Site icon nuga.co

Apakah Anda Tipe “Morning Person?”

Anda pernah mendengar “morning person” atau “night owl?”

Itulah sebuah istilah “orang pagi” atau “orang malam.”

Dan secara secara biologi kedua sebutan itu bisa dijelaskan secara ilmiah

Biasanya “morning person,” adalah mereka yang merasa kesulitan bangun dan konsentrasi di pagi hari
Lantas dari mana penyebabnya?

Para peneliti menghubungkannya dengan bentuk gen.

Sebuah studi yang dipublikasikan Selasa, 09 Februari 2016, dalam Nature Communications mencoba mendapati jawaban tersebut.

Para peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan Dr David Hinds mencoba memeriksa gen dari hampir seratusan ribu responden, yang kemudian membandingkan temuan tersebut dengan jawaban para responden yang didapatkan melalui survei online.

Pertanyaan berkaitan dengan kebiasaan mereka di pagi dan malam hari.

Para ilmuwan menemukan lima belas daerah dari gen manusia pada orang-orang yang mengaku senang bangun dan beraktivitas di pagi hari, serta fakta bahwa mereka berisiko lebih rendah untuk menderita insomnia, rendah depresi, dan lebih mungkin untuk memiliki BMI yang lebih rendah ketimbang rekan-rekan yang masih beraktivitas di malam hari.

Perbedaan pada lima belas daerah gen tersebut lah yang akhirnya membuat perbedaan kapan manusia lebih fokus untuk menjalankan aktivitas fisiknya, pagi, atau malam.

Walau begitu, penelitian ini masih memiliki keterbatasan.

Responden mungkin saja memiliki perbedaan persepsi tentang “pagi” misalnya, dan studi ini tidak memperhitungkan lokasi geografis atau musim di mana responden tinggal.

Namun, peneliti berharap temuan ini bisa dikembangkan dan digunakan untuk hasil yang lebih baik.

“Istilah “orang pagi” atau “orang malam” yang kita anggap sebagai kebetulan, ternyata bisa dijelaskan secara biologi,” kata Hinds.

Makanya, bila Anda tergolong orang kesulitan bangun di pagi hari, mulai untuk bangun lebih pagi.

Sebab, sebuah penelitian menemukan, jika orang yang bangun di pagi hari memiliki tubuh lebih langsing dan mereka juga lebih bahagia.

Penelitian menggunakan data dari perusahaan uji gen, yakni 23And Me.

Data diambil dari responden membagi mereka menjadi dua golongan.

Golongan pertama, lebih produktif di malam.

Golongan kedua, lebih produkti di pagi hari.

Mereka, selain memiliki tubuh yang lebih langsing, mereka juga ditemukan lebih bahagia.

Kemudian, orang yang bangun di pagi hari juga memiliki kecenderungan lebih sedikit beresiko mengalami depresi.

David Hinds, sang peneliti mengatakan, “Kami gemar berpikir mengenai prefrensi dan perilaku sebagai inti di balik siapa kita.”

“ Menarik melihat bagaimana biologis kita berpengaruh kepada beberapa hal, seperti Anda adalah morning person atau night owl,” ujar Hinds.

Diharapkan dari penelitian ini dapat membantu kondisi dari penyakit genetis yang beragam dan mengerti perbedaan manusia satu dengan yang lainnya.

Sebagian besar dari kita pasti tahu, bangun pagi baik untuk kesehatan.

Tapi kebanyakan dari kita masih kesulitan untuk beranjak dari tempat tidur saat matahari baru akan menampakkan sinarnya.

“Itu adalah cerita klasik,” ucap Jorge Cruise, penulis buku 3-Hour diet On the Go. Dan untuk cerita klasik ini, Cruise telah menyiapkan langkah sederhana yang bisa kita mulai lakukan esok hari.

“Lakukanlah secara perlahan-lahan,” seperti naik turun tangga atau keliling komplek rumah dengan sepeda.

Langkah sederhana ini memang tidak serta merta membuat kita masuk dalam kategori pecinta olahraga.

Tapi setidaknya kita bisa bangun lebih awal dan menjadikan suatu aktivitas yang nyata.

“Jika ini sukses dilakukan, maka silahkan masuk ke level olahraga berikutnya.”

Exit mobile version