Site icon nuga.co

Jangan Berhenti Mendesain Ulang Ruang

Jangan pernah ada kata selesai, tulis situs “houzz.com,” dalam menata rumah, ruang, dan properti lainnya. Akan terjadi “re-desaign” terus menerus untuk menciptkan suasana dan harmoni ruang-ruang dan berbagai asesorisnya.

“Re-desaign” ini tidak hanya menjadi milik ahli interior. Tapi jadi milik setiap orang secara universal. Makanya rumah-rumah yang berhenti melakukan desain ulang, oleh “houzz.com,” di sebut sebagai sebuah kuburan dari kematian.

Lihat hasil kerja para desainer interior kelas dunia yang selalu mengundang decak kagum. Mereka berhasil bermain dengan alam bawah sadar pengguna ruang hingga membuat ruang tersebut terasa menyatu.

Mereka juga mampu menonjolkan kemewahan dalam kesederhanaan penataan setiap perabotan tanpa terasa berlebihan. Sebagian menganggap hal ini wajar, padahal anggaran mereka umumnya mencapai ribuan hingga jutaan dollar AS, bahkan untuk satu ruangan.

Sebenarnya, kita bisa menemukan benang merah dan kunci setiap desainer lewat hasil kerja mereka dan mengaplikasikannya di rumah. Hal itulah yang ingin disampaikan oleh kontributor “houzz,” Becky Harris.

Harris membagi isi buku baru Desainer Interior Brian J. McCarthy berjudul Luminous Interiors dan dan menggarisbawahi beberapa hal yang bisa Anda praktikkan di rumah. Dia mencatat, McCarthy mempublikasikan sembilan karyanya dalam buku tersebut. Menurut Harris, McCarthy punya gaya khusus dalam desainnya.

“McCarthy sendiri memiliki kejelian mata desainer dan keberanian yang membuatnya memadupadankan dengan kepercayaan diri, benda antik Eropa dan Amerika, karya seni abstrak, dan detik arsitektural klasik, corak zebra dengan siluet tradisional. Ketika dia tidak bisa menemukan barang yang dia butuhkan, dia mendesain sendiri atau memintanya dari seorang seniman,” ujar Harris.

Lantas, apa yang bisa Anda catat dari hasil kerja McCarthy? Pertama, seperti diungkapkan oleh Harris, sang desainer mampu menyeimbangkan barang-barang baru dan lama, klasik dan kontemporer.

“Setiap ruangan memiliki paduan menarik dari barang antik dan moderen, dan palet warnanya dijaga agar tetap sederhana,” tulis McCarthy. McCarthy, dalam bukunya, memajang foto kamar tidur yang menggunakan dinding berwarna putih, trim hitam, bahan-bahan berpola, hiasan hasil sulaman, motif paisley, dan penampilan Anglo-Indian lewat zebra di pojok ruangan. Semua ini menampilkan keglamoran Hollywood.

Selanjutnya, McCarthy memajang foto sebuah kamar mandi hasil karyanya. Selain penggunaan marmer dan banyak cermin, ada satu hal yang menarik perhatian. McCarthy menggunakan kaca buram tembus cahaya di balik cermin. Di siang hari, jendela yang tidak tembus pandang tersebut mampu menyediakan penyinaran alami tanpa perlu membuat penggunanya risih.

McCarthy juga memajang hasil karyanya di dapur dan ruang makan. Dia memilih kursi berwarna oranye yang sangat menonjol jika dibandingkan dengan lantai hitam, dapur dengan lemari dan dinding putih, serta karpet besar bernuansa abu-abu. Memberikan “bumbu” di dapur. Merupakan salah satu cara membuat dapur tampak segar.

Kemudian, sang desainer juga menunjukkan bahwa Anda bisa bersantai sekaligus menampilkan desain yang rumit. Anda pun tidak perlu terjebak dalam stereotipe. Mendesain rumah pantai, misalnya, tidak selalu harus menggunakan kerang dan mutiara. Menggunakan warna biru pun sudah cukup.

Untuk menambah “drama” pada ruangan, lakukan sesuatu yang “berani”, misalnya menggunakan plafon berwarna hitam. Jangan takut mengubah beberapa hal yang sudah menjadi tradisi. Bila perlu, buat dinding rumah Anda mengkilap. Sertakan faktor “wow” di sudut-sudut rumah Anda. Cobalah melihat sebuah ruangan dengan fungsi yang familiar dalam cara pandang baru.

Harris juga menekankan bahwa McCarthy memandang bahwa dalam desain tidak ada yang akan rampung. Eksplorasilah terus rasa keingintahuan Anda dalam desain.

“Saya selalu menyarankan pelanggan untuk pergi dan melihat segalanya, karena semakin banyak Anda melihat, semakin rela Anda melakukan hal yang tidak biasa dalam arah tidak terduga,” ujar McCarthy dalam bukunya.

“Tempat kami, saya harap, mengekspresikan rasa keingintahuan. Hal ini selalu berevolusi, sebagian bekerja dengan lebih baik dari yang lainnya. Namun, si satu sisi, itulah yang membuatnya menjadi rumah,” tambahnya.

Mengintip buku desain “Luminous Interiors” karya desainer Brian J. McCarthy mampu memberikan ide segar yang bisa diaplikasikan di rumah Anda.

Exit mobile version