exit mobile version