Site icon nuga.co

Tiga “Kasus” Heboh Laga PSG Lawan Chelsea

Laga “panas” leg pertama babak “knock-out” Liga Champions, antara Paris Saint-Germain melawan Chelsea di Parc des Princes, Paris, Rabu dinihari, 18 Februari 2015, ditandai dengan tiga kasus heboh yang meramaikan perdebatan pengamat usai keduanya bermain imbang satu gol berbanding satu.

Kasus pertama, yang bisa menggelikan tapi culas, menyangkut aksi iseng David Luiz, gelandang PSG, yang menggeser letak bola yang posisikan wasit sebelum Zlatan Ibrahimovic melakukan tendangan bebas.

Kasus kedua, ini amat memalukan, adalah aksi dari suporter Chelsea yang berbuat onar dengan melantunkan lagu rasial, merusak kafe dan memaksakan ratusan dari mereka untuk bisa masuk ke Stadion Parc des Princes walaupun laga sudah berlangsung sepuluh menit.

Untuk kasus ketiga adalah kritik atas penampilan David Luiz, bekas gelandang Chelsea, yang bermain bersama Paris Saint-Germain, tapi tidak ada istimewanya sepanjang laga.

David Luiz, sebagaimana di tulis “Mirror,” berbuat curang lewat keisengannya mengubah posisi bola yang diletakkan wasit Cuneyt Cakir Sebelum Zlatan Ibrahimovic mengambil tendangan bebas.

Aksi iseng Luiz terjadi kala PSG mendapatkan tendangan bebas di sisi kanan, tidak jauh dari kotak penalti dan gawang Chelsea.

Wasit Cakir sudah memberikan tanda tempat bola harus diletakkan dengan menggunakan vanishing spray. Namun, Luiz merasa posisi bola yang ditentukan tidak menguntungkan timnya.

Posisi bola yang ditentukan Cakir sedikit menjauh dari sisi gawang sehingga sudut untuk mengambil tendangan pun tidak enak.

Ketika Cakir sibuk mengatur pagar betis dan tidak melihat, Luiz pun memutuskan untuk membuat pilihan sendiri. Dia menghapus tanda yang sudah dibuat Cakir dan meminta Ibra untuk bergeser sedikit ke kiri.

Dengan demikian, bola menjadi lebih dekat dengan sisi gawang. Sudut untuk mengambil tendangan pun menjadi lebih enak.

Lalu, bagaimana hasilnya? Tendangan Ibra memang melesat keras melewati pagar betis. Namun, tendangannya masih melambung

Luiz memang terkenal iseng.

Ketika masih memperkuat Chelsea, dia pernah berlagak mendengarkan instruksi manajer Tottenham Hotspur ketika itu, Andre Villas-Boas. Padahal, saat itu Villas-Boas sedang memberikan instruksi kepada Lewis Holtby.

Dalam kasus keisengan Luiz ini memang tidak menjadi polemik panjang.

Namun begitu keonaran supporter Chelsea yang bertindak rasis pada laga leg pertama enam belas besar Liga Champions di Paris, mendatang kecaman terhadap Chelsea yang menyebabkan klub Stamford Bridge itu rikuh dan minta pendukungnya mendapat hukuman pidana.

Jelang pertandingan yang berlangsung di Stadion Parc des Princes, Paris, beberapa suporter Chelsea berbuat ulah di kereta bawah tanah. Mereka mengusir penumpang berkulit hitam saat hendak memasuki kereta.

Bahkan, suporter The Blues melantunkan lagu yang menegaskan tindakan rasial yang mereka lakukan. “Kami rasis, kami rasis, dan kami senang seperti itu adanya,” ujar para pemuda tersebut dengan nada riang.

Sejumlah pendukung Chelsea lainnya juga sempat berbuat onar di depan sebuah kafe yang terletak di pusat kota Paris. Pihak kepolisian Prancis, bahkan sampai harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh tersebut.

Tak hanya sampai di situ, insiden berlanjut ke depan pintu masuk stadion ketika ratusan pendukung Chelsea memaksa masuk, meski laga sudah berjalan sepuluh menit. Alhasil, suporter pun harus berurusan dengan pihak keamanan.

Chelsea melihat tingkah laku sebagian pendukungnya itu tidak bisa menerimanya. Pihak klub asal London ini pun mendukung tindakan hukum kepada pelaku, dan akan memberikan hukuman larangan ke stadion.

“Tindakan seperti itu menjijikkan dan tidak memiliki tempat di sepakbola atau masyarakat,” bunyi pernyataan Chelsea, yang dikutip Guardian, Rabu 18 Februari 2015.

“Kami akan mendukung setiap tindakan pidana terhadap mereka yang terlibat, dan harus bukti menunjuk ke keterlibatan pemegang tiket musiman Chelsea atau anggota klub akan mengambil tindakan yang mungkin terkuat terhadap mereka, termasuk perintah melarang datang ke stadion, ” rilis dari pernyataan tersebut.

Chelsea juga berpotensi mendapat hukuman dari UEFA bila terbukti benar suporternya melakukan tindakan rasis. Diketahui, UEFA tengah gencar mengkampanyekan anti rasis di sepakbola.

Kabar tidak mengenakkan juga menghampiri David Luiz ketika mantan kapten dan gelandang Liverpool, Jamie Redknapp, mengritik performanya di laga Paris Saint-Germain vs Chelsea.

Luiz disebut Redknapp tidak tampil semewah harganya.

Luiz memang dibeli mahal dari Chelsea. Untuk mendapatkan bek asal Brasil tersebut, PSG harus mengeluarkan uang sebesar lima puluh juta poundsterling. Namun, Luiz dinilai Redknapp tidak tampil apik ketika bermain melawan mantan timnya di Parc des Princes, Rabu, 18 Februari 2015, dinihari WIB.

Redknapp menilai, Luiz cukup bagus ketika naik membantu serangan. Namun, ketika bertahan, bek berusia dua puluh tujuh tahun tersebut kerap kehilangan fokus.

“Beberapa operan ke depan yang dilakukan Luiz mirip dengan Hoddle. Tapi, untuk urusan bertahan, dia mengecewakan timnya sendiri,” ujar Redknapp di Daily Mail.

“Lihat bagaimana dia kecolongan Branislav Ivanovic pada proses terjadinya gol Chelsea.”

Pada proses terciptanya gol tersebut, Luiz memang sedang mengawal Ivanovic di dalam kotak penalti. Namun, Luiz gagal menghalau bola yang melambung ke arahnya sehingga bola pun disambar oleh Ivanovic yang berada di belakangnya.

Lebih lanjut lagi, Redknapp menilai bahwa Chelsea sudah cukup cerdas menjual Luiz dengan harga mahal. Sebab, dengan uang tersebut mereka jadi bisa membeli Diego Costa dan Cesc Fabregas yang tampil impresif musim ini.

“Siapa pun yang memrakarsai proses transfer David Luiz untuk 50 juta poundsterling layak mendapatkan gelar bangsawan. Uang itu membuat mereka bisa membeli Diego Costa dan Cesc Fabregas, membuat mereka bisa memperbaiki tim,” kata Redknapp.

Baru-baru ini, Luiz mengaku tidak terpengaruh dengan harga mahalnya. Menurutnya, wajar pemain-pemain sepakbola dihargai mahal.

“Sepakbola itu bisnis. Anda butuh hal-hal seperti ini. Memang bukan urusan saya berbicara soal harga. Saya hanya harus tampil oke di atas lapangan dan melakukan tugas saya di klub ini,” ujar Luiz.

Exit mobile version