Site icon nuga.co

Sosok Menakutkan di Derby Manchester

“Perang”  derby Manchester yang mempertemukan United versus  City, Minggu, 10 September 2016,  di Old Trafford,  akan ditengahi wasit “paling keras, paling kontroversial,” dan paling ditakuti, Mark Clattenburg.

Clattenburg sendiri adalah  merupakan wasit terbaik Inggris saat ini dan pernah memimpin final laga final Liga  Champions.

“Dia telah ditunjuk untuk menangani pertandingan panas antara Manchester United dan Manchester City,” tulis “mirror,” Rabu, 07 September 2016.

Clattenburg aia akan dibantu oleh Jake Collin dan Steve Bennett sebagai asisten.

Sementara, Mike Dean bakal bertindak sebagai ofisial keempat.

Seperti juga ditulis MIrror,  derby Manchester awal musim ini bakal menyedot perhatian dunia, karena dibumbui pertarungan dua manajer terbaik dunia sekarang, Jose Mourinho dan Pep Guardiola.

Keduanya sama-sama meraih tiga kemenangan di Premier League, dan bakal menderita kehilangan poin pertama kalinya musim ini, dalam derby akhir pekan nanti.

Kehadiran wasit sekelas Clattenburg dibutuhkan, agar tak banyak keputusan salah wasit yang mengganggu serunya pertandingan.

Namun, potensi gangguan pada duel pertama Mourinho dan Guardiola di Premier League, tetap mungkin terjadi karena ‘virus FIFA’.

Derby digelar setelah dua pekan jeda internasional, di mana banyak pemain dari kedua kubu yang harus membela tim nasional negara asal masing-masing.

Kepergian mereka bisa menyisakan masalah, jika kembali dengan cedera dari laga internasional.

Kesialan sudah mulai terlihat di kubu Mourinho, dengan cedera yang dialami Henrikh Mkhitaryan dan Luke Shaw.

Sejumlah pemain lain juga dikhawatirkan kembali dalam kondisi tidak fit.

Untuk pertandingan ini  sebanyak empat ratus  polisi yang akan bertugas, bahkan diminta mempelajari sejarah pertemuan Mourinho dan Guardiola.

Dilansir dari Mirrorderby Manchester musim ini bakal sangat panas.

Mark Clattenburg  bukan tanpa kontroversi.

Di satu sisi, kehadiran Clattenburg bisa ikut menjadi bagian dari hiburan bagi penonton.

Contohnya, saat dia menjulurkan lidah, untuk merespons aksi drama bintang Real Madrid, Pepe di laga final Liga Champions lawan Atletico Madrid, pada akhir Mei lalu.

Pada sisi pembuatan keputusan, dia juga dikenal keras. Tak pernah sungkan dia mengeluarkan banyak kartu kuning dalam pertandingan.

Wasit kelahiran Durham, itu sudah mengeluarkan kartu untuk lima puluh dua pemain, dalam sepuluh pertandingan terakhir yang ditanganinya.

Sementara, derby Manchester diyakini bakal lebih panas.

Merujuk catatan pertemuan Jose Mourinho dan Guardiola dengan beberapa klub berbeda, sudah ada sepuluh  kartu merah dikeluarkan untuk pemain mereka, tanpa Clattenburg menjadi wasit.

Rumah judi Inggris, Ladbrokes pun menawarkan taruhan, soal berapa banyak kartu bakal keluar saat Clattenburg yang menjadi wasit di duel Mourinho-Guardiola. Clattenburg sudah mengusir keluar tiga pemain MU, dalam dua musim terakhir.

Clattenburg memang menorehkan pencapaian luar biasa pada tahun ini. Wasit berusia empat puluh satu  tahun tersebut sudah tiga kali memimpin laga final sepanjang setahun terakhir.

Dia bertugas di final Liga Champions antara Real Madrid dan Atletico Madrid di San Siro, Milan, pada 28 Mei 2016.

Sebelumnya, Clattenburg kembali dipercaya memimpin laga final Piala FA. Manchester United tampil sebagai kampiun setelah berhasil mengalahkan Crystal Palace .

Pada Piala Eropa lalu, dia memimpin laga final antara Portugal dan Prancis di Stade de France, Saint-Denis, pada 10 Juli 2016.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Clattenburg dipercaya memimpin edisi pertama Derbi Manchester pada akhir pekan ini.

Clattenburg pun tak asing dengan Derbi Manchester.

Wasit kelahiran Newcastle tersebut pernah memimpin Derbi Manchester dalam dua musim terakhir. Kedua laga derbi ini terjadi di Old Trafford pada tahun lalu.

Clattenburg pernah menjadi saksi langsung  keganasan Setan Merah mengalahkan City dengan skor empat gol berbanding dua.  Saat itu, Clattenburg  mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Man City.

Dia kemudian dipercaya bertugas di derbi Manchester lagi  yang berakhir imbang tanpa gol. Dia memberikan dua kartu kuning untuk masing-masing tim.

Sebelumnya, Clattenburg menjadi wasit dalam dua laga Derbi Manchester.

Yang paling fenomenal, Clattenburg menyaksikan keberhasilan City mengalahkan Man United dengan skor enam gol berbanding satu gol di Old Trafford.

Saat itu, Jonny Evans dikartu merah, dan Clattenburg memberikan delapan kartu kuning bagi kedua tim.

Adapun Derbi Manchester pertama Clattenburg adalah saat Manchester City menang satu gol bernading kosong atas Man United pada delapan tahun lalu. Gol semata wayang City ditorehkan Geovanni .

Laga terpanas akhir pekan ini, Derby Manchester di Premier League tidak hanya diisi kehadiran Clattenburg tapi juga menyertakan ancaman “virus FIFA.”

Manchester United dan Manchester City terancam tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Dikutip dari Football Espana,  virus FIFA adalah istilah yang pertama kali dilontarkan media Spanyol, untuk menggambarkan dampak buruk jadwal pertandingan internasional pada kondisi para pemain.

Barcelona dan Real Madrid, adalah dua klub raksasa Eropa, yang sejak lama selalu terkena dampak virus FIFA.

Ada sangat banyak pemain bintang dalam dua klub tersebut, pemain-pemain kunci bagi tim nasional negara masing-masing.

Di Premier League, jumlah klub yang terkena virus FIFA bisa lebih banyak. Ada ratusan pemain asing dalam liga terpopuler di dunia itu. Apalagi, dengan semakin besarnya pendapatan klub-klub Premier League yang memungkinkan mereka membeli pemain-pemain bagus.

Salah satu duel terpanas musim ini, bakal terjadi pada Sabtu 10 September 2016.

Pertarungan  ini juga bakal menentukan konstelasi klasemen.

Ada belasan pemain Manchester United dipanggil negara mereka, termasuk striker muda Marcus Rashford.

Lainnya seperti Henrikh Mkhitaryan, David De Gea, Juan Mata, Bastian Schweinsteiger, Marouane Fellaini, Anthony Martial, Paul Pogba, Daley Blind, Antonio Valencia, Marcos Rojo, Sergio Romero, Eric Bailly, Wayne Rooney, dan Chris Smalling,

Awal pekan ini,  Mourinho mengatakan hanya delapan pemain dalam skuat utamanya, yang tetap berada di Old Trafford selama jeda internasional.

Beberapa pemain sudah kembali, dan lainnya  kembali pada Jumat 09 September 2016, hanya sehari sebelum Derby Manchester.

Mkhitaryan jadi pemain MU pertama yang menjalani aksi internasional dengan menjadi kapten dalam laga persahabatan lawan Republik Ceko.

Dia juga menjadi korban pertama virus FIFA, saat ditarik keluar karena cedera pada babak pertama.

MU bahkan dalam kondisi lebih mengkhawatirkan. Antonio Valencia yang seperti mengalami kebangkitan musim ini di bawah Jose Mourinho, baru kembali dari membela timnas Ekuador sehari menjelang laga.

Padahal, dia sangat dibutuhkan di lini pertahanan, saat menghadapi ManCity.

Hingga menjelang pertandingan nanti hanya tiga klub yaitu Manchester United, Manchester City, dan Chelsea, yang masih memperoleh poin sempurna dari tiga pertandingan musim ini.

Manajer dari ketiga klub, pasti berusaha mempertahankan hasil bagus.

Pekan ini jadi momen krusial bagi MU dan ManCity, karena salah satu atau keduanya bakal menemui nasib buruk pertama.

MU dan ManCity harus saling mengalahkan, jika salah satu dari dua klub sekota yang kaya itu ingin terus di puncak klasemen.

ManCity untuk sementara ada di puncak, dikuntit Chelsea di posisi dua, dan MU ketiga. Hasil imbang di derby Manchester, bakal jadi kabar baik bagi Chelsea.

Pasukan Antonio Conte bisa menyeruak ke puncak, karena di atas kertas bisa kembali menang lawan Swansea.

MU bisa tetap di posisi tiga dengan hasil imbang, sementara ManCity turun satu peringkat. Tapi, ManCity bisa terlempar jauh ke peringkat empat, jika kalah dari MU

Exit mobile version