Site icon nuga.co

Lesty dan Aty Selayar Taruhan D’Academy

Lesty dan Aty “Selayar” akan menjadi petaruhan popularitas program musik dangdut “D”Academy” di Stasion “Indosiar” setelah Frans asal Palembang “jatuh” di persaingan tiga besar.

Baik Lesty yang asal Cianjur dan terkesan kalem, maupun Nur Aty, yang akrab di sapa Aty “Selayar,” menjadi “idola” dalam “D”Academy” untuk meningkat rating programnya. Program musik dangdut yang menghebohkan, dan menjadi trending topic dunia maya untuk beberapa kali itu yakin dengan Lesty dan Aty sebagai penmdongkrak rating mereka.

Lesty yang kalem dan nyaris terkesan pendiam, memiliki suara bagus dengan cengkok dangdut melayu yang sangat spesifik. Ia lolos ke “grand final” bersana Nur Aty.

Sementara itu, Aty “Selayar,” yang berbadan “bongsor” atau “big boob,” selain memiliki suara bagus juga punya talenta sebagai komedian. Ia bisa mengundang tawa terbahak pemirsa dan penonton dari panggung pertunjukan.

Aty terkesan lugu dan jauh dari sikap formal, mengundang simpati pemirsa karena “kampungan.” Ia jauh dari sikap formal dan akrab dengan tiga “host” “D”Academy,” Irvan Hakim, Ramzi dan Rina Nose.

Bahkan dengan Irvan Gunawan, piñata busana, Aty sering mendapat “hadiah” berupa busana yang ia bikinkan secara khusus. Beberapa kali Ivan menyatakan, menghadiahkan Atu busana rancangannya.

Kesan ini juga tampil di panggung berupa perhatian Ivan kepada Aty dalam bentuk kasih saying dan mengemong.

Persaingan ketat di malam Konser Final babak tiga besar di panggung D’Academy, Jumatmalam, pekan lalu, membuat salah satu finalis harus tersenggol.

Edfrans Angga atau Frans yang tampil habis-habisan dengan lagu “Zubaidah” dan bergaya rocker lewat tembang “Duit” tidak bisa menyelamatkannya.

Finalis asal Palembang itu tersenggol karena kalah bersaing dari dua finalis lainnya, Lesty dan Aty.
“Poling SMS tertinggi diperoleh oleh Lesti, dara Cianjur itu. Lesti masuk ke babak grand final.
Padahal pada pertengahan sempat mendapat SMS terendah,” ucap Irfan Hakim, pembawa acara D’Academy.

Menurut juri Inul Daratista, pada babak tiga besar keputusan siapa kontestan yang pantas masuk babak grand final minggu depan sepenuhnya diserahkan pada pemirsa.

“Juri sepakat, penilaian dari poling sms. Karena sudah tiga besar, kita melihat kemampuan kontestan sudah luar biasa,” terangnya.

Dengan tersenggolnya Frans di babak tiga besar, maka otomatis pria yang sering dibanjiri pujian oleh Iis Dahlia itu mendapat predikat juara tiga D’Academy musim pertama.

“Alhamdulillah, Frans mengucapkan terimakasih atas semua dukunganya. Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau Indosiar mengundang boleh kita bertemu lagi,” kata Frans di atas panggung.

Sebelum tersisih Frans berduet dengan penyanyi dangdut senior, Endang Kurnia membawakan lagu “Duit” yang menggetarkan. Semula, dewan juri kuatir kontestan asal Palembang itu berduet dengan Endang yang memiliki suara ngerock.

Namun, kecemasan juri sirna setelah menyaksikan langsung Frans dengan Endang yang membuat penonton ikut bergoyang menikmati lagu “Duit”.

Aty terbilang finalis D Academy yang kerap mendapat pujian dari juri. Dalam konser Final yang tayang beberapa hari lalu, Aty tampil penuh percaya diri dibalut dress hijau.

Sementara itu, Lesti yang membawakan lagu “Laksana Raja di Laut” dibanjiri pujian, duet bersama Yunita Ababil pada penampilan kedua membuat Lesti makin dipuji.

Beniqno Akuino terpukau dengan suara Lesti. Ia pun sependapat dengan Yunita Ababil yang mengakui kalau Lesti adalah aset dangdut Indonesia.

“Malam ini tampil lebih bagus. Benar kata Mbak Yunita, kamu itu aset dangdut,” ucap Beniqno.
Lesti yang masih berusia 15 tahun itu pun membanggakan Iis Dahlia. “Kamu sangat membanggakan saya. Saking kagumnya saya sampai salah ucap,” kata Iis.

Rita pun sepaham dengan juri yang lain. “Setiap malam kamu menunjukan kualitas yang bagus,” ungkapnya.

Exit mobile version