Site icon nuga.co

Minumlah Coklat Panas, Diabetes pun Menjauh

Minumlah coklat panas sebelum tidur! Itulah yang dianjurkan para ahli untuk mengurangi pengaruh diabetes, seperti dimuat sebuah artikel di rubrik “healt,” portal berita “dailymail.”

Betulkah? Itu salah satu upaya untuk mengatur metabolisme tubuhketika menjelang tidur. Upaya yang menurut para ahli kesehatan akan pada pengaturan suhu tubuh sehingga terjadi pengurangan inflamasi.

Tentu, meminum coklat panas bukan satu-satunya mencegah datangnya diabetes. Untuk mencegah penyakit yang kini mewabah di dunia, terutama di negera-negara berkembang, dibutuhkan perilaku hidup sehat.

Gaya hidup sehat, bisa dilakukan dengan menghindari gula tambahan, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal. Namun, perlu juga disimak, seperti anjuran tulisan di “dailymai,l” studi yang dilakukan “European Journal of Nutrition” yangh baru saja menemukan cara unik untuk mengurangi risiko diabetes, yaitu dengan meminum cokelat panas sebelum tidur.

Studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa bubuk cokelat dapat mengurangi inflamasi yang mengakibatkan diabetes. Tikus yang digunakan dalam studi sebelumnya sudah diberi makanan tinggi lemak yang merupakan faktor risiko dari diabetes tipe 2.

Kendati baru dilakukan percobaan pada tikus, namun para peneliti percaya bahwa temuan ini dapat diaplikasikan pada manusia. Jika dikonversikan bubuk cokelat yang harus dikonsumsi manusia adalah sebanyak 10 sendok teh, atau sekitar empat hingga lima cangkir cokelat panas dalam periode 10 minggu.

Menurut para peneliti, cokelat hitam kaya akan flavanol, senyawa kimia yang diperoleh dari tumbuhan yang dapat memperbaiki aliran darah dengan memperlebar pembuluh darah.

Penulis studi profesor Joshua Lambert dari Pennsylvania State University menyatakan keterkejutannya lantaran mendapatkan efek yang lebih besar dari cokelat. Sebelumnya ia mengira cokelat memiliki efek yang baik untuk penurunan berat badan, namun ternyata efeknya justru lebih besar dalam penurunan inflamasi dan penyakit hati.

Inflamasi merupakan salah satu penyebab diabetes tipe 2 karena meningkatkan resistensi insulin. Sementara studi ini menunjukkan tikus yang diberi makan cokelat memiliki kadar inflamasi yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang tidak.

Selain itu, studi juga menemukan bahwa cokelat bubuk dapat mengurangi kadar lemak hati yang disebut sebagai trigliserida hingga sepertiganya. Kadar trigliserida yang tinggi berkaitan dengan inflamasi dan diabetes.

Lambert mengatakan, tikus yang diberi makan cokelat bubuk juga mengalami sedikit penurunan berat badan, namun sudah signifikan dalam mengurangi risiko mereka terkena diabetes.

Exit mobile version