Site icon nuga.co

Kalau Putih, Apa tidak Mengasikkan!

Banyak yang kurang sreg terhadap warna putih “menguasai” interior rumah. Warna ini sering diidentikkan dengan “rumah sakit.” Bahkan secara ekstrim pula dominasi putih yang menghiasi rumah di tuduh sebagai adanya kelainan jiwa.

Benarkah? Situs “huffingtonpost” yang mengangkat pendapat Orlando Soria, menegaskan, tidak ada yang bisa digugat dari warna putih sebagai sebuah dominasi dalam interior rumah

Warna putih bisa tampil menarik dan jauh dari kesan, yang dituduhkan, “steril”. West Coast Creative Director, Orlando Soria, membagi cara mendekor interior rumah dengan nuansa serba putih.

Ada empat langkah yang ia titipkan bagi Anda untuk bisa memiliki nuansa monokromatik istimewa.

Soria menganjurkan memilih warna putih yang tepat, khususnya ketika Anda memilih cat dinding.

Setiap merk menawarkan nuansa warna putih yang berbeda-beda. Pastikan Anda memilih warna putih dengan undernote yang hangat. Namun, hindari warna putih yang terkesan “dingin” atau kebiru-biruan.

Coba sandingkan dinding putih Anda dengan barang-barang berwarna putih, namun memiliki tone berbeda. Bayangkan warna-warna seperti krem, kuning gading, atau nuansa putih lainnya.

Hindari warna putih bernuansa “dingin” karena akan membuat aksen tampak terlalu coklat atau terlalu kotor.

Anda perlu menciptakan daya tarik visual dengan tekstur dan berbagai material. Perabotan atau permukaan dari marmer, keramik, dan pernis putih bisa saling melengkapi dengan baik. Lengkapi juga dengan hasil rajutan berwarna putih, serta karpet atau throw bulu yang hangat.

Untuk elegannya, pastikan interior rumah Anda mendapatkan cukup cahaya. Ruang berwarna putih pun bisa tampak gelap tanpa adanya sinar matahari alami. Jika salah satu ruangan di rumah Anda tidak memiliki jendela, lebih baik berikan warna saturated seperti merah atau biru navy.

Ruangan serba-putih sebaiknya mendapatkan banyak sinar matahari alami.

Exit mobile version