Site icon nuga.co

Wenger Pergi Tanpa Gelar untuk Arsenal

Tak ada salam kegembiraan untuk  Arsene Wenger  ketika harus meninggalkan Arsenal musim ini.

Sebuah kekalahan dari Atletico Madrid di leg kedua Liga Europa akan tercatat sebagai “hari” terakhir sang pelatih di klub yang dua puluh dua tahun diasuhnya itu.

Ya, Wenger pergi tanpa meninggal;kan gelar di ujung pengabdiannya di Emirates.

Ya juga, sebagai kenangan kala  Wenger memoles Arsenal jadi tim musuh

Invincibles Arsenal ternyata adalah puncak gunung yang telah didaki oleh Wenger.

Seperti kata pepatah, hanya ada satu jalan yang tersisa di puncak, yaitu turun ke bawah.

Arsenal dan Wenger kemudian menjalani musim-musim berikutnya dengan penurunan.

Munculnya sosok-sosok baru seperti Jose Mourinho membuat Wenger tersingkir dari rival utama Ferguson.

Selama di Emirates Wenger memang sukses memenangkan tiga gelar Piala FA , namun hal itu tetap membuat kegagalan Wenger di Liga Inggris tak termaafkan.

Status peringkat keempat yang kerap jadi bahan ledekan untuk Wenger dan Arsenal bahkan kian sulit didapat.

Dalam dua musim terakhir, Arsenal sudah tak mampu mencapai zona yang biasanya jadi batas minimal prestasi mereka.

Sebuah salam perpisahan pada sosok manajer yang telah menghadirkan berbagai kenangan untuk Wenger, baik kenangan manis maupun pahit dalam puluhan pertandingan yang telah dilakukan.

Namun begitu, sang manajer harus pergi  dengan kesedihan   karena meninggalkan Arsenal dengan status tanpa gelar setelah kalah dari Atletico Madrid di semifinal Liga Europa.

Dalam leg kedua semifinal Liga Europa di Stadion Wanda Metropolitano,Jumat dinihari WIB, Arsenal kalah dari Atletico berkat gol Diego Costa

Kekalahan itu membuat Wenger harus melakoni musim terakhir bersama The Gunners tanpa gelar.

Setelah gagal menjuarai Liga Inggris musim ini, Arsenal kalah di final Piala Liga dari Manchester City, lalu tersingkir di babak ketiga Piala FA.

“Sangat sedih. Saya sangat sedih malam ini. Pertandingan bisa sangat kejam, kadang-kadang sangat baik, tetapi penderitaan malam ini sangat berat,” kata Wenger seperti dikutip dari situs resmi Liga Europa.

“Saya sangat sedih, juga frustrasi. Ketika Anda tersingkir dari kompetisi setelah 180 menit bermain seperti yang kami lakukan itu sulit diterima. Kini klub memiliki waktu untuk memikirkan apa yang harus dilakukan untuk musim depan,” Wenger menambahkan.

Meski gagal menjuarai Liga Europa, manajer asal Perancis itu memprediksi Atletico Madrid agar bisa menjuarai turnamen ini.

Di babak final Liga Europa, Los Rojiblancos akan menghadapi Olympique Marseille di Stadion Parc Olympique Lyonnais, 16 Mei mendatang.

“Selamat kepada Atletico, dan saya pikir mereka akan memenangkan kompetisi. Kami kehilangan sesuatu di sepertiga akhir lapangan. Jika Anda melihat jumlah peluang yang kami buat di dua laga, kami bisa frustrasi,” ucap Wenger.

“Pertandingan seharusnya berakhir di leg pertama, dan kemudian di babak pertama malam ini kami memiliki banyak peluang. Atletico tim yang bertahan dengan baik. Godin menyelamatkan lima atau enam gol dari umpan silang,” Wenger melanjutkan.

“Kami ingin melakukannya untuk Wenger, dia memiliki karier yang luar biasa. Kami ingin mencoba yang terbaik untuk menyelesaikan di posisi atas dan itu menambah kekecewaan bagi kami,” Bellerin menuturkan.

 

Exit mobile version