Site icon nuga.co

Van Gaal Formasi “Aneh”

Louis van Gaal berhasil menggoda media di Inggris untuk menempatkan dirinya sebagai pelatih jenius dan kreatif lewat “revolusi” formasi pemain yang ia sajikan di berbagai laga Premier League.

Pengamat dan analis sepakbola, terutama “gang” Sky Sport, untuk menyebut pengamat yang berkumpul di media milik Ruport Murdoch itu, sempat tercengang dengan kreatifitasnya memainkan dua pola berbeda ketika memenangkan laga tandang melawan Queens Park Rangers.

Sempat menuai sorakan dari beberapa sektor stadion Loftus Road saat bermain melawan Queens Park Rangers karena memakai formasi tak lazim, Louis Van Gaal justru tetap teguh dan akan terus menggunakan pola tiga-lim-dua untuk Manchester United.

United mengakhiri catatan tiga laga tanpa kemenangan dengan mempermalukan QPR dua gol tanpa balas di kandangnya sendiri. Gol-gol dari Marouane Fellaini dan James Wilson memastikan Setan Merah tetap berada di zona Liga Champions.

Meski menang, United terlihat bermain kurang meyakinkan dan sejumlah fans di Loftus Road meneriakkan “four-two-four”, usai Van Gaal mengubah formasi timnya dengan tiga-lima-dua.

Perihal perjudian yang dilakukannya, Van Gaal merasa telah berhasil membuat United lebih tajam dengan bukti papan skor yang menunjukkan satu gol setelah jeda istirahat. Kendati demikian, ia mengaku lini pertahanan sejatinya lebih kokoh dengan empat pemain belakang.

“Saya tahu dengan baik jika kami bermain dengan empat gelandang dengan pola berlian, kami menciptakan lebih banyak peluang. Tapi keseimbangan tim lebih lemah, dan Anda melihat karena kami menghasilkan lebih banyak kesempatan,” kata Van Gaal, seperti dilansir Goal, Senin, 19 Januari 2015.

“Tapi dengan sistem yang lain saat kami melawan Tottenham Hotspur, mungkin Anda ingat di babak pertama kami menciptakan enam atau tujuh peluang lebih banyak ketimbang melawan QPR, dan kami tidak mencetak gol. Jadi itu yang menjadi pertanyaan, apa Anda cukup efektif?” lanjutnya.

Dampak dari perubahaan pola permainan MU ini adalah terjadinya surplus pemain di beberapa area, termasuk lini depan dan lini tengah.

Bursa transfer musim dingin kali ini bukan tak mungkin dimanfaatkan manajemen United untuk cuci gudang dengan melepas pemain-pemain yang kurang berkontribusi.

Beberapa pemain yang akan dilepas oleh United bahkan punya nama besar di sepakbola dunia. Radamel Falcao salah satu pemain bintang yang berpotensi dipulangkan ke AS Monaco dari masa pinjaman, yang sesungguhnya baru selesai akhir musim ini.

Sepanjang musim ini, Falcao telah tampil sebanyak dua belas kali bersama United di ajang Premier League dan mencetak tiga gol. Manajer United, Louis van Gaal, tampaknya tidak cukup puas dengan performa tersebut sehingga berniat mengembalikan Falcao ke Monaco.

Terakhir, nama striker internasional Kolombia ini dicoret dari skuad kala United menjamu Southampton akhir pekan lalu dalam laga lanjutan Premier League. Van Gaal sendiri menjelaskan bahwa keputusan mencoret Falcao karena alasan taktis.

Pelatih asal Belanda tersebut malah lebih senang memberika kesempatan kepada penyerang belia United, James Wilson. Sinyal kepergian Falcao dari Teater Impian pun menguat, meski mantan pemain Atletico Madrid ini mengaku betah tinggal di Kota Manchester.

Selain Falcao, nama Adnan Januzaj kemungkinan juga akan dilepas oleh Setan Merah. Namun, United hanya akan melepas winger muda asal Belgia itu dengan status pinjaman ke klub lain pada bursa transfer musim dingin kali ini.

Musim lalu, Januzaj boleh saja jadi kesayangan manajer David Moyes untuk terus diturunkan. Sayangnya, musim ini Van Gaal tak banyak percaya pada kemampuan pemain berusia sembilan belas tahun itu untuk bersaing dengan Angel Di Maria, Antonio Valencia, Juan Mata, atau Ashley Young.

Anderson, yang musim lalu dipinjamkan ke Fiorentina selama setengah musim juga tampaknya tak mendapat tempat di tim asuhan Louis van Gaal. Sejauh musim ini, gelandang asal Brasil tersebut baru sekali tampil di ajang Premier League.

Mendapat cap sebagai bomber mematikan dan memiliki produktivitas gol yang bagus, ekspektasi tinggi berada di pundak Falcao sejak kedatangannya di Old Trafford. Sayang, hubungannya dengan Van Gaal tengah memburuk belakangan ini.

Kurangnya kesempatan untuk Falcao sejak menit pertama juga dianggap sebagai kebijakan Van Gaal, yang merasa gaya bermain mantan pemain FC Porto itu tak cocok dengan skemanya. Situasi yang menimpa pemain berjuluk El Tigre mengundang keprihatinan legenda sepakbola Kolombia, Faustino Asprilla.

“Saya rasa hubungan mereka telah rusak. Falcao mengerti bila pelatih sudah tidak lagi menginginkannya. Sangat menyedihkan melihat bagaimana Van Gaal memperlakukan Falcao. Masalahnya bukan dari Falcao, tetapi pelatih, “ kata Asprilla, seperti dilansir IB Times.

Mantan pemain Newcastle United itu menilai Falcao akan segera meninggalkan Old Trafford, bila terus diperlakukan buruk oleh Van Gaal. Asprilla sendiri bingung dengan apa yang dilakukan oleh Van Gaal kepada Setan Merah.

“Apabila Van Gaal terus memperlakukannya seperti ini, dia pasti akan pergi. Dia bermain dan mencetak gol. Namun, semua ini tentang memberinya kepercayaan. Setelah bermain dengan baik dalam beberapa permainan, ia tiba-tiba saja tidak dimainkan,” ujarnya.

“Saya tidak tahu apa yang Van Gaal coba lakukan di United. Saya pikir Falcao dan fans juga sama-sama bingung. Ia melakukan banyak perubahan tanpa alasan,” sambungnya.

Masa depan Januzaj bersama United juga mulai dipertanyakan mengingat dia butuh banyak jam terbang di tim utama demi mengasah kemampuannya. Bila dia terus berada di United, kesempatan itu bakal sulit dia dapat.

Ferguson dan Moyes sebelumnya sudah memberikan kepercayaan bagi talenta muda ini. Namun, tidak dengan Van Gaal yang sudah mulai kesal dengan Januzaj karena tidak berkembang sesuai harapan.

Namun, MU tidak ingin melepas Januzaj begitu saja. “Setan Merah” tidak ingin menyesal seperti saat melepas Paul Pogba ke Juventus. Saat ini, Januzaj tengah diincar Paris Saint-Germain, Real Madrid, Barcelona, dan Bayern Munich.

Di bawah mistar gawang, United baru kedatangan eks kiper Barcelona, Victor Valdes. Fakta ini membuat Setan Merah memiliki pilihan yang bagus di bawah mistar gawang, sehingga tak perlu khawatir bila David De Gea mesti absen.

Sayangnya, lini belakang United masih menjadi sorotan kendati awal musim ini telah mendatangkan Marcos Rojo, Luke Shaw, dan Daley Blind. Badai cedera di lini belakang United membuat mereka harus menurunkan sejumlah pemain belia seperti Patrick McNair dan Tyler Blackett.

Penampilan Phil Jones, Chris Smalling, dan Rafael da Silva yang tak kunjung matang, serta Jonny Evans yang krap dirundung cedera. Van Gaal jelas butuh pemain baru di area pertahanan, bukan hanya untuk sekadar menambal, tapi juga mampu diandalkan setiap pekan.

Opsi memulangkan kembali Nemanja Vidic dari Inter Milan sempat muncul di sejumlah media. Namun, tampaknya keinginan itu harus dikubur karena sejak Roberto Mancini kembali menangani Inter, Vidic menjadi pilihan utama.

Bek tengan Paris Saint-Germain, Marquinhos, dikabarkan tengah menjadi target buruan Setan Merah untuk didatangkan ke Old Trafford. Bek kokoh Borussia Dortmund, Mats Hummels juga terus didekati oleh manajemen United.

Bila dua pemain itu gagal didapatkan, Seamus Coleman dari Everton bisa jadi pilihan lagi bagi United. Atau salah satu dari dua bek Atletico Madrid, Diego Godin dan Joao Miranda, mungkin bisa digoda untuk merapat ke Teater Impian.

Exit mobile version