Site icon nuga.co

Jangan Percayai Efektifitas Sedot Lemak

Sedot lemak? Ya. Itu tren dari sebuah jalan pintas untuk mengikis lemak. Terutama lemak perut. Efektifkah cara sedot lemak, yang kini diminati para “seleb,” untuk kesehatan?

Jawabnya tidak. Sedot lemak bukan hanya tidak efektif, tapi juga amat berbahaya bagi kesehatan. Sebab sedot lemak tidak akan pernah menjanjikan selesainya persoalan untuk mendapatkan bentuk tubuh idaman.

Menurut para ahli kesehatan untuk mengurangi lemak perut atau lemak viseral, metode “sedot” tidak dapat jadi andalan.

Sedot lemak hanya dapat mengangkat lemak di bawah kulit atau dikenal sebagai subkutan, bukan lemak yang ada di rongga perut. Ini artinya, sedot lemak juga tidak dapat mengurangi risiko kesehatan yang dipengaruhi oleh lemak perut.

Lemak perut, sebenarnya, lebih berbahaya daripada jenis lemak lainnya. Pasalnya lemak perut merupakan lemak yang tertimbun di bagian rongga perut yang terdapat banyak organ vital.

Organ-organ penting seperti lambung, limfa, hati, ginjal terdapat di rongga perut. Keberadaan lemak di sana dapat mengganggu fungsi organ-organ tadi kerena lemak melekat di permukaannya.

Lemak perut juga diketahui mengandung ratusan hormon, salah satunya hormon kortisol. Hormon tersebut merupakan hormon yang diproduksi tubuh saat mengalami stres.

Tingginya konsentrasi hormon kortisol dalam tubuh akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif karena dapat mengakibatkan inflamasi berbahaya di dalam tubuh.

Lantaran sedot lemak tidak mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh lemak perut, banyak ahli menyarankan untuk mengganti upaya pengurangan lemak perut ke cara yang alami. Prinsipnya, mengurangi lemak di seluruh tubuh merupakan cara yang paling tepat mengurangi lemak perut.

Jika lemak di seluruh tubuh dikurangi, lemak perut pasti akan berkurang. Apalagi lemak perut cenderung ada dalam jumlah yang banyak, seharusnya berkurang lebih cepat dari lemak lainnya.

Seorang “fitness trainer,” Dicky Ramadhani, dari Celebrity Fitness mengatakan, cara paling efektif dalam mengurangi lemak perut adalah dengan banyak makan serat dan minum air putih. Pasalnya serat akan membantu membawa lemak yang tertimbun di perut untuk dikeluarkan melalui kotoran.

“Intinya meminimalkan lemak yang berpotensi mengendap dan makan makanan yang lebih sehat,” tegas dia.
Olahraga, imbuh Dicky, juga perlu dilakukan. Menurut dia, olahraga dapat melancarkan peredaran darah dan mempercepat metabolisme. Kedua hal tersebut sangat berperan untuk mengikis lemak di dalam tubuh, termasuk lemak perut.

Banyak orang yang mengatakan bahwa lemak perut adalah jenis lemak yang sulit disingkirkan. Apalagi lemak jenis ini juga kerap dimiliki oleh mereka yang sebenarnya tidak kelebihan berat badan.

Tubuh menyimpan lemak dengan dua cara, yakni di bawah kulit di bagian pinggul, paha, bokong, dan perut. Ini disebut dengan lemak subkutan (di bawah perut). Namun jauh di bawahnya, di sekitar organ vital (jantung, paru, liver, saluran cerna), lemak juga berada, yang disebut dengan lemak visceral. Lemak jenis kedua adalah yang paling berbahaya.

Bagaimana terjadinya lemak visceral? Ketika kita mengalami kenaikan berat badan, tubuh akan mencari tempat untuk menyimpan lemak dan memilihnya di sekitar organ, misalnya di dekat jantung atau liver.

“Perlemakan liver sebenarnya jarang terjadi pada orang yang bukan alkoholik, tapi karena jumlah orang yang obesitas semakin banyak, maka penyakit perlemakan liver semakin sering ditemui,” kata Carol Shively, PhD, profesor patologi komparatif dari Wake Forest School of Medicine.

Untuk mengetahui apakah kita memiliki kelebihan lemak perut atau tidak, lakukan pengukuran. Sebaiknya ukuran lingkar pinggang tidak lebih dari 90 cm (untuk pria), dan maksimal 80 cm untuk wanita.

Ada beberapa cara untuk mengikis lemak perut, yang pertama adalah olahraga rutin. Yang disarankan adalah melakukan olahraga aerobik intensitas tinggi 30 menit setiap hari empat kali dalam seminggu.

Olahraga teratur dengan intensitas yang terus ditingkatkan bukan hanya menurunkan berat badan tapi juga memperlambat pembentukan lemak visceral.

Pengaturan pola makan juga wajib diperhatikan. Tidak ada diet khusus untuk ini, tetapi jika Anda berhasil menurunkan berat badan dengan metode diet apa pun, biasanya lemak perut adalah bagian pertama yang berkurang. Konsumsi lebih banyak makanan yang mengandung serat.

Selain itu tidurlah dengan cukup. Penelitian menunjukkan orang yang hanya tidur lima jam atau kurang setiap malam memiliki jumlah lemak visceral lebih banyak dibanding yang tidur lebih dari enam jam.

Terakhir, kendalikan stres. Orang yang sedang stres biasanya tidak bisa mengontrol makanan yang diasupnya.

Exit mobile version