Site icon nuga.co

Tak Ada “Drama” Etihad untuk Pellegrini

Tak ada “drama” dan tangis di Etihad, Minggu malam WIB, 11 Mei 2014, ketika publik “The Sky Blue,” Manchester City, memberi selebrasi lewat sebuah spanduk raksasa, di sisi barat stadion, bergambar Manuel Pellegrini, dengan tulisan “Pellegrini This Charaming Man.”

Juga tak “drama” dan tangis yang dijanjikan “Big” Sam, pelatih West Ham, yang sehari sebelumnya menjanjikan timnya akan menjungkir balikkan Manchester City dengan kekalahan dan membiarkan Liverpool bersama Stevan Gerrad berpersta di Anfield Stadion.

“Big” Sam menerima kekalahan dua gol tanpa balas di Etihad, dan Liverpool menyesali diri bersama tangis Suarez dan kegetiran Gerrad ketika kemenangannya dari Newcastle United tak mampu mengejar keunggulan dua angka “Manchester Biru Langit.”

Itulah Minggu paling mendebarkan bagi sepakbola Premier League, ketika laga penutup memastikan Manchester City sebagai kampiun. Bahkan, seperti di tulis Martin Keow, pengamat sepakbola paling disegani di Inggris, Liverpool memang sudah kalah sebelum laga City melawan West Ham.

Tak ada yang bisa menahan City di Etihad. “Tuhan pun,” tulis Martin Keow di “Daily Mail” sudah menakdirkan City lah yang akan keluar sebagai juara. Maka mereka akan berpesat di sepanjang jalan Manchester memberitahu kepada warga bahwa kini “Si Biru Langitlah” yang Nomor Satu. Bukan “Manchester Merah,” United.

Seperti yang lazim dilakukan oleh tim-tim juara lainnya, Manchester City juga akan merayakan keberhasilan mereka menjuarai Liga Primer Inggris. City akan berparade keliling kota.

Menurut “The Guradion” surat kabar terbitan Manchester, hari ini, Senin, 12 Mei 2014, City akan memulai sebuah parade dengan bus tanpa atap sebagai ajang pesta juara City bersama para suporternya.

Parade ini selain untuk merayakan kejayaan City di Liga Primer Inggris, juga untuk merayakan kesuksesan mereka merebut trofi Piala Liga Inggris.

Parade yang akan menempuh jarak satu mil akan dimulai pada pukul enam petang waktu Manchester dan diikuti oleh para pemain dan seluruh staf pelatih City.

Parade akan dimulai dengan pengenalan skuat City. Bus yang membawa mereka kemudian akan meninggalkan Albert Square pada pukul 6.30, melewati Peter Street dan Deansgate. Parade dijadwalkan berakhir di Exchange Square.

Dewan Kota Manchester akan mengizinkan para suporter untuk memasuki Albert Square sejak pukul empat sore. Demikian dikutip dari Sky Sports.

Titel juara Premier League disebut Manuel Pellegrini bukan hal yang terpenting karena bagaimana cara meraihnya juga jadi faktor yang utama. Fakta bahwa The Citizens tampil bergaya dan atraktif menyenangkan sang manajer.

City butuh kemenangan di pekan terakhir Premier League untuk bisa memastikan meraih gelar juara. Di klasemen akhir, The Citizens unggul dua poin atas Liverpool yang jadi pesaing terberatnya dalam sekitar sebulan terakhir.

Langsung meraih gelar Liga Inggris di musim pertamanya jelas menyenangkan Pellegrini. Tapi disebut pria asal Chile itu ada hal lain yang membuatnya tambah gembira: City bermain menyerang dan atraktif sepanjag musim.

“Bukan cuma memenangi gelar yang penting, tapi cara Anda meraihnya,” cetus Pellegrini usai menggelar pesta juara di Etihad Stadium.

“Tak peduli siapa yang Anda hadapi, mungkin mudah mencetak gol dan kemudian bermain bertahan. Kami memiliki pemain untuk strategi serangan balik, mereka cepat dan bagus dalam teknik.

“Tapi sekali lagi, saya tidak mengkritik cara tim lain bermain, tapi jika itu saya maka saya tidak akan senang menang dengan cara seperti itu,” lanjut Pellegrini di situs resmi klubnya.

“Saya pikir kami semua menikmati musim ini – para pemain, saya, suporter – karena tim ini bermain sangat baik, itu hal yang penting untuk memenangi gelar. Saya mengucap selamat pada seluruh tim – ini musim Premier League yang luar biasa,” tuturnya

Dengan berulang kali terjadi pergantian puncak klasemen, ada beberapa momen yang mengantar Manchester City menjuarai Premier League. Tapi menurut Manuel Pellegrini ada dua yang terpenting, yang justru merupakan cerita kekalahan.

Menjadi juara Premier League, City memulai perjalanannya di Liga Inggris dengan rangkaian hasil yang kurang memuaskan. Di awal musim saja The Citizens sudah menelan beberapa hasil mengejutkan.

“Ada banyak momen penting di sepanjang musim ini – yang pertama adalah di awal saat kami hanya mendapat beberapa poin di laga away,” sahut Pellegrini dalam konferensi pers usai laga.

“Ketika itu saya berbicara dengan pemain dan kami memutuskan bermain dengan cara yang sama menyerang. Saya selalu bilang kami akan selalu bermain dengan cara yang sama karena kami tidak layak kehilangan poin-poin itu. Dari momen itu hingga hari ini, kami adalah tim dengan poin terbanyak di laga away,” lanjut dia.

“Kami memulainya dengan laga yang sulit menggadapi Sunderland – itu bukan pekan terbaik tapi kami bisa melaluinya. Kami memenangi lima pertandingan terakhir dan menjuarai gelar,” lanjut dia.

sumber : daily mail, sky sports, the guardian dan mirror

Exit mobile version