Site icon nuga.co

Awas Bahaya Minuman Berenerji

Siapa yang tak pernah mendengar dan melihat iklan minuman berenerji dengan “jingle” yang memberi tekanan “joss” atau “bertenaga.”

Anda pasti sering melihat video iklan sopir truk, kuli bangunan atau seorang “mbah” yang sedang menikmati minuman berenerji sembari meneriakkan “kuat.”

Iklan yang menyesatkan ini memang mampu menjangkau hampir semua kalangan, karena gencarnya memberitahu penambahan energi secara instan setelah meminum produknya.

Di Indonesia, beredar berbagai merek minuman berenergi, baik dari produsen lokal maupun dari luar negeri.

Alasan lain kenapa luasnya pasar minuman berenerji ini adalah adanya kebutuhan ekstra dari pekerjaan setiap orang Mereka menemukan jalan pintas, untuk menambah stamina tubuh.

Mitos tentang mengonsumsi minuman berenergi mampu menambah stamina tubuh ternyata, disangkal oleh beberapa penelitian.

Sebuah studi mengklaim minuman berenergi dan vitamin water, tidak meningkatkan kesehatan mental atau fisik, dan bahkan banyak manfaat yang diklaim dari minuman tersebut tidak terbukti dalam ilmu gizi.

Minuman yang dikemas dengan berbagai nutrisi dan vitamin dianggap mampu meningkatkan konsentrasi dan mood. Selain itu, beberapa produk seringkali menyandingkan pesan jika mengonsumsi minuman tersebut dapat meningkatkan kinerja dan manfaat yang melampaui ilmu gizi.

Ilmuwan gizi dari Kanada University of Toronto dan Ryerson University melihat bahan minuman energi, vitamin water dan jus yang memiliki nutrisi tambahan banyak mengandung vitamin B6, B12, C dan niasin.
Mereka mengklaim manfaat tersebut dari produk yang ada di supermarket lokal.

Seorang peneliti Naomi Dachner, seperti dikutip “Daily Mail,” mengatakan, “Ttemuan kami menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman yang tidak ada manfaat untuk menambah nutrisi, kebanyakan produk yang sedang dipasarkan seolah-olah mereka memberikan manfaat yang unik kepada konsumen melalui penambahan nutrisi.”

Dr. Kwabena Blankson, seorang ahli kesehatan mengatakan “Minuman energi bisa berdampak serius bagi kesehatan orang yang meminumnya, terutama para remaja.

Kandungan kafein yang tinggi pada minuman energi dan zat tambahan lainnya yang belum diketahui dapat berdampak buruk pada kesehatan”.

Di dalam laporannya yang dimuat dalam jurnal Pediatricks in Review, Dr. Kwabena Blankson menyimpulkan beberapa penelitian mengenai minuman energi.

Berdasarkan sebuah survei di Amerika, kebanyakan remaja lebih memilih minuman energi untuk tetap berenergi dan terjaga dalam kegiatan mereka.

Kadar kafein yang ada pada minuman energi tidak sehat bila dikonsumsi oleh remaja, sedangkan kadar kafein yang ada pada minuman energi seperti Red Bull, Monster Energy Assault, dan Rockstar, terkandung kafein hingga seratus enam puluh mg.

Selain mengandung kafein, minuman energi ini juga mengandung zat tambahan seperti gula, guarana, dan ginseng, yang pada dasarnya dapat meningkatkan efek dari kafein.

Pihak The American Beverage Association menanggapi berbagai penelitian mengenai bahaya minuman energi ini dengan menyatakan bahwa kadar kafein dalam minuman tersebut hanya separuh dari jumlah kafein yang ada pada secangkir kopi.

Mereka juga mengatakan bahwa di setiap label kemasan minuman energi tersebut sudah dituliskan jumlah kafein yang ada pada minuman tersebut, dan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orang yang memang sensitif pada kafein.

Walaupun demikian, kita masih sering melihat anak remaja mengkonsumsi minuman energi ini tanpa memperdulikan efek jangka panjang yang mungkin terjadi pada dirinya.

Menurutnya, akan lebih baik jika kita beristirahat jika memang mengalami kelelahan, tidur yang cukup, dan meminum air putih, mengkonsumsi buah-buahan, dan menghindari minuman energi.

Exit mobile version