Menopause lelaki?
Kenapa tidak.
Faktor penuaan, seperti ditulis “men’s health,” dalam artikel khususnya, Kamis, 10 Maret 2016, adalah hal yang terhindar
Seperti, penis misalnya.
Mr. P sama halnya dengan bagian tubuh yang lain dapat mengalami penuaan.
Ada masanya dimana Anda menyadari penis Anda tak lagi memiliki penampilan yang sempurna seperti dahulu.
Tampil lebih keriput, ini sangat wajar jika Anda telah memasuki usia empat puluhan ke atas.
Menurut Madeleine Castellanos, MD, penulis Masalah Penis, ini adalah alami dan terjadi pada semua pria.
Lantas apa saja yang dialami Mr. P saat memasuki usia empat puluhan ke atas?
Seperti ditulis laman ditulis “huffingtonpost,” di rubrik life style-nya, akan terjadi perubahan warna Mr P.
Masalah umum penuaan, membatasi aliran darah, yang mempengaruhi jantung, otak, dan penis.
Dengan kurangnya darah di daerah tersebut, penis akan menjadi lebih ringan dalam warna.
Kondisi ini tak perlu ditakuti, semua pria akan mengalami hal ini. Pada permukaan kulit penis juga akan timbul bintik-bintik seperti di kulit tangan.
Bagaimana dengan ukurannya?
Ini menjadi topik paling sensitif di kehidupan pria.
Seiringnya pertambahan umur, penis akan menyusut karena aliran darah yang mulai menurun.
“Pada saat seorang pria di memasuki usia enam puluhan atau tujuh puluhan, ia mungkin kehilangan satu sentimeter demi satu centimeter hingga setengah panjang dari ukuran awal,” jelas Dr Castellanos.
Ukuran ini akan terlihat lebih kecil jika pria tersebut memiliki perut buncit.
Selain itu testosteron membantu mendukung jaringan saraf.
Ketika kadarnya mulai turun, akan ada penurunan dalam sensitivitas, sehingga lebih sulit mencapai orgasme.
Ereksi juga akan tidak teralu keras. Untuk menjaganya agar tetap fit Anda harus rutin melakukan ereksi meski tidak mencapai titik orgasme.
Disfungsi ereksi terjadi di lima persen pria pada usia empat puluh, dan sampai lima belas persen pada usia tujuh puluh.
Hal ini biasanya dipicu oleh psikologis dan penggunaan obat medis. Kondisi inilah yang membuat banyak pria lari ke viagra tanpa mencari tahu penyebab disfungsi ereksi.
Sama halnya dengan wanita, pria juga dapat mengalami menopause yang dikenal dengan istilah andropause.
Secara teori, hal ini terjadi karena laki-laki dapat memiliki gejala yang mirip dengan perempuan di menopause seperti kelelahan, depresi, berkeringat di malam hari, dan dorongan seks rendah.
Perubahan hormon terkait pertambahan usia sejatinya juga terjadi pada pria. Pada wanita, perubahan hormon itu disebut menopause.
Tentu saja “menopause” pria ini beda dengan wanita. Mari kenali tanda-tanda dan gejalanya.
Pertambahan usia juga menjadikan kadar hormon testosteron menurun pada pria.
Kadang kondisi ini disebut “menopause pria”. Namun, banyak dokter menggunakan istilah andropause untuk menggambarkan penurunan kadar hormon karena usia pada pria.
Menopause pada wanita ditandai dengan berhentinya proses ovulasi dan produksi hormon menurun drastis dalam periode waktu relatif singkat. Pada pria penurunan hormon ini terjadi perlahan.
Meskipun demikian, tetap terjadi perubahan pada fungsi seksual dan kadar energi yang kadang tidak diperhatikan selama bertahun-tahun.
Masing-masing pria memiliki kadar testosteron berbeda-beda.
Namun, secara umum, pria berumur cenderung memiliki kadar hormon yang lebih rendah dibandingkan dengan pria muda.
Kadar hormon testosteron itu secara bertahap menurun selama masa dewasa.
Kadar testosteron rendah itu bisa saja muncul tanpa tanda atau gejala, namun penurunan itu bisa memberi tanda
Hal ini bisa berupa disfungsi ereksi, berkurangnya ereksi spontan seperti ketika tidur dan ketidaksuburan. Kemungkinan testis juga menjadi kecil.
Kadang kadar testosteron rendah menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau justru jadi sering mengantuk.
Contohnya, terjadi peningkatan lemak tubuh, berkurangnya otot, kekuatan, daya tahan, dan berkurangnya kepadatan tulang. Semburan panas dan kurang berenergi juga mungkin terjadi meskipun sangat jarang.
Rendahnya testosteron mungkin juga menyebabkan berkurangnya motivasi atau kepercayaan diri. Anda mungkin merasa sedih dan depresi, susah berkonsentrasi, dan kesulitan mengingat banyak hal.
Dilansir dari Men’s Health inilah detail-detail yang terjadi pada penis yang menua.
Menurut Steixner, saat Anda tua skrotum akan menjadi semakin melorot.
Hal ini tidak bisa dihindari sehubungan dengan berkurangnya massa otot. Dalam situasi ekstrem, kantong skrotum Anda akan melorot turun dan terlihat seperti kantong kosong.
Ketika Anda duduk di toilet, skrotum Anda akan menyentuh air.
Untungnya, sekarang ada prosedur yang semakin populer bernama scrotoplasty. Prosedur ini memungkinkan Anda untuk mengencangkan kembali skrotum yang sudah longgar.
Tenang, penis Anda tidak akan menyusut secara mendadak. Proses penyusutan penis berlangsung secara perlahan namun terus-menerus.
Kondisi ini akan semakin buruk jika Anda memiliki perut yang buncit.
Seiring membesarnya perut Anda, timbunan lemak akan semakin tinggi dan akan semakin banyak bagian penis yang terkubur di dalamnya.
Berat bertambah, panjang penis berkurang, begitulah sederhananya.
Olahraga dan upaya untuk mengecilkan lingkar pinggang akan melindungi ukuran penis Anda.
“Untuk setiap 15 kg yang Anda hilangkan, Anda menambahkan satu setengah sentimeter pada panjang penis,” ujar Steixner.
Pada usia lanjut, Anda akan mengembangkan curvature (pembungkukkan). Banyaknya benturan yang terjadi pada penis, seperti olahraga dan kegiatan seksual, lapisan tisu akan bertambah di sepanjang penis.
Dan sayangnya, jaringan tisu biasanya tidak terbangun secara lurus. Bagian yang sebelumnya rata, akan berubah menjadi melengkung.
Untungnya, ada cara untuk mengobati penis bengkok ini.
Sekarang, obat yang disuntikkan bisa melepaskan timbunan jaringan tisu pada penis. Penis Anda bisa diluruskan kembali menggunakan botox.