Site icon nuga.co

Ketika Janda Bolong Makin Naik Daun

Pendemi telah mengungkung banyak orang dan membatasi pergerakannya  dengan semboyan “stay at home,   di rumah saja. Ya, di rumah saja.

Lantas, keterbatasan menghadirkan pergerakan baru dalam keseharian mereka dan mendorong kebiasaan baru lewat hobi dan  kegiatan baru.

Di antara beragam kegiatan yang bermunculan  itu tersedia pilihan yang sangat tenar, dekorasi rumah.

Salah satu tren home decor yang sedang viral adalah memelihara tanaman hias.

Banyak jenis tanaman hias yang sekarang sedang tenar. Salah satunya adalah  ya ng sangat viral adalah Janda Bolong Tanaman ini sangat diincar karena tampilannya yang unik dengan daun yang bolong-bolong.

Kebanyakan orang sering  tertipu tengan tanaman ini. Mereka mengira Janda Bolong dan tanaman lainnya,  Monstera adalah dua jenis tanaman yang sama. Sebenarnya tidak.

Tanaman Janda Bolong adalah sebutan untuk jenis tanaman Monstera yang daunnya bolong. Jenis Monstera lain tidak termasuk sebutan Janda Bolong karena belahan pada daunnya yang terbuka hingga ke ujung daun tidak terlihat seperti bolongan.

Selain tampil cantik dan unik sebagai penghias rumah, tanaman ini juga cocok sebagai penyejuk di dalam ruangan karena tidak membutuhkan banyak cahaya matahari.

Untuk itu, marilah kita kuliti  fakta menarik tentang tanaman Janda Bolong ini

Meski terdengar mudah ditebak, asal mula nama tanaman Janda Bolong sebenarnya unik dan berawal di kalangan masyarakat Jawa.

Dalam bahasa jawa, tanaman ini disebut ron phodo bolong yang artinya daun pada bolong. Ketika diucapkan secara singkat atau cepat, nama ini terdengar seperti ron dho bolong, sementara kata rondo dalam bahasa Jawa berarti janda.

Karena unik dan mudah diingat, kini nama tanaman Janda Bolong sudah menjadi trademark di negeri ini.

Akibat semakin viral tanaman ini menjadi laris. Dampak lain keviralannya mendorong peminat untuk mengeluarkan dana besar untuk mendapatkannya.

Dengan nilai jual  yang melambung, sekarang harga Janda Bolong  sudah setara dengan harga kendaraan bermotor.

Kini, nilai jual tanaman Janda Bolong dapat mencapai ratusan juta. Harga dari sehelai daunnya saja bisa mencapai lima belas juta. Jika tanaman ini sudah masuk ke kategori ukuran yang besar, harga jualnya bisa dihitung perhelai daun.

Sementara itu, harga bibitnya saja yang termurah adalah dua tiga juta rupiah . Setelah beberapa waktu, bibit yang berhasil tumbuh dengan baik dapat dijual dengan harga mencapai Rp5 juta.

Sekarang, terdapat jenis Janda Bolong baru yang harganya jauh di atas jenis lain. Jenis baru ini adalah tanaman Janda Bolong yang telah mengalami mutasi genetik secara alami.

Mutasi genetik ini mengakitbatkan daun Janda Bolong untuk memiliki warna yang majemuk termasuk hijau, putih, dan kadang juga kuning.

Sebelum terjadi mutasi tersebut, warna majemuk hanya terdapat pada jenis Monstera selain Janda Bolong. Jenis baru ini masih sangat langka dan banyak diincar penyuka tanaman hias.

Harga satu pot jenis Janda Bolong ini dengan tiga daun saja dapat mencapai sebilan puluh juta rupiah, sementara tanaman yang masih muda dan kecil dihargai setengahnya yaitu sekitar empat puluh lima  juta rupiah.

Tanaman ini merupakan jenis yang aslinya berasal deri Amerika Tengah. Sebenarnya, tanaman Janda Bolong dulu sangat langka ditemukan di negeri ini karena memang lebih banyak tersebar di benua Amerika.

Namun, di antara lebih dari empat puluh delapan spesies Monstera, jenis Janda Bolong termasuk yang paling cepat menyebar di Indonesia.

Tanaman ini menjadi sangat tenar di  negeri ini semenjak seorang petani di daerah Bogor berhasil menjualnya kepada orang Jepang dengan harga seratus dua puluh juta rupiah.

Dari situlah banyak orang  terinspirasi membudidayakan Janda Bolong dan jenis tanaman Monstera lain. Walaupun memang butuh beberapa waktu bagi tanaman ini untuk menyebar di Indonesia karena teknik budidayanya yang sulit. 

Walaupun memiliki teknik budidaya yang sulit, proses perawatan tanaman Janda Bolong tergolong mudah. Justru itulah salah satu alasan begitu banyak orang menyukainya.

Di samping perawatannya yang mudah, Janda Bolong juga tangguh terhadap berbagai macam hama dan penyakit asalkan tanaman disimpan dan dirawat dengan baik.

Apakah Anda tertarikk memelihara tanaman Janda Bolong?

Yuk, pelajari cara merawatnya! 

Janda Bolong merupakan jenis tanaman yang tidak memerlukan banyak cahaya matahari. Tanaman ini lebih cocok diberikan cahaya yang cerah tetapi tidak langsung.

Cahaya matahari terik yang bersinar secara langsung justru tidak baik untuk Janda Bolong karena terlalu keras dan akan menyebabkan daunnya untuk menguning.

Bahkan, Janda Bolong dapat tetap hidup dengan aman dalam pencahayaan yang sangat minim sekalipun.

Jika dibiarkan dalam kegelapan, tanaman Janda Bolong akan mengalami suatu gejala yang bernama fototropisme negatif. Fototropisme negatif adalah keadaan dimana daun dari suatu tumbuhan akan tumbuh ke arah kegelapan, bukan arah cahaya.

Selain kebutuhan cahayanya yang minim, tanaman Janda Bolong juga tidak perlu disiram sering-sering. Cukup satu sampai dua kali disiram dalam seminggu sudah dapat mendukung pertumbuhan tanaman Janda Bolong dengan optimal.

Pastikan pula tanah sudah cukup kering sebelum Anda siram lagi dan jangan lupa untuk memberi pupuk selama pertumbuhan tanaman.

Tanaman Janda Bolong sebaiknya diletakkan di area yang lembap. Tanaman ini lebih baik dihindari dari ruangan dengan suhu rendah.

Untuk menjaganya agar tidak tumbuh secara berlebihan, pangkaslah tanaman secara teratur agar pertumbuhan terkekang dengan rapi. 

Exit mobile version