Site icon nuga.co

Masalah Seksual Bisa Bikin Sakit Kepala

Sakit kepala bisa berasal dari masalah seksual?

“Benar,” tulis sebuah hasil studi terbaru yang ditulis oleh “the independent,” Selasa. 11 Juli 2016.

Dan pada wanita kasus ini bisa lebih komplek lagi.

Masalah seksual memang bisa bikin “pusiiing”!

Dan banyak orang yang tahu akan hal itu.

Namun, belum banyak studi yang khusus meneliti kaitan antara sakit kepala dan masalah seksual.

Para peneliti di University of Pavia, Lombardy, Italia pun tertarik mengadakan studi tentang masalah tersebut.

Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari sembilan puluh  persen perempuan yang mencari bantuan medis untuk masalah sakit kepala mereka, ternyata juga mengalami disfungsi seksual secara bermakna.

Bahkan, tiga puluh  persen di antaranya dilaporkan merasa tertekan akibat kehidupan seksual yang kacau.

Masalah seksual pada perempuan, meliputi rendahnya dorongan, keinginan, atau gairah seksual, kesulitan mengalami orgasme, nyeri saat berhubungan seksual, dan lainnya.

Nyeri Kepala Kronis Penelitian terhadap seratus orang perempuan berusia rata-rata empat puluhan tahun itu, sebagai upaya mengobati sakit kepala yang sudah kambuhan diderita para responden.

Kebanyakan mengalami migrain, beberapa mengeluhkan nyeri kepala tegang otot, atau nyeri kepala kronis, yang artinya mereka mengalami sakit kepala lebih dari lima belas hari setiap bulannya.

Para peneliti mewawancarai responden, dan memberi mereka tes neurologi serta mengumpulkan rincian riwayat medis masing-masing.

Para peserta juga diminta mengisi lengkap pertanyaan seputar kehidupan seksual mereka.

Mereka menemukan dalam jawaban kuesioner, ada sembilan puluh partisipan yang memperlihatkan mereka memiliki masalah seksual.

Sekitar dua puluh persen dari perempuan itu memiliki kriteria gangguan dorongan seksual yang rendah yang berlangsung lama dan telah menyebabkan tekanan mental.

Tak kurang dari tujuh belas persen dilaporkan memiliki dorongan seksual yang rendah, tetapi tidak merasa tertekan atas kondisi tersebut.

Meski disfungsi seksual yang terjadi tidak terlalu berlainan pada berbagai jenis sakit kepala, perempuan dengan sakit kepala kronis lebih mungkin merasa tertekan dalam kehidupan seksual mereka, dibandingkan peserta yang lain.

Hasil studi di Italia ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sexual Medicine edisi online.

Pengetahuan tentang kaitan seksualitas dengan keluhan sakit kepala pada kaum perempuan, menurut peneliti, masih sangat sedikit.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menentukan bahwa penanganan disfungsi seksual pada perempuan diperlukan untuk mengatasi masalah sakit kepala tersebut.

Dari penelitian itu juga muncul saran agar para dokter memasukkan persoalan seksual dalam anamnesis dengan pasien, ketika menerima pasien dengan keluhan nyeri kepala hebat.

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa menjelaskan kaitan sakit kepala dengan masalah seksual.

Para peneliti mengamati bahwa beberapa tipe nyeri kronis akan memengaruhi keinginan atau hasrat seksual.

Orang yang mengalami sakit kepala seringkali berdampak pada terjadinya gangguan mood seperti halnya depresi dan kecemasan, yang kemudian memengaruhi dorongan seksual serta kepuasan.

Sakit kepala bisa juga menyebabkan timbul perselisihan pada pasangan, sehingga kehidupan seksual meredup.

Selain itu, obat-obatan untuk mengatasi sakit kepala atau gangguan mood juga dapat memengaruhi kehidupan seksual seseorang.

Jika terindikasi adanya gangguan seksual, yang terbaik tentu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter ahli seksologi.

Bila tidak tepat penanganannya, gangguan seksual bisa saja berlanjut dan keluhan sakit kepala tidak segera teratasi.

Maknya jika Anda sering sakit kepala, jangan dulu menyalahkan pekerjaan yang masih menumpuk.

Bisa saja sakit kepala yang Anda alami terjadi karena aktivitas seks.

Survei lainnya yang dilakukan National Headache Foundation menunjukkan adanya hubungan  sakit kepala  dengan hubungan seks.

Sakit kepala yang berkaitan dengan seks, yang ditunjukkan oleh hasil survei seperti dikutip WebMD, menurut para responden paling sering terjadi setelah berhubungan seks.

Di antara orang yang melaporkan sakit kepala terkait seks mengatakan mereka menurunkan aktivitas seksual karena sakit kepala.

Yang lainnya mengatakan mereka berkonsultasi ke dokter tentang sakit kepalanya.

Meski demikian, hal ini tidak berarti bahwa hanya seks yang menjadi pemicu sakit kepala.

Tidak setiap orang mengalami sakit kepala akibat seks.

Nyatanya, dua puluh persen dari responden menyatakan bahwa hubungan seksual justru meredakan sakit kepala, sedangkan enam persennya melakukan hubungan seksual lebih sering untuk meredakan nyeri kepala.

Exit mobile version