Site icon nuga.co

Solskjaer Ungkapkan MU Tersisih di Piala FA

Manchester United  disingkirkan Wolverhampton di Piala FA.

Ya, The Red Devils kalah satu gol berbanding dua gol pada laga perempat final Piala FA. MU hanya mampu membuat gol konsolasi lewat aksi Marcus Rashford pada laga tersebut.

Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer menilai kalau tiga penyerangnya tidak tampil sesuai ekspektesi. Pemain yang dimaksud adalah Anthony Martial, Jesse Lingard dan Marcus Rashford.

Hasil itu sangat disesali Solskjaer karena MU mengincar gelar Piala FA. Ia pun menyoroti penampilan tiga pemain depannya pada laga tersebut.

“Kami bermain sangat lambat, khususnya untuk para pemain lini depan. Mereka kesulitan untuk berkoordinasi dan dengan mudah diantisipasi lawan,” ujar Solskjaer.

“Kami tak bermain sebagaimana mestinya. Tidak cepat dan mengecewakan.”

“Para penyerang tak membutuhkan kualitas yang dibutuhkan untuk bisa mendikte pertahanan lawan. Kami mendominasi penguasaan bola namun hal tak berarti apa pun, jika pemain depan mudah kehilangan bola.”

“Itu merupakan langkah mundur. Kami harus melatih lagi penguasaan bola dan mengoper bola yang baik,” ungkap Solskjaer.

Saat ini, peluang paling besar MU untuk meraih gelar hanya di Liga Champions. Namun, The Red Devils harus menghadapi Barcelona pada babak perempat final.

Kekalahan pada laga melawan Wolverhampton Wanderers membuat Manchester United sudah kalah dalam dua laga terakhir yang mereka jalani. Sebelumnya, Manchester United kalah dari Arsenal di Premier League.

Hal itu menjadi kali pertama Manchester United menderita dua kekalahan beruntun sejak ditangani Solskjaer. Caretaker asal Norwegia itu memiliki tugas berat untuk membangkitkan mental para pemain Manchester United.

Pada laga berikutnya, Manchester United akan menghadapi Watford di Premier League.

Sementara itu Nemanja Matic berharap MU bisa bangkit usai menelan dua kekalahan beruntun.

Gelandang Setan Merah itu tak mau performa bagus bersama Ole Gunnar Solskjaer langsung terhenti usai dua kekalahan tersebut.

Dua kekalahan dialami MU dalam dua kompetisi berbeda. Yakni saat melawan Arsenal di Liga Inggris dan Wolverhampton di perempat final Piala FA.

Padahal sebelumnya penampilan MU terus meningkat bersama Solskjaer. Bahkan secara mengejutkan MU lolos ke perempat final Liga Champions.

“Saat Anda memenangkan sepuluh laga, itu sangat berarti. Semua kemenangan diraih tak mudah,” kata Matic seperti dilansir Evening Standard.

“Saya tidak mau mencari alasan. Namun kami kalah melawan tim yang bagus dan bermain tandang,” ujarnya menambahkan.

Gelandang Manchester United, Nemanja Matic berebut bola dengan pemain Paris Saint-Germain, Julian Draxler pada leg pertama enam belas besar Liga Champions di Stadion Old Trafford

Matic juga berharap kekalahan tak membuat manajemen berpikir ulang mempermanenkan Solskjaer. Ia percaya manajer asal Norwegia itu orang yang tepat untuk membawa MU maju.

“Saya yakin dia akan membalikkan situasi sekarang. Dan kami pasti tampil lebih baik,” kata Matic.

“Solskjaer manajer hebat dan selalu berpikiran positif. Saya mendukungnya untuk bertahan,” katanya menambahkan.

Sebaliknya, bagi MU, kekalahan ini menjadi pukulan telak setelah kalah dari Arsenal di pentas Premiership. Kondisi ini tak terlalu baik, setelah penampilan The Red Devils mendapat pujian setinggi langit seusai menaklukkan Paris Saint-Germain.

Solskjaer mengakui kualitas permainan anak asuhnya tak bagus. Alhasil, Wolves bisa tampil bebas dan berhasil memanfaatkan kelengahan konsentrasi via dua gol dalam rentang enam menit.

Solskjaer mengungkapkan, anak asuhnya telat panas, sehingga memberi ruang kepada lawan menekan. “Kami memulai pertandingan sangat lambat, dan larut dalam permainan lawan. Penguasaan bola kami tak cukup bagus, dan tak berjalan cepat. Jadi, itu sangat mengecewakan,” jelasnya.

Secara gamblang, Solskjaer menganggap pasukannya tak punya cukup kualitas pada 30 menit terakhir. Hasilnya, mereka kebobolan dan hanya sanggup membalas satu gol pada menit terakhir.

“Kami juga tak memiliki banyak kombinasi permainan. Kami sempat dominan pada babak pertama, tapi tak cukup membantu jika selalu kehilangan bola dan lawan bisa menyerang balik,” jelas Solskjaer.

Solskjaer berharap fans mengerti dengan siklus yang sedang terjadi dengan anak asuhnya. “Ini alami karena Anda tak akan pernah selalu tampil pada level terbaik setiap pertandingan. Ini permainan terburuk kami, tapi Wolves tampil bagus,” sebutnya.

Pada sisi lain, Manajer Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito mengaku kaget dengan performa anak asuhnya. “Kami bisa tampil bagus di setiap lini dengan atmosfer fantastik. Kemenangan atas MU sangat berarti bagi kami,” katanya

Exit mobile version