Site icon nuga.co

Spanyol Tegaskan, Mereka Adalah “Juara”

Spanyol ingin menegaskan bahwa mereka adalah juara. Datang ke Arena Pernambuco di Recife, Brasil, Senin dinihari WIB, di laga Piala Konfederasi, Espana mengingatkan bekas “koloni”nya Uruguay bahwa mereka “datang, bertanding dan menang.”

Spanyol memang menaklukkan Uruguay 2-1 dalam misi paling jelas untuk mendudukkan “treble winner,” Piala Dunia, Piala Europa dan Piala Konfederasi. “Itu tekad kami. Dan kami memulainya dengan sangat menantang. Saya kira Uruguay bukan sekadar tim terkuat di sini tapi juga pembunuh nomor satu,” kata pelatih Del Busque.

Tidak tanggung-tanggung.Pelatih Vicente del Bosque membawa tim La Liganya Barca dan Madrid, sebagai “line-up.” Tujuh pemain Barcelona dan tiga pemain Real Madrid, dan hanya satu pemain Valencia untuk mengisi skuad inti.

Praktis Spanyol yang bertanding di Piala Konfederasi adalah perpaduan Barca dan Madrid. Bahkan ketika memilih kiper utama del Bosque, menghadapi pilihan sulit. Dan akhirnya Iker Casillas berada di bawah mistar sekaligus mengikatkan “ban” kapten di lengannya.

Usai kemenangannya timnya, del Bosque mengaku, untuk saat ini dirinya tidak ingin terlalu jauh memikirkan peluang juara bagi Spanyol. Ia hanya berharap Andres Iniesta dan kawan-kawan bisa lolos dengan mengumpulkan angka maksimal.

“Kami belum memikirkan tentang semifinal atau final. Kami memikirkan lawan di babak awal karena semua pertandingan memiliki kesulitan yang tinggi,” kata Del Bosque.

Dalam laga keras yang di dominasi Spanyol, tim Uruguay gagal membendung kehebatan “zig zag” Iniesta dan kawan-kawan. Uruguay, sebagaimana biasa, selain tampil “stylisih” juga berupaya mematikan pergerakan pemain Espana dengan tebasan “slidding tackling” mematikan.

Spanyol memang lebih superior. Di babak pertama mereka sudah unggul 2-0. Dengan skuad inti dari Barcelona dan Real Madrid plus Roberto Soldado asal Valencia, La Furia Roja memegang penuh kendali permainan sejak awal.

Bahkan, menurut catatan FIFA, pada lima menit pertama Spanyol sempat unggul penguasaan bola 92 persen berbanding delapan persen milik Uruguay.

Setelah mampu unggul dua gol di babak pertama lewat Pedro dan Soldado, di babak kedua giliran Uruguay yang mencetak gol lewat gol berkelas yang ditunjukkan Luis Suarez dari sebuah tendangan bebas yang sangat akurat.

Menit awal berjalannya pertandingan, Spanyol langsung mampu menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek khas tiki-taka sambil mencari celah untuk merobek jalan lawan.

Baru 10 menit pertandingan berjalan, La Furia Roja sudah memberi ancaman serius bagi gawang Uruguay. Berawal dari kerja sama antara Iniesta dan Fabregas. Eks Arsenal itu mampu menembakkan bola ke gawang Muslera, sayang tembakannya masih membentur tiang gawang.

Spanyol berhasil membuat seisi stadion bergemuruh di menit 20. Pedro berhasil memanfaatkan kemelut dengan melancarkan tendangan voli dan membentur kaki dari bek Uruguay, Diego Lugano sehingga merubah arah bola yang tak mampu dibendung Muslera.

Menit 30 giliran Uruguay yang berhasil mendapat kesempatan menyamakan skor. Berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi Suarez dari 30 meter di depan gawang tim Matador, umpannya mampu disundul oleh Cavani, namun bola masih mampu dikuasai oleh Casillas.

Serangan Sang juara Eropa 2012 semakin tak terbendung. Tepatnya di menit 33, Spanyol berhasil memperlebar margin gol menjadi 2-0 lewat gol yang dicetak oleh Roberto Soldado setelah lolos dari jebakan offside usai menerima umpan dari Fabregas. Tembakan kerasnya dari dalam kotak penalti sukses mengoyak jala gawang Uruguay.

Hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan babak pertama, Belum ada lagi gol yang tercipta. Selama paruh pertama, terlihat jelas Spanyol menguasai jalannya pertandingan dari segi penguasaan bola sebanyak 76 persen, sisanya dikuasai Uruguay.

Memasuki 45 menit babak kedua, kedua tim langsung tampil menekan. Spanyol yang sudah unggul dua gol, seolah tak puas dengan keunggulan ini. Sebaliknya, semangat spartan ditunjukkan Luis Suarez cs demi mengejar ketertinggalan.

Enam puluh menit jalannya pertandingan, penurunan tempo permainan terjadi. Tak banyak peluang yang diciptakan kedua tim. Hanya terlihat permainan bola-bola pendek yang ditunjukkan tim Matador dari lini ke lini.

Uruguay bukan tanpa serangan, beberapa percobaan menembus pertahanan Spanyol kerap dilancarkan, namun kokohnya palang pertahanan yang dibangun Sergio Ramos, Arbeloa, Gerard Pique, dan Jordi Alba, belum mampu membuat gawang Iker Casillas terancam.

Uruguay memiliki kesempatan mencetak gol lewat tendangan bebas yang dieksekusi oleh Diego Forlan dari jarak 30 meter di menit 73, namun tendangan spekulasinya masih jauh dari sasaran dan hanya menghasilkan tendangan gawang.

Menit 88 , Uruguay baru mampu memperkecil skor lewat gol cantik yang dicetak Suarez. Pemain kontroversial tersebut sukses menceploskan si kulit bundar dari freekick berjarak 25 meter yang mengarah ke gawang Casillas. Spanyol 2, Uruguay 1.

Sampai wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura meniup peluit panjang, skor 2-1 tetap tidak berubah dan tiga poin sukses dibawa anak-anak asuhan Vicente del Bosque.

Exit mobile version