Site icon nuga.co

Teka Teki “Super Mario” ke Gli Azzuri

Teka-teki kembalinya Mario Balotelli ke Gli Azzuri masih mengambang di langit perdebatan antara yang setuju dan tidak, bersamaan dengan makin cemerlangnya si “super mario” bersama klub barunya Nice di Ligue1.

Balotelli sendiri tak membantah adanya kerinduan untuk kembali membela Timnas Italia, yang sudah hampir dua tahun silam tak lagi dibelanya.

Terusirnya pemain bengal yang sering bikin ulah itu akibat anjloknya performanya sehingg jadi alasan utama  tak lagi jadi pilihan di lini depan Gli Azzurri.

Balotelli sudah dua tahun tak masuk Timnas Italia, setelah kali terakhir di Piala Dunia 2014 lalu.

Kini, mantan striker Inter Milan, AC Milan, dan Manchester City, berpeluang besar melakukan comeback seiring penampilannya yang mulai membaik.

Pasca bergabung bersama klub Prancis, OGC Nice, Balotelli tampil impresif.

Berkat perannya, Nice saat ini mampu memuncaki klasemen Ligue 1, mengungguli dua raksasa Prancis, AS Monaco dan Paris Saint-Germain.

Tak hanya itu, catatan statistiknya bersama Nice juga mengesankan. Balotelli sudah mampu mencetak enam gol dalam lima penampilannya di semua ajang.

Meski demikian, Balotelli belum menarik hati pelatih Gli Azzurri saat ini, Giampiero Ventura.

Ventura memang tak memanggilnya untuk melakoni dua laga di kualifikasi Piala Dunia 2018.

Balotelli sendiri tak kecewa dengan keputusan Ventura.

Ia  juga sadar, penampilannya yang menurun jadi faktor utama ia terlempar dari skuat utama Italia.

“Untuk beberapa saat sayta memang sangat merindukannya. Itu sangat layak. Saya berharap untuk kembali mengenakan kostum biru segera, tapi saat saya dalam penampilan terbaik,” ujar Balotelli dikutip Football Italia, Selasa, 04 Oktober 2016

“Bagi saya, lebih baik untuk melewatkan pertandingan kualifikas Piala Dunia Saya ingin berada di sana saat berada dalam kondisi terbaik yang saya punya,” ujarnya.

Balotelli mulai masuk dalam Timnas Italia senior sejak enam  tahun  silam. Tiga belas gol telah ia sumbangkan dalam tiga puluh tiga penampilannya. Balotelli juga ikut membawa Italia menembus partai puncak Piala Eropa  lalu.

Memang, performa impresif Balotelli di Ligue 1 menghadirkan harapan pemain yang terkenal dengan watak bengal ini punya peluang kembali memperkuat Tim Nasional Italia.

Pelatih Italia, Giampiero Ventura pun sempat memberi “anggukan kepala”.

Namun, tetap ada persyaratan yang harus dipenuhi Balo, sapaan Balotelli.

Dan  Ventura sendiri telah  mencoret nama Balotelli dalam dua puluh enam nama terakhir yang disiapkannya untuk menghadapi Spanyol dan Makedonia di Kualifikasi Piala Dunia.

Padahal Ventura telah memberikan panggilan untuknya.

“Kemampuannya sebagai pemain tak perlu diragukan lagi. Pemanggilan pra-seleksi bukan lah penentu keputusan pemanggilan akhir pemain,” ujar Vantura kepada Soccerway.

“Pemanggilan dini untuknya datang setelah dia mencetak gol. Yang dia butuhkan saat ini untuk bisa memperkuat Italia adalah konsistensi dan sadar kewajiban seorang pemain sepakbola adalah bermain, baik di Italia atau luar negeri,” ujarnya.

Sebelum diberitakan akan bergabung ke Gli Azzuri,  Balotelli, nampaknya bisa bernafas lega.

Wasit yang mengusirnya dalam laga OGC Nice kontra Lorient, Olivier Thual, mengakui kesalahannya mengeluarkan kartu merah bagi Balotelli.

Thual mengusir Balotelli empat menit setelah penyerang Nice ini mencetak gol kemenangan bagi timnya, dalam laga kontra Lorient akhir pekan lalu.

Balotelli sebelumnya mendapat kartu kuning lantaran melakukan selebrasi dengan melepas kostumnya. Hanya beberapa menit berselang, Thual mengusir Balotelli lantaran dianggap melakukan aksi tak sportif.

Terkait hal ini, Thual kembali menyaksikan ulang laga tersebut. Akhirnya, Thual mengakui kesalahannya yang terburu-buru dalam memberi kartu kuning kedua buat Balotelli.

Menurut Direktur Teknis Wasit Ligue 1, Pascal Garibian, Thual telah mengakui kesalahannya. Garibian juga mengatakan jika Thual siap memberikan keterangan kepada Komite Disiplin.

Pengakuan Thual bisa membuat Balotelli lolos dari hukuman, dan akan kembali bermain dalam laga kontra Olympique Lyon tanggal 14 Oktober 2016 mendatang.

“Olivier Thual telah menyaksikan rekaman  ulang pertandingan. Tentu saja, dia sepakat bahwa dua kartu kuning terlalu cepat dikeluarkannya dan seharusnya ia tidak memberikan itu. Wasit ini telah bersedia mengatakannya kepada komite disiplin,” ujar Pascal Garibian dilansir L’Equipe.

“Nantinya catatan akan disampaikan kepada mereka, sebagai bahan penilaian untuk tindakan yang lebih lanjut diperlukan,” katanya.

Dalam beberapa musim terakhir nama Mario Balotelli seolah tenggelam.

Super Mario gagal menunjukkan kinerja maksimal bersama Liverpool dan juga AC Milan.

Hanya tiga gol dari dua puluh tiga laga.

Itulah prestasi Balotelli bersama Milan musim lalu. Rossoneri pun memutuskan memulangkan striker keturunan Ghana ini ke Liverpool.

Ternyata, sama seperti Milan, Liverpool pun ogah menggunakan jasa Balotelli. Sering berbuat onar dan sudah habis. Mungkin itulah anggapan manajer The Reds, Juergen Klopp saat membuang Balotelli.

Nasib Balotelli pun tak jelas sampai detik-detik akhir bursa transfer.

Sempat dikaitkan dengan Sassuolo, Everton, hingga Palermo, justru klub Ligue 1 Prancis, Nice yang “beruntung” mendapatkan pemain internasional Italia ini.

Balotelli bergabung dengan Nice dengan status bebas transfer. Banyak yang menyangsikan Balotelli bisa bangkit di Nice.

Sebab, mereka bukanlah klub bertabur bintang seperti Paris Saint-Germain. Atau klub yang memiliki tradisi di Prancis seperti Olympique Marseille dan Olympique Lyon.

Balotelli menjawab semua kritikan dengan tampil impresif di laga debut

Exit mobile version