Site icon nuga.co

Yurike “Bom”

Masih ingat Yurike Prastika?

Wanita paruh baya yang jadi mami-nya Sule dalam “talk show”nya Net.TV. “

“Talk show,” yang siar, baik rekaman maupun “re-take,” menjelang malam. Setiap malam   Dulu-dulu. Memadukan antara komedi dan wawancara serius.

Ya. Yurike Prastika yang masih genit dengan nada bicara “:sunda”nya dan ternyata masih eksis.

Dulunya di tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan, Yurike, perempuan berdarah Cina campuran Filipina serta dibesarkan di Bandung itu adalah “bom sex” untuk film-film Indonesia.

Sebut saja, ‘Pembalasan Ratu Pantai Selatan.’ Yurike Prastika, kala itu benar-benar tampil “toples” dengan tubuh molek dan wajah Asia yang sipit dan mulus.

Kini, Yurike, yang memiliki seorang anak perempuan, Lauren Magdalena, masih tetap genit tapi tak “toples” lagi, walaupun masih meninggalkan kesan seksi.

Mendapat julukan sebagai bom seks pada zamannya, Yurike hanya bisa tertawa.
Lantas apa komentar anaknya ketika mengetahui ibunya pernah tampil vulgar di film?

“Pertama pas tahu nanya ke saya, “kok mama gitu?”. Tapi lama-lama ya udah lah, karna itu profesi saya,” ujar Yurike yang kini berusia empat puluh tujuh tahun kepada Gerry Haryanto dari “nuga” disela-sela pengambilan gambar acara “talk show” di Net TV.

“Dan anak saya bangga dengan saya yang sampai saat ini masih bisa bertahan, bisa eksis syuting,” lanjutnya.

Yurike mengungkapkan anaknya, Lauren Magdalena kini sudah dewasa dan telah bekerja. “Anakku sudah kerja sekarang,” ucapnya.

Meski sempat mendapat protes dari anaknya, Yurike tak pernah menyesal pernah mendapat julukan bom seks.

“Nggak apa-apa orang mengingat saya begitu. Yang penting gimana saya jalani proses itu sampai berubah,” tandasnya.

Yurike, selain tampil dalam acara komedi sinetron dan iklan, juga pernah menjadi model di kalender-kalender.

Dia banyak membintangi film Indonesia seperti “Kepuasan, Rawing 2, Jodoh Boleh Diatur.”
Semuanya dengan gaya seks.

Ia juga dikenal masyarakat lewat perannya sebagai Ceu Kokom dalam film peraih piala FSI “Fatimah.”
Dalam sinetron tersebut, Yurike meraih Piala Vidia FSI enam belas tahun lalu untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik untuk Komedi.

Di antara semua perannya itu, “Pembalasan Ratu Pantai Selatan”lah yang banyak dikenang. Di film itu ia banyak mempertontonkan tubuh seksinya, termasuk adegan panas.

Ia juga ikut dalam film komedi bersama Warkop DKI, Jodoh Boleh Diatur.

Dari aktingnya tersebut, Yurike mendapat julukan sebagai bintang bom seks Indonesia.

Untuk semuanya itu, Yurike Prastika tidak pernah merasa canggung.

Bahkan ia pernah terlibat akting untuk peran yang berbeda dengan keyakinannya.

Pada bulan Ramadan tahun lalu, perempuan kelahiran Bandung, 25 Juni 1968, ini bahkan terlibat dalam sinetron religi berjudul “Hanya Tuhan-lah yang Tahu” di Trans TV.

“Saya memainkan peran yang memakai jilbab pun pernah. Saya melihat, ini sebagai suatu pekerjaan, jadi saya tidak terlalu fanatik harus sesuai dengan keyakinan saya.”

“ Sudah sering banget main di sinetron religi yang islami, tapi sinetron religi di bulan Ramadan yang ini menjadi pertama bagi saya,” kata Yurike di Grand Indonesia, Jakarta.

Yurike mengaku tidak menemui kesulitan saat bermain di sinetron religi, karena tidak ada adegan yang mengharuskannya sholat atau beribadah layaknya penganut Islam.

Di sinetron tersebut, Yurike lagi-lagi memerankan tokoh antagonis, seperti kebanyakan peran yang dimainkan olehnya.

Kendati demikian, peran antagonis baginya tidak stereotipe melainkan bisa bermacam-macam.
Kali ini, kata Yurike, sebagai sosok jahat dalam tingkah yang dilakoninya, tetapi jahat dalam pola pikir.

“Ada peran yang antagonis yang jahat itu tingkahnya, di sini saya tidak, jadi antagonis juga macam-macam, tergantung dari karakternya.”

“Saya melihat, sebagai aktris, saya harus memerankan peran apa saja dengan maksimal, antagonis atau protagonis, tapi karakternya yang berbeda-beda. Justru saya harus memainkan peran saya dengan baik dan melepaskan sosok Yurike.”

“ Jadinya saya bisa menjadi siapa saja dan membuat orang melihat saya bukan sebagai figur Yurike,” tuturnya

Yurike Prastika sudah berakting sejak umur 18 tahun itu tetap cantik. Rahasianya, dia tak pernah keluar malam.

“Saya memilih untuk tidak keluar malam, menjaga kesehatan, no alkohol dan no ngerokok,” ungkap Yurike.

Terjun ke dunia film sejak usia remaja, bintang panas era delapan p[uluhan itu bisa dibilang sudah kenyang asam garam berakting. Menjadi artis senior, perempuan kelahiran Bandung itu sudah tak berminat mengeksplorasi akting lagi.

“Sekarang saya enggak mencari peran yang baru. Memanfaatkan yang ada saja. Seperti muka saya tetap cantik, jaga kesehatan, akting yang baik,” katanya.

laporan Gerry haryanto, wartawan “nuga’ di jakarta

Exit mobile version