Site icon nuga.co

Tesa Kaunang-Sandy Tumiwa Jadi Bercerai

Tesa Kaunang dan Sandy Tumiwa jadi bercerai setelah dalam sidang gugata yang diajukan Tesa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 25 Agustus 2014, keduanya sepakat untuk berpisah tanpa memberi kesan buruk dalam dalam kehidupan mereka.

Selain Tesa, Sandy juga yakin perpisahan sebagai awal hidup lebih baik.

Sandy memang menuntut Tessa bisa menjadi seorang ibu yang baik. Ia pun tidak mempermasalahkan hak asuh anak dalam perceraian mereka.

“Kita harmonis, bagaimana pun dia ibu dari anak-anak saya. Saya juga tuntut dia lebih baik, dia menjadi ibu baik bagi anak-anak. Ini awal dari kehidupan kita yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Berbagai isu pun ditepis Sandy. Menurutnya, keputusan untuk bercerai memang sudah dipikirkan matang-matang, ia juga membantah ada kekerasan dalam rumah tangga.

“Itu cuma isu saja, dalam materi gugatan pun tidak ada,” katanya.

Baik sandi maupun Tesa mengajak orang tua masing-masing menghadiri persidangan.

Sandy memang sengaja mengajak orangtuanya dalam sidang tersebut agar damai.

“Nervous baru pertama kali sidang, pas setelah mediasi lebih tenang, lebih sejuk, hakim sendiri kaget, pada lengkap semua. Kita kan pengin damai, kita dateng semua,” ungkap Sandy.

Tak hanya dari pihak Sandy, orangtua Tessa juga tampak hadir di persidangan. Menurutnya, perceraian itu memang harus berjalan secara baik-baik.

“Kita alami memang perihnya, tapi kita ingin damai. Tadi kita ngobrol dengan orangtua Tessa juga,” ujarnya.

Pengacara Sandy bahkan menilai sidang cerai tersebut terlihat romantis. Meski begitu, perkara tetap berlanjut karena mediasi keduanya gagal.

Sidang dimulai dengan mediasi antara keduanya, tapi gagal dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Meski keduanya sepakat bercerai, tapi sidang berjalan cukup romantis.

Tidak seperti sidang cerai pada umumnya, mereka justru sangat menghargai keinginan masing-masing. Masalah percekcokan pun hanya satu-satunya yang menghalangi keduanya tetap bersama.

“Tadi persidangan berjalan romantis, artinya tidak ada permasalahan. Mereka intinya adalah ingin cerai karena terjadi percekcokan terus menerus,” ungkap pengacara Sandy, Andriko Saputra.

Sebagai pihak tergugat, Sandy pun akan segera memberikan jawaban atas permohonan Tessa. Menurutnya, tak ada jalan untuk mereka kembali membina rumah tangga.

“Mediasi tak menemui jalan keluar, dalam artian kembali untuk menjadi suami-istri. Kita kembalikan ke hakim untuk melakukan litigasi terhadap rumah tangga mereka,” tuturnya.

Meski mediasi yang dilakukan gagal, namun Amalia Nurshanty selaku ibunda Sandy mengatakan dirinya tetap menganggap Tessa seperti anak sendiri.

“Mama akan menganggap Tessa anak sendiri. Dia ibu dari cucu mama. Bukan bekas mantu, mama anggap anak. Sama besan biasa, nggak ribut, rangkulan,” katanya.

Setali tiga uang dengan Amalia, Arthur Kaunang dan Julie Kaunang selaku orangtua Tessa hingga saat ini masih berkomonunikasi dengan baik dengan Sandy. Mereka mengatakan sampai kapan juga Sandy tetaplah bapak dari cucu yang dimilikinya saat ini.

“Sampai sekarang masih baik-baik saja komunikasi dengan Sandy. Ya bagaimana juga Sandy tetap ayah dari Tessa,” urai Julie Kaunang.

Meski mediasi yang dilakukan gagal, namun Amalia Nurshanty selaku ibunda Sandy mengatakan dirinya tetap menganggap Tessa seperti anak sendiri.

“Mama akan menganggap Tessa anak sendiri. Dia ibu dari cucu mama. Bukan bekas mantu, mama anggap anak. Sama besan biasa, nggak ribut, rangkulan,” katanya saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Setali tiga uang dengan Amalia, Arthur Kaunang dan Julie Kaunang selaku orangtua Tessa hingga saat ini masih berkomonunikasi dengan baik dengan Sandy. Mereka mengatakan sampai kapan juga Sandy tetaplah bapak dari cucu yang dimilikinya saat ini.

Exit mobile version