Site icon nuga.co

Kurang Tidur Bisa Datangkan Hiperarousal

Kurang tidur? Hati-hati dengan penyakit gagal jantung dan Alzheimer. Dua penyakit itu sudah disepakati oleh ilmuwan bisa di picu oleh kekurangan waktu tidur.

Nah, tidak hanya penyakit jantung dan Alzheimer.

Sebuah temuan terbaru juga menunjukkan penderita kekurangan tidur tidak hanya memicu insomnia tapi juga bisa mendatangkan hiperarousal.

Hiperarousal merupakan keadaan peningkatan ketegangan psikologis dan fisiologis yang ditandai dengan efek seperti berkurangnya toleransi terhadap rasa sakit, kecemasan, tanggapan yang berlebihan ketika terkejut, insomnia, kelelahan, dan aksentuasi ciri kepribadian.

Para ilmuwan telah menganggap bahwa, dibandingkan insomnia yang hanya diderita pada saat malam hari, hiperarousal bisa mengganggu selama dua puluh empat jam penuh, dan lebih banyak diderita oleh penderita insomnia kronis.

Hal ini terjadi ketika penderita insomnia melaporkan bahwa mereka merasa lelah di siang hari.
Mencari tahu bagaimana untuk menyeimbangkan ritme sirkadian tubuh, tanpa bantuan stimulan, mungkin menjadi kunci untuk menurunkan tekanan darah.

“Meskipun penderita insomnia mengeluh kelelahan di siang hari, masalah mereka adalah bahwa mereka tidak bisa bersantai dan mereka memiliki tekanan darah tinggi,” kata profesor penelitian tidur dan perawatan di Pennsylvania State University College of Medicine, Alexandros Vgontzas seperti dikutip dari medicaldaily.

“Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memerangi kelelahan adalah dengan tidur siang, mengendalikan konsumsi kafein, atau stimulan lainnya. Tapi ini tidak berlaku bagi penderita insomnia.

Bahkan, kafein yang berlebihan dapat memperburuk hiperarousal,” katanya.

Banyak orang yang mengalami kesulitan tidur di malam hari, entah disebabkan oleh stres atau kondisi lainnya.

Tak bisa tidur telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan,. Masalah kesehatan itu biasanya terjadi hanya pada orang yang kurang tidur.

Orang yang mengalami kesulitan tidur biasanya kualitas tidurnya tidak akan baik atau tidak nyenyak.

Sebuah studi baru menemukan bahwa kebiasaan kurang tidur yang terjadi berulang-ulang atau sudah dianggap kronis ini dapat menimbulkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Menurut National Sleep Foundation , sekitar sepuluh persen dari populasi penduduk Amerika Serikat mengalami gejala yang konsisten dengan diagnosis insomnia.

Gejala ini termasuk kesulitan tidur, sering terbangun pada malam hari dan tidak mampu untuk tertidur lagi, serta merasa tak segar di pagi hari.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada tahun 2005 oleh NSF, menemukan bahwa 33 persen orang memiliki setidaknya satu dari gejala ini setiap malam atau hampir setiap malam selama satu tahun terakhir. Dengan semua masalah tidur yang dialami, maka tak heran tekanan darah masyarakat naik.

Para peneliti dari Rumah Sakit Cina Barat di Chengdu, Cina menemukan bahwa orang yang membutuhkan waktu lebih dari empat belas menit untuk tertidur memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi sebesar tiga ratus persen.

Sementara mereka yang membutuhkan waktu lebih lama dari tujuh belas menit memiliki risiko empat ratus persen lebih tinggi.

Penelitian ini melibatkan penderita insomnia kronis atau didefinisikan sebagai orang yang mengalami kesulitan tidur selama enam bulan dan pemuda biasa yang pertama kali dipantau di laboratorium tidur dalam waktu semalaman.

Kemudian, mereka mengukur waktu tidur dengan Multiplea Sleep Latency Test (MSLT), yang mencakup empat peluang waktu .

Insomnia yang sering juga disebut dengan istilah“Tidak Tidur.”

Penyebabnya adalah ketidakmampuan seseorang untuk tidak tidur tepat waktu atau ketidakmampuan untuk terjaga tidur dalam batas waktu normal enam hingga tujuh jam.

Insomnia juga sering digunakan untuk mendeskripsikan keadaan dimana kita terbangun dari tidur tidak merasa segar ataupun tenaga kita tidak terasa pulih.

Menurut Dr. Mark Mahowald, Professor of Neurology at the University of Minnesota Medical School and Director of the Minnesota Regional Sleep Disorders Center at Hennepin County Medical Center, Insomnia mengacu pada ketidakmampuan untuk mendapatkan jumlah waktu istirahat tidur yang cukup yang dibutuhkan seseorang untuk bangun dengan perasaan nyaman.

Jika anda memiliki permasalahan dalam tidur, sangat penting mengidentifikasi apakah insomnia timbul didasari oleh penyakit lain atau insomnia timbul karena suatu kondisi aktivitas yang kita lakukan.

Kadang-kadang insomnia muncul karena disebabkan oleh nyeri, saluran pencernaan, dan terlalu memikirkan hal yang kita khawatirkan. Sering kali insomnia mempurburuk kondisi, seperti menyebabkan kelelahan dan memyebabkan kesulitan untuk berpikir jernih.

Untuk insomnia yang disebabkan karena penyakit medis segera konsultasikan hal tersebut ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Exit mobile version