Site icon nuga.co

Trofi Spesial Untuk City di Wembley

“Kucing Hitam,” Sunderland, itu di”bunuh” Manchester “Biru Langit,” di Minggu malam WIB, 02 Maret 2014, pada laga menegangkan, final Piala Liga Inggris, di Wembley Stadion dan memberi trofi spesial bagi “The Citizen.”

Inilah trofi pembuka, di musim laga penuh intrik, antar klub liga Inggris bagi Manchester City, yang sekaligus penanda “impresifitas” dari tampilan mereka di berbagai ajang kompetisi FA.

City masih mengejar dua trofi lainnya di Liga Inggris, Piala FA dan Premier League, dan sedang membangun asa di Champions League,usai ditaklukkan Barcelona di Etihad pada babak “knockout” leg pertama perdelapan final.

City akan tandang ke Nou Camp pertengahan Maret ini, untuk membalas kekalahan dua gol tanpa balas di kandangnya, Etihad Stadium, dua pekan lalu, dari Barca, yang digambarkan oleh para analis sebagai sebuah kemustahilan.

Di Piala FA City sudah sampai di babak perempat final. Sedangkan di Premier League, walaupun berada di posisi empat klasemen, City masih bisa mengudeta Chelsea karena menyisakan dua laga, dan akan menggeser Arsenal untuk menggantikan kedudukannya.

Jarak angka City dengan Chelsea terpaut tiga angka. Dan dengan Arsenal dua angka. Bukasn mustahil City akan mampu memangkas angka ini untuk menempati urutan teratas Premier League.

Di Wembley, Minggu malam WIB, Manchester City sukses meraih trofi pertama musim ini dengan menjuarai Piala Liga Inggris. Pelatih Manuel Pellegrini menyebutkan kemenangan di Wembley itu sebagai hasil spesial.

City menjadi menjuarai Piala Liga Inggris, yang dikenal dengan nama “Capital One Cup,” setelah memetik kemenangan tiga berbanding satu atas Sunderland.

Meski menang dengan selisih dua gol, City sempat dibikin kesulitan. Mereka dibayang-bayangi kekalahan dari Wigan Athletic di final Piala FA musim lalu.

City di awal babak pertama sempat kecolongan saat pemain belakangnya kalah berduel dengan Fabio Borini, yang membuat City sebab ketinggalan satu gol. Hingga babak pertama usai.

City yang tak ingin gagal lagi di Wembley, bangkit di babak kedua. Mereka mencetak tiga gol lewat Yaya Toure, Samir Nasri, dan juga Jesus Navas.

Dan Pellegrini, pelatih asal Cile, dan musim lalau melatih klub La Liga, Malaga FC,s menyebut trofi Piala Liga Inggris itu sebagai sebuah pencapaian yang istimewa.

“Ini merupakan stadion terbaik buat saya. Ini merupakan stadion terbaik di Eropa, bahkan di dunia saat datang untuk bermain sepakbola dan mengangkat piala di sini merupakan suatu hal yang spesial,” kata Pellgerini di “SkyTV.”

Trofi pertama City musim ini membuat City semakin termotivasi untuk meraih gelar lainnya di musim ini.

“Ini merupakan trofi pertama. Saya pikir kami harus lebih lapar, tapi tak lebih dari itu. Kami meraih suatu hal yang hebat buat klub dan kami harus terus melangkah,” kata Pellegrini.

Pellegrini mengingatkan pemainnya untuk tidal puas dengan sukses yang baru saja didapat karena mereka punya kesempatan memenangi gelar-gelar lain.

“Kami adalah satu-satunya klub yang punya kesempatan untuk mencoba memenangi semua kompetisi dan itu memberi kami banyak kepercayaan diri. Kami menginginkan trofi ini, tapi saya pikir semua orang akan berpikir kalau ini saja tidak cukup. Saya tidak berpikir kalau para pemain top di klub besar, Anda akan puas dengan hanya satu trofi,” sahut Pellegrini seperti dikutip dari situs resmi FIFA.

“Kami tahu itu akan sulit, tapi kami akan mencobanya,” lanjut pria yang sempat melatih Malaga dan Real Madrid itu.

Dalam laga melawan Sunderland di final Piala Liga Inggris itu, Manchester City tidak mudah menggapai kemenangan. Mereka kalah satu gol di babak awal dan sempat menggetarkan nyali pemain klub Etihad itu.

Namun gol Yaya Toure di babak kedua, yang disebut oleh Kapten ‘Si Kucing Hitam’ John O’Shea sebagai gol spektakuler. Mendapatkan umpan dari Pablo Zabaleta, sepakan melengkung Toure dari luar kotak penalti mengarah ke pojok kiri atas gawang tak mampu dijangkau Vito Mannone.

Gol ini diakui O’Shea memberikan pukulan untuk timnya. Terbukti ketika hanya semenit berselang mereka kembali kebobolan lewat Samir Nasri. Gol Jesus Navas kemudian jadi penegas kemenangan City di akhir-akhir pertandingan.

“Kami sangat kecewa. Kami memulai pertandingan dengan tepat seperti yang kami inginkan. Kami hebat dalam melakukan serangan balik, mencetak sebuah gol fantastis,” kata O’Shea kepada Sky Sports dikutip sportsmole.

“Lalu mereka mencetak sebuah gol luar biasa untuk menyeimbangkan skor. Yaya Toure memasukkan bola ke sudut atas dari jarak dua puluh tujuh meter dan kami kehilangan sedikit organisasi permainan untuk beberapa saat. Dan itu membuat kami kebobolan gol kedua,” tandasnya.

Exit mobile version