Site icon nuga.co

Alasan Ilmiah Anda Membenci Film Horor

Apakah Anda termasuk pembenci film horror?

Nah, jangan kecewa kalau betul Anda menjadi bagian dari orang-orang yang menyukai film horror.

Sebab ada alasan ilmiah yang perlu Anda ketahui kenapa ada orang yang tak senang dengan film yang mencengkeram  itu.

Keengganan menonton film horor bukan hanya pilihan pribadi.

Namun merupakankebutuhan psikologis.

Sejumlah orang ditakdirkan untuk bereaksi berbeda terhadap jenis film menakutkan tersebut.

Secara ilmiah, terdapat sejumlah beberapa penjelasan yang masuk akal.

Seperti dilansir Huffingtonpost, ada  alasan mengapa anda membenci film yang menakutkan menurut sejumlah penelitian:

Individu yang lebih banyak mencari sensasi mungkin tertarik pada film-film yang menyeramkan karena mereka menerjemahkan reaksi tubuh terhadap stres.

Hal ini diutarakan Margee Kerr, seorang sosiolog yang mempelajari ketakutan dan pengarang Scream: Chilling Adventures in the Science of Fear.

Dia menjelaskan, film yang merangsang rasa takut akan menendang denyut jantung seseorang ke puncak tertinggi dan membuat tubuh terasa perlu mengeluarkan energi.

“Beberapa mungkin membuat makna positif dari itu. Mereka merasa benar-benar hidup. Hampir seperti perasaan Anda setelah kelas yoga yang benar-benar hebat, atau sesuatu yang memusatkan semua perhatian ke dalam tubuh Anda,” kata Kerr.

“Namun bagi orang lain, mereka mungkin menafsirkannya hampir seperti serangan panik, di mana mereka merasa kehilangan kendali atas apa yang tubuh mereka lakukan,” ujarnya.

Orang yang sangat sensitif, dapat dengan mudah terstimulasi oleh lingkungan mereka dan juga cenderung lebih berempati daripada rata-rata orang.

Ini berarti mereka mungkin memiliki reaksi fsiiologis yang berbeda atau lebih intens terhadap film kekerasan atau seram.
Fun Scary’ adalah pengalaman yang mengejutkan, namun tidak berkontribusi pada rasa ketakutan yang sebenarnya.

Orang-orang yang memiliki pengalaman Fun Scary saat mereka masih muda, sudah memiliki konsep internal yang membingkai aktivitas menakutkan tertentu dengan cara yang menyenangkan.

“Jika orang tua mereka mengekspos mereka dengan jumlah ‘fun scary’ yang tepat saat masih anak-anak, membuat mereka tidak akan merasa takut.

Misalnya, tidak menakut-nakuti,  sebelum mereka mengerti apakah monster itu nyata, atau tidak memperkenalkan mereka dengan rollercoaster terlalu dini.

Hal ini akan sangat berdampak saat mereka dewasa apakah mereka akan menyukai film horor atau tidak,” ujar Kerr.

Film horor dinilai menyenangkan bagi beberapa orang, saat mereka berbagi dengan orang yang dicintai. “Ini bisa menjadi pengalaman ikatan sosial yang sangat indah,” kata Kerr.

“Kita tahu bahwa ikatan yang kita buat di bawah tekanan seringkali lebih intens, terutama dengan orang-orang yang telah memiliki hubungan positif dengan kita”

“ Jadi jika Anda pergi dengan teman Anda dan Anda melakukan sesuatu yang menyenangkan dan intens dan menakutkan, Anda akhirnya membentuk lebih banyak kenangan,” ujarnya.

Dengan kata lain, apakah orang suka menonton badut yang menyeramkan di layar lebar, semua bergantung pada banyak faktor yang sebagian besar berada di luar kendali mereka.

Exit mobile version