Site icon nuga.co

Kulit Wajah Bisa Diubah oleh Makanan

Masalah seputar kulit wajah umumnya dihadapi manusia saat usianya beranjak dewasa. Sebut saja jerawat. Jerawat  tidak hanya menyerang bagian wajah tapi  juga bagian tubuh lainnya.

Nah, keluhan tentang jerawat dan pengeriputan kulit wajah memiliki keragaman sebab. Bisa saja di  mulai dari  bagian punggung hingga bokong.

Apakah itu normal?

Jawabannya, ya normal dan  terjadi pada banyak orang.

Namun, kebanyakan dari mereka enggan membicarakannya lantaran merasa malu akan kondisi tersebut dan mengira hanya segelintir orang saja yang dihadapi kondisi menjengkelkan pada kulit tersebut.

Masalah seputar jerawat tentunya sudah sering dibicarakan di kalangan masyarakat.

Akan tetapi, khusus untuk yang timbul di bagian bokong masih tergolong jarang dan pastinya banyak dari mereka yang mengalaminya ingin tahu pasti mengapa jerawat tersebut timbul di bagian bokong dan membuatnya tersiksa saat duduk.

Pertanyaan lebih mendalam terkait dengan hal tersebut adalah, mengapa mengonsumsi telur, terutama saat pengonsumsiannya dalam jumlah banyak, dengan cepatnya membuat jerawat atau bisul timbul di bagian bokong?

Seperti ditulis laman situs  Everyday Health, hari ini, Senin, 31 Oktober 2016, telur yang kita konsumsi kaya akan kandungan proteinnya.

Kandungan protein berlebih dalam tubuh saat jumlah telur yang dikonsumsi tergolong banyak secara otomatis meningkatkan kadar insulin dan memicu terjadinya peradangan.

Peradangan yang terjadi dalam tubuh akibat peningkatan insulin kemudian memicu produksi kelenjar minyak berlebihan yang mana turut mengundang bakteri kotor pembuat jerawat atau bisul.

Terlebih, jika Anda mengonsumsi telur yang dihasilkan oleh unggas golongan non-organik atau yang telah disuntikkan antibiotik layaknya yang digunakan sebagai bahan dasar asupan makanan cepat saji, maka sangat mungkin hormon alami Anda terganggu dan menjadi kurang stabil dengan keberadaan hormon antibiotik buatan yang dikandung oleh telur asal unggas non-organik tersebut.

Penyebabnya, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh membuat kelenjar minyak menjadi tidak terkendalikan dan dari situlah jerawat timbul, bahkan di bagian tubuh tertentu yang membuat Anda tidak nyaman.

Makanan berperan dalam menyebabkan gejala penuaan seperti noda, bengkak, perbedaan warna kulit, dan keriput.

Bagian wajah yang paling terkena dampak misalnya dahi, dagu, pipi, atau mata, tergantung dari makanan yang dimakan.

Seperti halnya kaki, wajah dapat merefeksikan kesehatan kita secara keseluruhan.

Seperti ditulis “daily mail,” perubahan wajah yang  dirasakan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi  berdampak pada penampilan.

Sebut saja, terlalu banyak minum minuman beralkohol akan membuat kulit pucat dan keriput.

Namun, tahukah Anda bahwa minuman susu juga bertanggung jawab untuk lingkaran hitam pada mata dan noda pada dagu?

Serta, keriput pada dahi adalah karena cokelat?

Pakar spesialis perawatan kulit Nigma Talib membenarkan bahwa makanan dan minuman memberikan dampak pada wajah. Sehingga untuk permasalahan kulit tertentu, Nigma dapat mengidentifikasikan masalahnya dari makanan yang dikonsumsi.

“Pasien yang datang ke klinik saya karena permasalahan di wajahnya bisa langsung saya katakan sumber permasalahannya itu dari makanan,”

Makanan bisa berperan dalam menyebabkan gejala penuaan seperti noda, bengkak, perbedaan warna kulit, dan keriput.

Bagian wajah yang paling terkena dampak misalnya dahi, dagu, pipi, atau mata, tergantung dari makanan yang dimakan.

Berikut perubahan wajah yang dapat dirasakan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Keriput, noda merah pada area bawah mata, pipi, dan hidung, kantung mata bengkak, pori-pori besar, dan kulit kering pada pipi merupakan gejala tubuh terlalu banyak mengonsumsi wine. Dikatakan terlalu banyak bila setiap hari Anda mengonsumsi satu hingga dua gelas wine setiap malam.

Ini karena peran alkohol yang dapat membuat kulit kering sehingga memperburuk keriput pada wajah.

Garis pada wajah seperti di sekitar mulut dan mata akan tampak lebih jelas dan cepat bila Anda memiliki kebiasaan minum alkohol.

Alkohol memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga dapat merusak lapisan kolagen protein yang penting untuk menjaga kulit tetap elastik sehingga menyebabkan pembesaran pori-pori dan kantung mata yang bengkak.

Alkohol diketahui dapat menghambat aksi enzim untuk melawan proses inflamasi. Padahal jika proses inflamasi dibiarkan terlalu lama, maka penuaan dini pun dapat terjadi.

Warna kemerahan pada daerah sekitar mata, pipi, dan hidung adalah akibat alkohol dapat membuka pembuluh kapiler pada bagian tersebut.

Tujuannya adalah untuk mengalirkan lebih banyak darah ke permukaan kulit untuk mendinginkan tubuh yang panas setelah minum alkohol. Jika ini terjadi terlalu sering maka akan menjadi permanen.

Untuk mengurangi dampak kulit yang sudah terkena dampak alkohol, maka berhentilah minum alkohol untuk beberapa saat.

Jika Anda belum bisa menghilangkan kebiasaan minum alkohol, maka kurangilah delapan puluh persen dari yang biasa Anda minum.

Wajah merupakan indikasi kesehatan secara keseluruhan.

Wajah dapat memetakan dan berhubungan dengan organ spesifisik dalam tubuh, seperti halnya kaki.

Pakar spesialis perawatan kulit Nigma Talib telah melihat perubahan-perubahan pada wajah pasiennya berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi.

Ini berkaitan dengan makanan dapat mempengaruhi kesehatan usus yang dampaknya langsung dirasakan pada wajah.

Makanan berperan dalam menyebabkan gejala penuaan seperti noda, bengkak, perbedaan warna kulit, dan keriput.

Bagian wajah yang paling terkena dampak misalnya dahi, dagu, pipi, atau mata, tergantung dari makanan yang dimakan.

Garis dan kerutan pada dahi, bagian bawah mata kendur, jerawat dan bintik-bintik di berbagai lokasi, warna kulit tidak merata, dan kulit wajah menipis. Itulah yang akan terjadi pada wajah orang terlalu banyak mengonsumsi gula.

Gula yang dimaksud tidak hanya gula pasir untuk membuat minuman, tetapi juga karbohidrat yang didapat dari kue-kue manis dan nasi putih. Makanan-makanan ini akan membuat Anda sulit untuk tampak muda.

Gula memicu proses yang disebut glikasi sehingga ketika molekul glukosa berlebihan di tubuh, tubuh akan mengikatnya dengan kolagen.

Padahal kolagen dibutuhkan tubuh untuk membuat kulit tampak kenyal.

Maka tak heran orang yang memakan gula dalam jumlah berlebihan setiap harinya kulitnya cenderung lebih tipis dan keriput pun tampak lebih jelas.

Kelebihan gula juga berdampak pada distribusi lemak juga.

Sehingga orang yang makan terlalu banyak gula akan tampak lebih kendur karena lemak yang seharusnya mengisi beberapa bagian wajah tidak terdistribusi dengan baik.

Gejala yang mungkin dirasakan jika Anda terlalu banyak mengonsumsi susu sapi adalah kantung mata membengkak, lingkaran hitam sekitar mata, bintik-bintik putih tersebar pada wajah dan jerawat pada dagu.

Semua atau salah satu gelaja itu mungkin dapat Anda lihat pada orang yang mengonsumsi produk susu secara berlebihan, termasuk keju, yogurt, dan krim.

Laktosa dalam susu merupakan unsur paling banyak menjadi intoleransi makanan.

Jika tubuh Anda bisa mencerna laktosa dengan baik, maka mungkin Anda tidak akan merasakan gejala tersebut. Namun, bila tidak maka mungkin hal pertama yang Anda rasakan adalah kembung dan diare.

Selanjutnya, mungkin Anda akan merasakan gejala pada wajah Anda. Ini mungkin karena susu sapi dapat memicu keluarganya zat kimia yang menyebabkan inflamasi dan berdampak ke seluruh tubuh, termasuk kulit.

Tak hanya menyalahkan protein laktosa pada susu sapi, tetapi juga tambahan hormon yang seringkali diberikan peternak pada sapi. Ini sedikit banyak juga dapat mengganggu stabilitas hormon Anda

Exit mobile version