Site icon nuga.co

Lagu “Berondong Tua” Siti Badriah Terus “Cari Mangsa”

“Berondong Berondong Tua…Jelalatan cari mangsa..” Itulah sepenggal refrain lagu fenomenal “Berondong Tua” yang kini menjalar bak virus kemana-mana. Fenomena yang juga terjadi ketika “Alamat Palsu” dinyanyikan Ayu Ting Ting dua tahun lalu memaksa Tifatul Sembiring, Menkominfo, ikut mendendangnya dengan irama berpantun.

“Berondong Tua,” seperti pas dengan momentum ketika kasus koropsi marak yang melibatkan Irjen Polisi Joko Susilo dan Ahmad Fathanah. Kedua lelaki tua itu menyikat banyak wanita cantik ke dalam pelukannya dengan uang haram hasil korupsi. Persis seperti lirik “Berondong Tua.”

Dan banyak orang dengan santai mendendangkannya sambil membayangkan dua koruptor yang punya banyak koleksi istri dan wanita simpanan itu.

Jangan dulu punya konotoasi yang pas-pasan amat dengan dua tokoh korup itu. Lagu “Bertondong Tua” yang dipopulerkan Siti Badriah (21) memang enak di dendangkan dan cepat akrab di pendengarin bahkan refrainnya mirip dengan lagu “Nobody”-nya Wonder Girls, “Nobody Nobody but you…Nobody Nobody but you…”

Siti Badriah, sang pelantunnya, tak menampik dengan kemiripan lagu yang diciptakan oleh Endang Raes itu. “Ya, inspirasi dari mana saja sih ya,” katanya, Selasa 18 Juni 2013.

Dara kelahiran Bekasi, 11 November 1991 ini mengaku sering mendapatkan komentar negatif dari masyarakat karena kemiripan ini. “Banyak yang bilang jiplak ya, tapi Siti gak nanggepin gimana. Walaupun sama, berarti lagu itu bagus,” tukasnya.

Siti menuturkan, ia sama sekali tak terlibat dalam pembuatan lagu ini. “Aku dikasih lagu ini, terus gak komentar lagi. Aku baca liriknya lucu aja, kok berondong tua sih, gak berondong muda. Ya, gak apa-apa lah berondong tua lucu,” ujarnya.

Alunan lirik refrain dari “Nobody” memang mudah larut dipikiran pendengar awam. Wajar jika “Berondong Tua” mudah untuk menjadi hit. Tak hanya itu, lirik yang lucu khas dangdut turut berperan di sini.

Siti Badriah memang sedang laku-lakunya. Ia, kini, tidak lagi penyanyi kampung yang ditanggap dengan bayaran Rp 50 ribu sekali tampil. Siti sudah jadi seleb beneran dengan jadwal yang padat baik untuk off air maupun on air.

“Malam ini saja, jam satu nanti aku terbang ke Jambi nyanyi di acara pilkada,” kata gadis cantik ini menggambarkan betapa sibuknya seorang Siti setelah meledakkan single “Berondong Tua” sejak November 2012, namun baru terasa di 2013.

Penyanyi ini sudahi dikontrak oleh label Nagaswara. Ia mengaku punya banyak cerita tentang karir kepenyanyiannya yang dimulai sejak kelas 1 SD .”Sudah sering mendengarkan musik yang dimainkan ayah,” katanya.

Ayahnya Muhammad Husni i memang punya grup musik orkes dangdut yang sudah banyak keliling kampung mengisi acara-acara kawinan hingga selametan khitanan. Sebagai mata pencaharian keluarga, karir dangdut kelas kampung pernah dijalani Siti mulai kelas 6 SD hingga SMP. Ia ikut bersama sang ayah dengan orkes dangdutnya.

Siti mengaku awalnya tak begitu suka dengan dangdut, ia pelan-pelan “teracuni” oleh sang ayah yang selalu memainkan lagu dangdut.

“Aku sukanya lagu pop sama rock,” kata dara yang pernah jadi vokalis band rock saat SMP ini. Kebutuhan ekonomi keluarga yang mendesak, membuatnya rela untuk jadi penyanyi dangdut yang tak pernah sepi rezeki.

Walau sudah menjadi danduters, Siti sesekali jadi vokalis band melantunkan lagu-lagu rock. “Kalau lagu rock sebagai hobi. Tapi di dangdut untuk cari uang,” ujarnya.

Siti yang sekilas wajahnya mirip Della Puspita ini sempat juga tertipu oleh produser yang menawarkan pembuatan album hingga ratusan juta. Padahal, orangtua Siti mendapatkan uang untuk modal karir ananknya dengan menjual sawah milik keluarga.

“Saya sempat trauma sejak itu. Saya sempat gak mau lagi masuk industri. Tapi, ayah juga yang mendorong saya untuk maju terus,” cerita dia.

Akhirnya, pemilik berat badan 49 kg ini pun mendapat lagu dari pencipta lagu Endang Raes berjudul “Berondong Tua”, lagu yang sebelumnya tak disangka melejitkan nama Siti Badriah.

“Saya bersyukur walaupun pernah ditipu, sekarang akhirnya bisa terbayar dengan berkali-kali lipat,” ungkapnya.

Terang saja Siti bangga dengan karirnya sekarang. Sekali tampil, ia dibayar R p40 juta untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya. Namun, untuk tampil di daerah, panitia harus merogoh kocek hingga Rp 60 juta rupiah.

Exit mobile version